Memprediksi Masa Depan Bumi Berbekal Bentuk 100 Juta Tahun Lalu
Merdeka.com - Para ilmuwan menerbitkan penelitian baru yang mengungkap model permukaan bumi secara terperinci dan dinamis selama 100 juta tahun terakhir.
Dilansir dari NDTV, Selasa (7/3), studi ini diterbitkan di jurnal Science oleh ahli geologi Universitas Sydney yang bekerja sama dengan para ilmuwan di Prancis.
Peneliti utama studi ini, Tristan Salles dari University of Sydney School of Geosciences menyatakan untuk memprediksi masa depan, perlu memahami masa lalu terlebih dahulu. Namun sayangnya kala itu, belum ada model geologi yang menunjukkan hal itu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang sejarah Bumi? Penemuan baru tentang sejarah kuno Bumi menunjukkan bahwa planet ini mungkin pernah memiliki sistem cincin sekitar 466 juta tahun yang lalu, pada awal periode pemboman meteorit yang sangat intens, yang dikenal sebagai lonjakan dampak Ordovisium.
-
Berapa umur Bumi menurut penelitian terbaru? Menurut penelitian terbaru, para peneliti telah memperkirakan bahwa usia Bumi berkisar sekitar 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di dalam bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Apa yang diungkap oleh para astronom tentang Bumi? Ahli astronomi mengungkap kondisi planet Bumi dalam 8 miliar tahun ke depan dengan meneliti planet KMT-2020-BLG-0414, yang terletak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan mengenai usia alam semesta? Usia alam semesta mungkin hampir dua kali lipat lebih tua dari usia yang kita yakini selama ini, yaitu 26,7 miliar tahun, bukan 13,7 miliar tahun.
"Jadi, ini adalah kemajuan besar. Temuan ini bukan hanya alat untuk membantu menyelidiki masa lalu, tetapi membantu para ilmuwan memahami dan memprediksi masa depan juga," kata Salles.
Temuan ini menggunakan kerangka yang menggabungkan gaya geodinamika, tektonik, dan iklim dengan proses permukaan untuk membentuk wajah planet Bumi.
Untuk pertama kalinya, melalui penelitian ini muncul pemahaman resolusi tinggi tentang bagaimana lanskap geofisika saat ini diciptakan dan bagaimana jutaan ton sedimen telah mengalir ke lautan.
Salles mengatakan bahwa memahami aliran sedimen darat ke lingkungan laut sangat penting untuk memahami kimia laut saat ini.
"Model resolusi tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan membekali ahli geologi dengan pemahaman yang lebih lengkap dan dinamis tentang permukaan bumi," kata ilmuwan kedua, Laurent Husson dari Institut des Sciences de la Terre di Grenoble, Prancis.
Temuan model ini memungkinkan para ilmuwan untuk menguji teori yang berbeda tentang bagaimana permukaan bumi merespons perubahan iklim dan gaya tektonik.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ini membuat ilmuwan yang merisetnya pun terkejut.
Baca SelengkapnyaPertanyaan mengenai "berapa umur Bumi" telah menjadi fokus penelitian dan diskusi di kalangan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan riset yang menyimpulkan gerak Bulan semakin menjauhi Bumi.
Baca SelengkapnyaSempat ada perdebatan mengenai usia. Namun akhirnya ilmuwan dunia sepakat atas hasil tersebut.
Baca SelengkapnyaFakta ini baru terungkap oleh ilmuwan kala ia meneliti tentang Bulan.
Baca SelengkapnyaBukti lantai samudra kuno yang tenggelam di bawah mantel bumi mengubah pemahaman kita tentang tektonik lempeng dan siklus karbon bumi.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil mengilustrasikan bagaimana lempengan Bumi bergerak selama 1,8 miliar tahun.
Baca SelengkapnyaBulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu revolusi penuh mengelilingi Bumi.
Baca SelengkapnyaPeneliti dari Universitas Sydney telah menciptakan peta baru Bumi tanpa lautan.
Baca SelengkapnyaSuperbenua ini tak main-main. Panasnya mampu membuat makhluk hidup punah, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaMetode penghitungan ini disebut presisi dalam mengukur usia Bumi.
Baca SelengkapnyaPenasaran bagaimana tempat tinggal kita dulu zaman purba. Cek lewat peta ini.
Baca Selengkapnya