Mirip Nama Malware tapi ini Asteroid yang Hidup di Saturnus, Punya Kekuatan Besar
Asteroid trojan juga dikenal sebagai planet minor. Asteroid jenis ini dapat ditemukan jalur orbit benda-benda planet yang lebih besar tata surya.
Para astronom telah mengonfirmasi bahwa Asteroid 2019 UO14 adalah asteroid Trojan pertama yang terdeteksi di orbit Saturnus. Penemuan asteroid Trojan ini menambah daftar objek unik dalam tata surya kita.
Berdasarkan informasi dari laman Live Science pada Rabu (16/10), asteroid Trojan seperti 2019 UO14 memiliki orbit yang hampir sejajar dengan planet induknya, namun tetap berada pada posisi stabil di depan atau belakang planet tersebut.
-
Asteroid apa yang ditemukan? Para ilmuwan dari Asteroid Institute (Institut Asteroid) dan Universitas Washington telah menemukan 27.500 benda langit yang baru diidentifikasi menggunakan teknologi canggih.
-
Kenapa asteroid Taurid Swarm berbahaya? Asteroid dalam Taurid Swarm memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan asteroid Chelyabinsk. Jika salah satu dari Taurid Swarm menabrak bumi, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat parah, tergantung pada ukuran dan lokasi tumbukan.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Di mana asteroid itu berada? Dikutip dari the Times of India, Selasa (28/5), klasifikasi ini disebabkan oleh jarak terdekatnya yang diperkirakan sekitar 7 juta km dari Bumi, atau lebih dari 17 kali jarak ke Bulan.
-
Dimana asteroid berada? Kebanyakan dari asteroid lain yang diidentifikasi berada di sabuk asteroid utama yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Terdapat pula benda luar angkasa yang berada di orbit Jupiter (Trojan) dan luar orbit Neptunus (sabuk Kuiper).
-
Apa yang ditemukan di Saturnus? Sampel ini dipercaya memiliki banyak senyawa organik sebagai pembangun kehidupan di planet itu.
Keberadaan asteroid Trojan di sekitar Saturnus telah lama diduga oleh para astronom, mengingat kekuatan gravitasi planet ini mirip dengan Jupiter. Penemuan 2019 UO14 memberikan peluang lebih besar untuk melakukan penelitian terhadap asteroid-asteroid lain yang mungkin tersembunyi di sekitar orbit Saturnus. Asteroid Trojan, yang juga dikenal sebagai planet minor, biasanya terletak pada jalur orbit planet yang lebih besar dalam tata surya.
Umumnya, asteroid jenis ini berada di wilayah gravitasi yang stabil dan mengikuti pergerakan planet tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai titik Lagrange, di mana tarikan gravitasi antara planet dan matahari berada dalam keseimbangan, disebabkan oleh gaya sentripetal dari benda-benda kecil di wilayah tersebut.
Asteroid Trojan pertama kali ditemukan oleh Max Wolf pada tahun 1906. Sebelum penemuan 2019 UO14, asteroid Trojan sudah teridentifikasi di tiga planet raksasa lainnya dalam tata surya.
Kenapa Banyak Trojan di Saturnus?
Jupiter memiliki sekitar 11.000 asteroid Trojan, sedangkan Neptunus memiliki 32, Mars sembilan, dan Uranus satu. Banyaknya asteroid Trojan di Jupiter disebabkan oleh kedekatannya dengan sabuk asteroid serta tarikan gravitasinya yang kuat.
Para peneliti mencurigai bahwa Saturnus juga mungkin memiliki asteroid Trojan karena kekuatan gravitasinya yang besar.
Beberapa astronom bahkan berpendapat bahwa Saturnus kemungkinan memiliki satu atau lebih asteroid jenis ini. Asteroid 2019 UO14 pertama kali terdeteksi pada tahun 2019, tetapi statusnya sebagai asteroid Trojan belum dapat dipastikan saat itu.
Untuk mengklasifikasikannya sebagai asteroid Trojan, diperlukan pengamatan dari berbagai teleskop di lokasi yang berbeda. Dalam hal ini, asteroid 2019 UO14 juga terlihat dalam citra sebelumnya, sehingga posisinya dapat dikonfirmasi. Pengamatan terbaru dilakukan dari beberapa lokasi baru.
Data yang dikumpulkan untuk asteroid ini berasal dari tahun 2015 hingga 2024, cukup untuk memastikan bahwa 2019 UO14 adalah asteroid Trojan yang dimiliki Saturnus. Tim peneliti menemukan bahwa asteroid ini memerlukan sekitar 30 tahun untuk menyelesaikan orbitnya dan berada sekitar 60 derajat di depan Saturnus.
Seperti kebanyakan asteroid Trojan lainnya, 2019 UO14 diduga memiliki orbit yang tidak stabil, dipengaruhi oleh gravitasi Saturnus dan Jupiter. Para peneliti memperkirakan bahwa asteroid ini telah menjadi Trojan selama ribuan tahun dan kemungkinan akan tetap dalam posisi ini hanya selama 1.000 tahun lagi.
Misi Jelajah Trojan
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah meluncurkan misi khusus untuk mempelajari asteroid Trojan lebih dekat. Misi tersebut, yang dinamakan Lucy, diluncurkan dari Bumi pada 16 Oktober 2021.
Berdasarkan informasi dari situs resmi NASA pada Selasa (15/10/2024), Lucy lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida, dengan tujuan utama menjelajahi asteroid Trojan.
Lucy akan mengikuti lintasan yang sama dengan planet Jupiter sebelum mencapai trojan. Misi ini dijadwalkan berlangsung selama 12 tahun. Setelah mendapatkan bantuan percepatan dari gravitasi Bumi, wahana ini direncanakan akan tiba di tujuan pertamanya, asteroid Donald Johanson, pada April 2025.
Pada tahun 2027, Lucy akan mencapai kelompok asteroid Trojan yang terletak di depan Jupiter, yaitu Euybates, Queta, Polymele, Leucus, dan Orus. Setelah menjelajahi kelima asteroid tersebut, Lucy akan kembali mendekati Bumi pada tahun 2031 untuk mendapatkan bantuan percepatan gravitasi menuju kelompok kedua Trojan di belakang Jupiter, yaitu Patroclus dan Manoetius, yang diperkirakan akan dicapai pada tahun 2033.
Selama 12 tahun ke depan, Lucy akan menjadi wahana antariksa yang mengunjungi paling banyak asteroid. Peluncuran Lucy menandai momen pertama dan terakhirnya di Bumi. Seperti wahana antariksa lainnya yang telah diluncurkan, Lucy tidak direncanakan untuk kembali ke Bumi. Setelah menyelesaikan misi utamanya, Lucy akan mengorbit di antara dua awan asteroid Trojan setiap enam tahun sekali.
Sebelum peluncuran, Harold Levison dan timnya telah menghitung agar Lucy tidak berbenturan dengan Bumi atau mengkontaminasi planet dan satelit alami lainnya yang mungkin dihuni makhluk hidup dalam waktu 100 ribu tahun ke depan. Di masa depan, jika tidak ada manusia yang mengambil kembali Lucy sebagai kenang-kenangan, wahana antariksa ini akan kehilangan kestabilan orbitnya dan terlempar keluar oleh Jupiter, mungkin menuju matahari atau keluar dari tata surya Bima Sakti.