Tiga Ilmuwan Ini Ngotot Suatu Saat Manusia Bisa Melintas Galaksi dalam Hitungan Detik
Menemukan kemungkinan manusia bisa pindah galaksi.
Menemukan kemungkinan manusia bisa pindah galaksi.
Tiga Ilmuwan Ini Ngotot Suatu Saat Manusia Bisa Melintas Galaksi dalam Hitungan Detik
Tiga orang ilmuwan begitu penasaran dengan kemungkinan manusia bisa melintas galaksi. Rasa penasaran itu pun dituntaskannya melalui beragam riset yang menggali sejauh mungkin kemungkinan itu dari sisi hukum fisika.
Tiga orang ilmuwan itu ialah Valeri P. Frolov, Andrei Zelnikov, dan Pavel Krtouš. Frolov dan Zelnikov berasal dari Universitas Alberta Kanada, sedangkan Krtouš seorang ilmuwan asal Universitas Charles Praha.
-
Apa yang diujikan oleh 3 ilmuwan ini? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
-
Kenapa para ilmuwan meneliti terowongan antarbintang? Terowongan antarbintang ini juga berpotensi untuk mengidentifikasi keberadaan aktivitas supernova di masa lalu dan dampaknya selama jutaan tahun yang terintegrasi dalam struktur galaksi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
-
Apa yang ingin diatasi oleh ilmuwan di luar angkasa? Ilmuwan dari Michigan University menemukan cara untuk mengatasi sampah-sampah yang bertebaran di luar angkasa dengan menggunakan simulasi komputer canggih milik NASA.
Dilaporkan Indy100, Selasa (18/7), ditemukan kemungkinan manusia suatu hari nanti dapat melintasi galaksi.
Bahkan dalam hitungan detik atau melakukan perjalanan melalui waktu itu sendiri. Mereka mencoba menghitungnya dengan teori relativitas umum dan fisika kuantum yang begitu sulit dipahami.
Dalam makalah risetnya menyebutkan satu syarat itu bisa terjadi adalah adanya 'lubang cacing'.
‘Lubang cacing’ dapat digambarkan sebagai ruangwaktu di mana semacam terowongan yang menghubungkan bagian-bagian jauh di alam semesta
Masalah utama mereka adalah lubang cacing itu hanya istilah yang tidak ada secara nyata. NASA pun sudah mengonfirmasi lubang cacing itu melalui risetnya yang dilakukan terlebih dahulu.
Disimpulkan oleh dua peneliti NASA, Eric Christian dan Louis Barbier menyebut lubang cacing ada dalam matematika 'Relativitas Umum', yang merupakan deskripsi terbaik tentang alam semesta.
“Dengan asumsi relativitas umum benar, mungkin ada lubang cacing. Tapi tidak ada yang tahu bagaimana mereka akan dibuat, dan tidak ada bukti untuk hal seperti lubang cacing di alam semesta yang diamati,” kata penelitian Eric dan Louis.
Namun, banyak ahli di bidang gravitasi dan relativitas umum telah menghabiskan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk mengerjakannya, termasuk Stephen Hawking pada masanya. Untuk makalah mereka, Frolov, Krtouš, dan Zelnikov mengeksplorasi apa yang dikenal sebagai ring wormhole, yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 2016 oleh fisikawan teoretis Gary Gibbons, dari Universitas Cambridge, dan Mikhail Volkov dari University of Tours. Massa berbentuk cincin berpotensi menciptakan beberapa distorsi yang cukup luar biasa di ruangwaktu datar jika mempertimbangkan bagaimana medan listrik dan magnetnya berinteraksi.
Maka Frolov, Krtouš, dan Zelnikov memutuskan untuk mempertimbangkan dua jenis lubang cacing: “lubang cacing yang terhubung ke ruang datar; dan lubang cacing yang menghubungkan dua domain jauh di ruang yang sama”. Dengan demikian berarti bahwa objek perjalanan apa pun atau sinar cahaya akan kembali ke titik yang sama persis dari awal.