Waduh, ternyata peta yang selama ini kita pelajari salah kaprah!
Merdeka.com - Waduh, ternyata peta yang selama ini kita pelajari salah kaprah! Ini jadinya jika Bumi yang berbentuk bulat diwujudkan dalam bentuk peta dua dimensi. Peta Mercator yang populer sejak abad ke 16 tak merepresentasikan bentuk asli daratan di Bumi, terutama di kawan dekat kutub. Inggris yang terlihat luas ternyata tak lebih besar dibanding Sumatera.
Sejak di bangku sekolah, kita sudah dibuat familiar dengan bentuk peta yang terpajang di dinding kelas, maupun yang kita pelajari di atlas maupun geografi. Namun tahukah Anda apabila akurasi bentuk peta ternyata tak merepresentasikan bentuk aslinya?
Yap, peta yang biasa kita lihat ternyata tak berbentuk bagaimana semestinya daratan tersebut berbentuk. Hal ini masuk akal, dikarenakan Bumi sebenarnya bulat dan peta dipaksakan untuk berbentuk dua dimensi. Dari sinilah ketidak akuratan muncul, di mana peta datar dua dimensi yang disebut "Proyeksi Mercator" ini membuat beberapa ukuran negara jadi terlihat lebih besar.
-
Mengapa peta zaman kuno tidak akurat? Sayangnya, cara itu tidak memuaskan bagi beberapa orang. Lantaran banyak spekulasi yang dilakukan dalam membuat peta.
-
Bagaimana cara para arkeolog mencocokkan peta dengan wilayah sebenarnya? Para peneliti memindai lempengan tersebut dan membandingkannya dengan peta saat ini, dan menemukan kecocokan sekitar 80 persen.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa bentuk peta T-O? Peta ini menggambarkan dunia dalam bentuk lingkaran dengan Samudera yang membentuk bagian luar, menandakan batas bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang unik dari Peta Piri? Saat Profesor Hapgood dan ilmuwan lainnya meneliti peta Piri Reis, mereka memperhatikan Antartika dimasukkan ke dalam peta tersebut yang digambar tanpa lapisan es.
Coba bayangkan, Bumi yang bentuknya bulat ini membuat berbagai negara mustahil untuk diperlihatkan dalam bentuk dua dimensi. Tentu berbagai daratan yang ada di Bumi punya ragam bentuk seperti bentuk dan tekstur. Bentuknya antara lain berbentuk hati atau bahkan berbentuk kerucut. Namun peta Mercator yang sudah populer sejak abad ke 16 ini, membuat kita punya asumsi yang salah terhadap luas suatu negara. Asumsi ini makin kacau jika di peta kita melihat wilayah yang makin dekat dengan kutub Bumi.
Contohnya bisa kita lihat di beberapa negara seperti Inggris. Jika di peta, kita lihat negara Ratu Elizabeth tersebut terlihat cukup besar. Namun jika mengukur luasnya, Inggris tak lebih besar dari Jepang, Selandia Baru, Madagaskar, bahkan Sumatera. Greenland pun demikian. Terlihat sebagai pulau yang sangat besar dan punya ukuran yang hampir sama dengan Afrika, secara luas Afrika punya luas 14 kali Greenland.
Ukuran asli Afrika jika dibandingkan dengan negara lain ©2016 Merdeka.com
Perbandingan ukuran Inggris, Selandia Baru, Madagaskar, dan Sumatera ©2016 Merdeka.com
Contoh lain adalah Alaska yang di peta terlihat cukup besar. Namun kenyataannya, Brasil punya luas lima kali lebih besar ketimbang Alaska. Serta Rusia yang terlihat sebagai negeri yang sangat besar, namun kenyataannya Afrika jauh lebih besar dari Rusia.
Hal ini memperlihatkan bahwa makin mendekati kutub, bentuk sebuah negara di peta akan 'melar' dan terlihat makin luas. Padahal sebenarnya tidak. Ukuran-ukuran asli sebuah negara bisa Anda lihat di situs ini .
Untuk lebih mudah, video ini bisa memandu Anda untuk mengetahui seberapa besar ukuran negara-negara di dunia, tanpa harus mengacu lagi pada peta dua dimensi.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang bisa bepergian menggunakan kapal dari India ke Alaska dengan melewati rute yang seratus persen lurus.
Baca SelengkapnyaProses pembentukan planet mungkin tidak selalu berlangsung seperti yang kita bayangkan.
Baca SelengkapnyaPeta ini dibuat oleh tim ahli geologi dari berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPenelitian ini membuat ilmuwan yang merisetnya pun terkejut.
Baca SelengkapnyaPeta begitu penting bagi orang kuno. Namun karena keterbatasan teknologi, mereka hanya bisa membuat atas apa yang diketahuinya saja. Bukan seperti saat ini.
Baca SelengkapnyaArtefak kuno tersebut menjadi koleksi British Museum pada tahun 1882, tetapi tetap menjadi misteri selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan di Pegunungan Alpen Italia pada 1931
Baca SelengkapnyaTim survei bawah laut menemukan struktur bebatuan di dasar laut yang tersusun simetris menyerupai reruntuhan kota.
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil mengungkap seperti apa bentuk benua yang pernah ada di dekat Australia dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTeknologi baru seperti pencitraan ruang angkasa yang membantu mereka memecahkan misteri kerak bumi.
Baca SelengkapnyaPeta sebagai alat komunikasi dunia yang memandu cara kita memahami dan menyampaikan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca Selengkapnya