Terbelahnya Laut Merah oleh Tongkat Musa Berhasil Dibuktikan, Ilmuwan Temukan ini
Merdeka.com - Salah satu kisah yang paling fenomenal dalam sejarah adalah terbelahnya Laut Merah oleh tongkat Nabi Musa. Nabi Musa mendapatkan mukjizat itu ketika sedang dikejar oleh pasukan Fir’aun dari Mesir.
Namun, kisah tersebut kini sudah tidak lagi hanya sebatas dongeng. Ada berbagai macam bukti yang sudah berhasil ditemukan oleh ilmuwan masa kini sekaligus memvalidasi bahwa peristiwa terbelahnya Laut Merah bukanlah dongeng semata.
Apa saja bukti yang ditemukan oleh ilmuwan dan bagaimana kisah Nabi Musa membelah Laut Merah dengan tongkatnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Dimana Arkeolog menemukan Bahtera Nabi Nuh? Arkeolog meyakini mereka kemungkinan telah menemukan lokasi akhir Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki.
-
Apa bukti Bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut. Penanggalan batuan dan tanah dari lokasi tersebut sesuai dengan waktu Banjir Besar menurut Alkitab.
-
Bagaimana Nabi Yunus akhirnya bebas dari perut ikan paus? Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang mendengar permohonan Nabi Yunus AS. Dia memerintahkan ikan paus untuk melepaskan Nabi Yunus ke daratan.
-
Bagaimana artefak di Laut Hitam ditemukan? Penggalian dilakukan oleh Direktorat Museum Kocaeli di bawah pengawasan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Direktorat Jenderal Warisan Budaya dan Museum.
-
Peristiwa penting apa yang terjadi di Laut Merah? Di bulan istimewa ini, Nabi Musa dan kaum Bani Israil selamat dari serangan kerajaan Firaun di Laut Merah.
-
Dimana kapal Nabi Nuh ditemukan? Dilansir dari laman Daily Sabah, sisa-sisa dari apa yang diyakini sebagai kapal Nabi Nuh itu pertama kali ditemukan pada 1959 oleh ahli pemetaan Ilhan Durupinar ketika sedang memetakan wilayah sebelah timur Anatolia, Turki.
Ilmuwan Temukan Bukti Kereta Firaun
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Ensiklopedia Al Fatih
Mengutip dari channel YouTube Ensiklopedia Al Fatih, bahwa seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada akhir tahun 1988, mengaku bahwa ia telah menemukan bangkai roda kereta tempur kuno di dasar Laut Merah.
Selain itu, Wyatt dengan beberapa timnya menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang sama. Penemuan tersebut menyimpulkan bahwa bangkai kereta kuda dan tulang belulang itu adalah milik pasukan Fir’aun yang tenggelam ketika mengejar Musa.
Hal itu dibuktikan oleh studi yang dilakukan di Stockholm University bahwa tulang belulang itu memiliki struktur dan kandungan yang telah berusia sekitar 3.500 tahun. Hal ini semakin menguatkan kesimpulan Wyatt bahwa temuannya itu adalah peninggalan Fir’aun.
Jika dihitung mundur, Nabi Musa hidup sekitar abad ke-13 SM dan wafat pada 1237 SM. jika ditambahkan dengan tahun masehi saat ini yaitu 2023, maka Nabi Musa telah hidup sekitar 3000-an tahun yang lalu.
Poros Roda yang Tertutup Batu Karang
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Ensiklopedia Al Fatih
Selain tulang belulang yang diperkirakan berusia sekitar 3500 tahun, ilmuwan juga menemukan sebuah bangkai poros roda dari kereta kuda yang berada di dasar Laut Merah.
Poros roda tersebut kini sudah tertutup oleh batu karang dan sudah sulit untuk dikenali bentuknya. Hal ini menjadi bukti bahwa mukjizat yang turun kepada Nabi Musa adalah hal yang nyata dan bukan sebuah dongeng belaka.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Ensiklopedia Al Fatih
Riset Ilmuwan tentang Terbelahnya Laut Merah
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Ensiklopedia Al Fatih
Mengutip dari laman Liputan6, bahwa peristiwa terbelahnya Laut Merah itu bukanlah peristiwa yang mustahil terjadi. Laut Merah bisa benar-benar terbelah jika ada sejumlah pergerakan kombinasi angin dengan gelombang yang berbeda.
Hipotesis seorang ilmuwan bernama Cecil B. De Mille mengatakan bahwa angin secara konsisten berkecepatan 63 mph yang bertiup dari timur di atas danau, dimungkinkan telah menyapu air kembali ke pantai barat.
Hal itu membuat pembukaan dataran berlumpur kemudian membentuk seperti sebuah lintasan darat. Tiupan angin secara konstan juga membuat air laut tetap tinggi dan membelah sehingga permukaan tanah di tengah tetap kering selama empat jam.
Hipotesis tersebut telah dibuat ulang secara digital di sepanjang Laut Tengah dekat kota modern Port Said. Mukjizat Nabi Musa itu dikatakan merupakan pengetahuan Musa tentang sains.
Peristiwa Eksodus Nabi Musa
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Ensiklopedia Al Fatih
Peristiwa terbelahnya Laut Merah oleh tongkat Nabi Musa itu bermula ketika ia dan kakaknya, Harun, ingin membebaskan bangsa Israel dari penindasan yang dilakukan oleh Fir’aun di Mesir.
Musa dan Harun saat itu mendapatkan siksaan yang bertubi-tubi dari Fir’aun karena tak ingin menyembahnya. Allah kemudian memberikan wahyu kepada Musa untuk meninggalkan Mesir.
"Pergilah kamu beserta hamba-hamba-Ku (yaitu Bani Israil) di malam hari, keluarlah menuju lautan, jadi tidak menuju ke Syam ataupun daratan yang lain. Kalian semua pasti akan dikejar Fir’aun beserta pengikutnya". (Q.S. Asy Syuara: 52)
Ketika sampai di Laut Merah, Allah memerintahkan Musa untuk memukul tongkatnya ke laut. Seketika laut pecah terbelah menjadi 12 bagian. Tiap bagiannya seperti gunung yang besar sehingga kanan dan kirinya menjadi jalan yang kering dan bisa dilewati.
Musa dan pasukannya berjalan menyeberangi laut yang terbelah. Setelah itu, pasukan Fir’aun menyusulnya. Ketika mereka memasuki belahan Laut Merah, Nabi Musa memukulkan tongkatnya kembali dan membuat air di Laut Merah kembali seperti semula. Fir’aun dan pasukannya pun tenggelam. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim peneliti sudah memulai proyek penggalian di lokasi yang disebut-sebut peninggalan bahtera atau kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Agri, Turki.
Baca SelengkapnyaBerikut ilmuwan dunia yang memeluk islam setelah melakukan penelitiannya.
Baca SelengkapnyaArtefak kuno tersebut menjadi koleksi British Museum pada tahun 1882, tetapi tetap menjadi misteri selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan jasad Firaun yang mengejar Nabi Musa AS dan masih utuh.
Baca SelengkapnyaTim arkeologi yang melakukan penggalian di Lembah Timna, Israel meyakini mereka telah menemukan alasan mengapa Nabi Sulaiman kaya raya.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Artefak Langka Berusia 1.500 Tahun, Ada Kisah Nabi Musa dan 10 Perintah Tuhan
Baca SelengkapnyaPedang itu diduga terjatuh ke laut sekitar 800 tahun lalu ketika pertempuran sengit antara pasukan Salib dan penduduk muslim.
Baca SelengkapnyaIslandia, negara di antara Greenland dan Norwegia, memiliki luas 103.000 kilometer persegi.
Baca SelengkapnyaMisi arkeologi di Sungai Nil dekat Awan, Mesir, mengungkap sejumlah artefak yang sudah lama hilang.
Baca SelengkapnyaPara peneliti berhasil mengungkap sejarah geologis Bumi dalam riset ini.
Baca SelengkapnyaHarta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.
Baca Selengkapnya