Mengintip untung rugi perusahaan keluarga
Merdeka.com - Salah satu cara untuk memulai berbisnis adalah dengan jaringan keluarga. Hal tersebut menjadi hal yang lumrah jika menginginkan modal dan tenaga kerja yang terpercaya dan lebih fleksibel.
Namun, banyak yang mengira bahwa perusahaan keluarga berisiko karena lebih tertutup dan ketat. Nyatanya, banyak perusahaan keluarga yang sukses tumbuh menjadi besar.
Contohnya saja Walmart, perusahaan supermarket terbesar di Amerika Serikat. Meskipun merupakan perusahaan keluarga, perusahaan tersebut mempekerjakan 2,2 juta orang di seluruh dunia hingga tahun ini. Walmart juga berhasil mencatatkan pendapatan hingga USD 485,65 miliar atau sekitar Rp 6.815,7 triliun yang setara lebih dari separuh produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang lebih berani mengambil risiko bisnis? Menarik untuk dicatat, terdapat peningkatan yang signifikan pada individu berusia 50 tahun ke atas yang memilih untuk menjadi freelancer.
-
Kenapa terlalu percaya diri di dunia kerja bisa merugikan? Di banyak tempat kerja, pencapaian lebih dihargai daripada proses belajar. 'Kita tidak diberi insentif untuk mengakui ketika pengetahuan kita sudah habis,' tambahnya. Ini membuat kerendahan hati menjadi sesuatu yang kurang dihargai. Tanpa pengakuan akan kekurangan, Anda tidak akan berkembang baik sebagai karyawan maupun sebagai pribadi.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Apa yang menjadi fokus investasi 'family office' di Indonesia? Lebih lanjut menurut dia, selain memperluas diferensiasi produk keuangan, pemerintah juga mesti memberikan jaminan kepastian hukum, pemberantasan korupsi, peningkatan daya saing, serta perlindungan data pribadi.'Family office ini kumpulan aset dari high net worth individual, orang-orang super kaya. Jadi mereka sangat sensitif soal perlindungan data pribadi,' kata Bhima.
-
Siapa yang berisiko tinggi penyakit jantung di kantor? Para pria yang mengalami tekanan pekerjaan atau ketidakseimbangan antara usaha dan penghargaan mereka menghadapi lonjakan risiko penyakit jantung sebesar 49 persen.
Credit Suisse baru-baru ini telah melakukan riset terhadap perusahaan keluarga di seluruh dunia. Riset tersebut menyelidiki lebih dalam apakah perusahaan-perusahaan keluarga cenderung mempunyai kinerja yang lebih baik dibanding perusahaan nonkeluarga.
"Kami membandingkan siklus pertumbuhan dan keuntungan pada perusahaan milik keluarga seluruh dunia dengan MSCI ACWI serta perbedaan dalam strategi bisnis untuk memahami mengapa perusahaan milik keluarga lebih outperform," ujar Stefano Natella, Global Head of Equity Research Investment Banking Credit Suisse seperti yang dikutip dalam siaran persnya, Rabu (26/8).
MSCI ACWI (Morgan Stanley Capital International-All Country World Index) adalah sebuah indeks tentang kapitalisasi pasar yang ditujukan untuk mengukur kinerja pasar ekuitas di seluruh dunia.
Dengan menjadikan perusahaan-perusahaan dalam daftar CS Global Family 900 sebagai sample, lembaga tersebut mempunyai beberapa temuan yang menarik. Penelitian tersebut menunjukkan bukti bahwa perusahaan keluarga cenderung mempunyai kinerja yang lebih bagus dibanding rata-rata perusahaan nonkeluarga di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan keluarga tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan investasi dan bisnis (CAGR) 4,5 persen lebih tinggi dibanding rata-rata MSCI-ACWI.
Selain itu, perusahaan keluarga juga mempunyai peran yang lebih besar bagi perekonomian dibanding perusahaan nonkeluarga untuk jangka panjang. Hal tersebut spesifik didapat melalui studi kasus Walmart, Alfa Laval dan Sino Biopharmaceuticals. Meskipun, di sisi lain, return of equity (ROE) perusahaan keluarga lebih rendah dibandingkan perusahaan nonkeluarga.
"Hal ini disebabkan perusahaan keluarga mempunyai strategi perusahaan yang lebih konservatif dan memprioritaskan kepemilikan keluarga dibanding imbal hasil keuangan," sebut penelitian tersebut.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa perusahaan keluarga juga lebih stabil dan tidak menunjukkan gejolak yang luar biasa. Namun, terdapat karakteristik yang berbeda pada daya tahan perusahaan keluarga terhadap transisi kepemilikan.
"Kami menemukan bahwa daya tahan dan transisi lebih mudah untuk sektor yang lebih mandiri dan nyata (seperti perdagangan barang). Namun, untuk perusahaan yang bergerak dalam sektor yang berkaitan dengan produk intelektual menunjukkan pelemahan yang lebih cepat," jelas penelitian tersebut.
Pelemahan kinerja perusahaan pada saat transisi tersebut menggambarkan bahwa tidak adanya transfer visi dan ketertarikan pada saat mendirikan perusahaan yang tidak dikomunikasikan dengan baik. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Sri Mulyani saat Luhut bilang family office akan terbentuk sebelum Jokowi lengser.
Baca SelengkapnyaFamily office merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan, family office merupakan klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar untuk menanamkan dananya di RI.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari kesuksesan Dubai dan negara lainnya seperti Singapura, Hongkong yang juga menerapkan family office, Luhut yakin Indonesia juga pasti bisa.
Baca SelengkapnyaMenjadi konglomerat nyatanya memiliki rasa percaya yang rendah terhadap setiap orang, bahkan terhadap keluarga sendiri.
Baca SelengkapnyaPemerintah memproyeksikan investasi family office mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaMinat anak muda di Jerman untuk meneruskan usaha orang tua mereka terus menurun beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaLuhut mengklaim banyak investor asing antre masuk RI jika menerapkan skema investasi family office.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang pengertian nepotisme, contoh nepotisme, dan dampaknya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, jika perusahaan pelat merah beranak-pinak hingga punya cucu dikhawatirkan swasta malah tak kebagian
Baca Selengkapnya