Akhirnya NASA Temukan Lokasi Layak Huni di Planet Mars, di Sini Tempatnya
Peneliti NASA menemukan lokasi di planet Mars yang dimungkinkan makhuk hidup tinggal.
Para peneliti Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan tempat yang paling memungkinkan untuk keberadaan kehidupan di Mars.
Sebelumnya, penelitian terbaru menyimpulkan radiasi dari matahari akan memusnahkan kehidupan di permukaan, tetapi ada area terlindungi yang dapat mendukung kehidupan mikroba.
-
Apa yang ditemukan NASA di Planet Mars? Wahana antariksa NASA Perseverance di Planet Mars menemukan bukti adanya danau purba di lapisan sedimen Kawah Jezero.
-
Dimana lokasi sampah-sampah itu berada di Planet Mars? Namun, ketika sudah mendarat seluruh barang-barang tersebut dibuang begitu saja oleh pesawat dan tersebar ke lokasi lainnya dalam bentuk pecahan. Hal tersebut kerap dilakukan hingga barang tersebut jatuh ke daratan Mars dan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang berserakan.
-
Di mana letak gunung berapi purba yang ditemukan di Mars? Sebuah survei baru terhadap permukaan Mars menunjukkan bahwa pada masa mudanya, planet merah ini dipenuhi gunung berapi yang mungkin menyerupai gemuruh titik biru kecil sebelum membentuk lempeng tektonik sekitar 3 miliar tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan di permukaan Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
-
Di mana 'laba-laba hitam' di Mars ditemukan? Laba-laba yang ditangkap oleh TGO terletak dekat, namun di luar wilayah yang ditunjukkan dalam gambar Mars Express baru ini. Tampilan Mars Express menunjukkan bintik-bintik gelap di permukaan yang terbentuk akibat keluarnya gas dan material, sedangkan perspektif TGO juga menangkap saluran seperti jaring laba-laba yang terukir pada es di bawahnya.
-
Bagaimana 'laba-laba hitam' terbentuk di Mars? Gas tersebut meledak bebas di musim semi di Mars, menyeret material gelap ke permukaan dan menghancurkan lapisan es setebal satu meter. Gas yang muncul, sarat dengan debu berwarna gelap, menyembur melalui celah-celah es dalam bentuk air mancur atau geyser yang tinggi, sebelum jatuh kembali dan menetap di permukaan. Hal ini menciptakan bintik-bintik gelap dengan lebar antara 45 m dan 1 km.
Dilansir Yahoo News, area tersebut rupanya berada beberapa sentimeter di bawah permukaan, di sekitar es yang mengandung sedikit debu. Lapisan ini mirip seperti yang ditemukan di Alaska.
Area di bawah es ini akan memungkinkan organisme memanfaatkan energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis sekaligus terlindungi dari radiasi ultraviolet.
Zona layak huni lainnya terdapat beberapa meter di bawah permukaan, tetapi hal itu berarti lapisan es di atasnya harus lebih bersih agar sinar matahari bisa menembus lebih dalam.
Kedua kasus tersebut telah diuji melalui pemodelan komputer menunjukan sejumlah kecil air yang mencair dapat menyediakan habitat bagi makhluk hidup seperti alga, jamur dan sianobakteri.
Jurang yang mungkin dihuni kehidupan
Gambar yang diambil oleh Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA, wahana Antariksa yang dirancang untuk mencari air di Mars, menangkap beberapa jurang di wilayah Mars, Terra Sirenum dan Dao Vallis dan menandai area berwarna putih sebagai tempat es berdebu yang kemungkinan besar terbentuk
- NASA Diduga Bunuh Kehidupan di Mars, Begini Kata Ilmuwan
- Bekas Retakan di Permukaan Mars Kini Terlihat Jelas, Lokasinya Dekat Gunung Berapi
- NASA Buka Lowongan Kerja Tinggal Setahun di Planet Mars, Berangkatnya Tahun Depan, Ini Syaratnya
- NASA Temukan Danau Purba di Mars, Bukti Baru Kehidupan di Planet Merah
Namun, tim peneliti gabungan dari Institut Teknologi California dan Laboratorium Propulsi Jet NASA yang dipimpin oleh ahli es planet Dr Aditya Khuller, menunjukan temuan es di wilayah kutub Mars ternyata terlalu dingin untuk proses ini.
Namun, pencairan dapat terjadi di sekitar wilayah lintang tengah karena cukup hangat untuk terjadinya pencairan.
“Jika kita mencoba menemukan kehidupan di manapun di alam semesta saat ini, paparan es Mars mungkin merupakan salah satu tempat yang paling mudah diakses yang harus kita cari,” kata dia.
Penelitian ini dikutip dari sumber jurnal Communications Earth & Environment Jumat lalu.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti