Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Perhiasan Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Artefak yang dinamai Harta Karun Villena itu ditemukan arkeolog pada 1963.
-
Apa harta karun yang ditemukan oleh para arkeolog? Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Mengapa para arkeolog berpendapat harta karun ini dikubur? Dalam kasus pertama, harta karun itu dianggap memiliki fungsi nazar, yang berarti harta karun itu berfungsi sebagai persembahan kepada dewa," kata Trefný. "Dalam kasus kedua, kita berbicara tentang fungsi ekonomi, di mana harta karun ditafsirkan sebagai, misalnya, tempat penyimpanan bagi produsen barang-barang tertentu."Atau, barang-barang yang dikubur dapat mencerminkan "situasi krisis, di mana perlu menyembunyikan barang-barang itu, misalnya, dari musuh," katanya.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog dari Harta Karun Villena? Arkeolog baru-baru ini mengungkapkan, beberapa perhiasan dari Zaman Perunggu yang disebut Harta Karun Villena yang ditemukan di Spanyol lebih dari 60 tahun lalu ternyata mengandung besi yang berasal dari batu meteor alien.
-
Artefak apa yang baru ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog menemukan patung kuda pertama yang dibuat manusia. Patung berbentuk kuda kecil tersebut terbuat dari gading mammoth ini telah ada sejak Zaman Paleolitikum Atas, 35.000 tahun lalu.
Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Hasil analisis terbaru dari kumpulan artefak Zaman Perunggu yang ditemukan 60 tahun lalu di Spanyol menyatakan benda-benda harta karun itu terbuat dari metal yang tidak berasal dari Bumi tapi dari luar angkasa.
Artefak yang dinamai Harta Karun Villena itu ditemukan arkeolog pada 1963. Ada sekitar 59 botol, mangkuk, dan sejumlah perhiasan indah yang terukir dengan emas, perak, ambar, dan besi.
Dilansir laman Live Science, setelah penemuan artefak itu, di sebuah parit kerikil di Provinsi Alicante, peneliti mencermati ada unsur mencurigakan dari sejumlah artefak besi. Pada saat itu para peneliti menyebut unsur tersbut adalah "logam timah gelap".
- Arkeolog Temukan Harta Karun Dinasti Terakhir Mesir Kuno di 63 Makam, Berisi Emas Sampai Jimat
- Arkeolog Temukan Makam Pangeran Berusia 2.700 Tahun, Isinya Penuh Harta Karun Unik dan Kereta Perang
- Arkeolog Temukan Harta Karun dari Zaman Perunggu yang Sengaja Dikubur, Ada Gelang sampai Mata Tombak Berusia 3.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Harta Karun Berusia 3500 Tahun di Bawah Ladang, Isinya Ditaksir Bernilai Fantastis
Di beberapa bagian unsur itu tampak lebih berkilau dan dilapisi oksida besi yang sebagian retak. Demikian menurut laporan koran El Pais di Spanyol.
Kini peneliti mengungkap unsur besi yang dipakai pada dua artefak dari seluruh benda temuan itu berasal dari sebuah meteorit yang jatuh ke Bumi sekitar 1 juta tahun lalu.
Hal itu terungkap dalam laporan penelitian yang diterbitkan pada 30 Desember lalu di Jurnal Trabajos de Prehistoria.
Dalam penelitian tersebut ilmuwan menguji dua keping artefak besi: yang satu berbentuk gelang mirip huruf C dan satu lagi berbentuk lingkaran kosong yang di bagian atasnya dihiasi lapisan emas. Kedua benda itu dibuat antara 1.400 hingga 1.200 tahun lalu.
"Hubungan antara emas dan besi ini penting karena kedua unsur itu punya simbol kuat dan nilai sosial," ujar penulis penelitian Ignacio Montero Ruiz, peneliti di Institut Sejarah Spanyol kepada Live Science dalam surelnya.
"Dalam kasus ini artefak ini kemungkinan adalah harta karun terpendam yang mungkin dimiliki sebuah masyarakat bersama, bukan individu. Tidak ada kerajaan apa pun di Semenanjung Iberia pada saat itu.
Dengan menggunakan spektrometri massa, suatu teknik yang mengukur rasio massa terhadap muatan molekul, peneliti mengukur jejak paduan besi-nikel yang sebanding dengan yang ditemukan pada besi meteorik, kata penelitian tersebut.
"Karena komposisi artefak ini cukup sama, "dua benda itu bisa jadi berasal dari meteorit yang sama," kata Montero Ruiz.
"Teknologi besi ini benar-benar berbeda dari metalurgi berbasis tembaga dan logam mulia (emas dan perak)," kata dia. "Maka orang yang membuat artefak dari meteorit ini pasti memiliki kemampuan inovasi dan mengembangkan teknologi baru."
Sungguh menarik melihat bagaimana budaya berinovasi dengan teknologi terbaru dan betapa keingintahuan sudah menjadi bagian dari masyarakat zaman dulu.
Meski belum tahu siapa yang membuat artefak ini, para peneliti mengetahui kedua benda ini adalah objek terbuat dari meteorit tertua yang ditemukan di Semenanjung Iberia.