Arkeolog Temukan Makam Sosok Wanita Misterius di Pemakaman Berusia 6.500 Tahun, Diduga Seorang Pejuang dan Dikubur Bersama Anak Panah
Wanita yang diduga pejuang ini dikubur di pemakaman khusus laki-laki, yang membuat sosoknya semakin misterius.
Arkeolog menemukan makam seorang wanita di antara belasan kuburan laki-laki. Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara. Sosok dan asal usul wanita yang diduga pejuang ini masih misterius.
Penemuan ini dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana perempuan dipandang dalam komunitas tersebut selama periode Neolitikum, seperti dikutip dari Archaeology Magazine, Minggu (15/9).
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di desa kuno Marais de Saint-Gond? Arkeolog menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu. Keberhasilan ini datang setelah 150 tahun sejak penemuan pertama batu serpih di area tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
Dalam studi ini, para peneliti memeriksa DNA 14 individu dari pemakaman Neolitikum tersebut dan mengungkap ketidakseimbangan gender yang mengejutkan. Dari 14 orang yang diuji, hanya satu yang berjenis kelamin perempuan.
Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang “secara simbolis laki-laki”, menantang persepsi tradisional tentang peran gender. Hal ini membuat para peneliti berspekulasi bahwa dia mungkin dianggap “secara simbolis laki-laki” jika dikebumikan di kuburan yang sama.
Pemakaman di Fleury-sur-Orne ini dikaitkan dengan budaya Cerny. Budaya Cerny terkenal dengan praktik penguburannya, termasuk menguburkan individu dengan anak panah, tempat anak panah, dan mungkin busur, yang menunjukkan adanya hubungan dengan berburu.
Namun, pemakaman Fleury-sur-Orne sangat berbeda dengan pemakaman lainnya di Cekungan Paris. Meskipun laki-laki dan perempuan dimakamkan dalam jumlah yang hampir sama di pemakaman Paris Basin, pemakaman di Fleury-sur-Orne didominasi laki-laki.
Sehingga penemuan makam wanita tersebut merupakan hal yang tak terduga dan menarik. Arkeolog dan tim peneliti, Alison Burns mengatakan sulit untuk memastikan status dan peran wanita ini.
- Arkeolog Temukan Kuburan Massal Misterius Berusia 800 Tahun di Taman, Berisi 123 Mayat Orang Dewasa dan Bocah
- Arkeolog Temukan Peti Mati Berisi Peti Mati Lainnya Berusia 4.000 Tahun, Isinya Jenazah Pendeta Wanita Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Kuburan Berusia Hampir 4.000 Tahun di Bukit Terpencil, Ada Kotak Batu Berisi Benda Misterius
- Arkeolog Akhirnya Ketahui Siapa Sosok Perempuan Misterius yang Dikubur Bersama Binatang 12.000 Tahun Lalu
Analisis DNA
Untuk mengungkap lebih jauh misteri seputar wanita ini, penelitian ilmiah yang sedang berlangsung, seperti analisis isotop yang meneliti variasi unsur dalam kerangkanya, mungkin memberikan rincian tentang pola makan dan asal geografisnya.
Tim peneliti menganalisis DNA kuno kerangka manusia dari pemakaman Fleury-sur-Orne, mengungkap distribusi gender di antara individu-individu tersebut. Para peneliti menemukan, hampir semua individu yang dikuburkan di situs itu tidak saling terkait satu sama lain, kecuali seorang ayah dan anak yang dikuburkan di liang lahat yang sama.
Temuan ini menunjukkan, pemakaman Fleury-sur-Orne mengikuti struktur komunitas patrilineal dimana otoritas sosial diwariskan melalui garis keturunan laki-laki. Dalam komunitas seperti itu, anak perempuan biasanya akan tinggal bersama keluarga pasangannya.
Namun, kehadiran makam wanita tersebut menantang interpretasi tradisional tentang peran gender dalam budaya Cerny. Meskipun penelitian sebelumnya mengenai pemakaman Cerny di Cekungan Paris mengubur individu laki-laki dengan panah, menunjukkan adanya hubungan dengan perburuan, perempuan yang dimakamkan di Fleury-sur-Orne juga dikuburkan dengan artefak simbolis tersebut.
Menurut para peneliti, berdasarkan temuan anak panah tersebut, jenis kelamin perempuan tersebut digambarkan sebagai maskulin, agar dia bisa dimakamkan di tempat tersebut.