Arkeolog Temukan Rumah Zaman Batu Berusia 7.000 Tahun, Masih Lengkap dengan Alat Masak dan Wadah Makanan
Masyarakat Neolitikum pertama mulai bercocok tanam, beternak, dan mengumpulkan makanan serta berburu.
Masyarakat Neolitikum pertama mulai bercocok tanam, beternak, dan mengumpulkan makanan serta berburu.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dinding makam kerajaan kuno di Afrika Barat? Menurut sebuah penelitian baru, makam di Abomey, yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Dahomey di Afrika Barat, mengandung protein yang mungkin hanya berasal dari darah manusia, yang mengukuhkan sejarah mengerikan di situs tersebut.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
Arkeolog Temukan Rumah Zaman Batu Berusia 7.000 Tahun, Masih Lengkap dengan Alat Masak dan Wadah Makanan
Arkeolog menemukan pemukiman Neolitikum berusia sekitar 7.000 tahun di dekat Kutná Hora, sebelah timur Praha di Republik Ceko. Bangunan ini terpelihara dengan sangat baik, termasuk denah empat rumah panjang.
Masyarakat Neolitikum pertama mulai bercocok tanam, beternak, dan mengumpulkan makanan serta berburu. Mereka menyebar ke sebagian besar Eropa, menggantikan para pemburu dan pengumpul pada awalnya.
Lokasi di mana permukiman kuno ini ditemukan memiliki tanah yang cukup subur dan iklim yang cocok untuk pertanian prasejarah.
“Situs ini ditemukan awal musim semi ini sebagai bagian dari penggalian penyelamatan. Kami biasanya mengawasi pekerjaan konstruksi di distrik kami dan suatu hari, di tengah pembangunan, kami terkejut menemukan peninggalan pemukiman yang tidak biasa di wilayah ini," jelas Daniel Pilař dari Institut Arkeologi Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Ceko, yang meneliti situs tersebut, dikutip dari Arkeonews, Kamis (1/8).
“Saat kami melihat denah rumahnya, kami langsung tahu bahwa kami sedang berhadapan dengan pemukiman Neolitikum,” katanya.
- Arkeolog Temukan Pahatan Bergambar Keledai di Lantai Rumah Berusia 13.000 Tahun, Ada Makna Tersembunyi di Baliknya
- Arkeolog Temukan Meja Makan Zaman Perunggu, Masih Lengkap dengan Peralatan Makan dan Sisa Makanan
- Arkeolog Ungkap Perempuan Dijadikan Tumbal di Zaman Batu, Diikat Lalu Dikubur Hidup-Hidup
- Arkeolog Temukan Benih Tanaman Beracun dalam Tulang Hewan, Narkotika Orang Romawi Kuno
Pemukiman Zaman Batu Awal yang sampai sekarang tidak diketahui ini dibangun lebih dari 7.000 tahun yang lalu
oleh komunitas petani tertua yang datang ke wilayah Ceko dari Eropa Tenggara.
Para arkeolog menemukan denah empat rumah panjang – bangunan khas pada masanya.
Meskipun rumah-rumah tersebut tidak bertahan hingga hari ini, lubang tiang-tiangnya ditemukan selama penelitian.
“Dulu rumah-rumah tersebut lebarnya antara 4 dan 6 meter dan panjang antara 10 dan 40 meter. Rumah-rumahnya sendiri tidak awet karena dibangun dari kayu. Kolom-kolom tersebut dibangun paling padat pada barisan terluar yang membentuk dinding rumah. Di dalamnya, tiang-tiang terkadang berdiri bersebelahan. Namun, barisan bagian dalam memiliki jarak yang lebih jauh – biasanya lebih dari satu meter – sehingga memungkinkan untuk berpindah antar baris tanpa masalah,” jelas Daniel Pilař.
Selain rumah, peneliti juga menemukan banyak lubang.
Lubang-lubang ini digunakan untuk mengekstraksi tanah liat yang digunakan untuk pembangunan rumah.
Para ahli menemukan sebagian besar tembikar di dalam lubang – tembikar tersebut digunakan setiap hari untuk memasak, menyajikan, dan bahkan menyimpan makanan.
“Sampah ini sangat penting bagi kami karena memberikan wawasan sempurna tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Neolitikum,” kata Pilař.
Dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, para ahli akan berupaya mengolah data yang mereka kumpulkan di lapangan, misalnya melalui penanggalan radiokarbon dan pendaran, analisis fitolit, analisis pohon prasejarah, serta penandaan alat dan penelitian genetika tanaman. Ini akan melibatkan tim ahli yang luas dari berbagai disiplin ilmu.