Arkeolog Temukan Sembilan Papan Permainan Kuno Berusia 1.000 Tahun, Cara Mainnya Mirip Congklak
Permainan ini di zaman dulu dimainkan rakyat jelata dan juga bangsawan.
Arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sembilan pahatan bekas permainan kuno yang disebut patolli. Pahatan berusia lebih dari 1.000 tahun ini ditemukan di jalan raya di Chetumal, dekat Xpujil, Campeche.
Patolli adalah salah satu permainan tertua di Amerika. Biasanya permainan ini dinikmati oleh rakyat jelata dan bangsawan, seperti dikutip dari Arkeonews, Rabu (11/9). Patolli ini diperkirakan dibuat antara tahun 600 dan 900 M selama periode Klasik Akhir.
-
Mengapa para arkeolog menduga adanya ritual dalam pemakaman kuno di Meksiko? Keadaan jenazah yang terpotong-potong memberikan indikasi potensi adanya praktik ritual dalam pemakamannya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan para ahli arkeologi di Desa Celtic Kuno tersebut? Selama penyelidikan arkeologi sebagai bagian dari pengembangan kawasan permukiman baru, ditemukan sebuah denah rumah dari pemukiman sebelumnya dalam jumlah di atas rata-rata.
-
Bagaimana bentuk terowongan yang ditemukan di situs arkeologi? INRAP menyampaikan, beberapa bagian dalam terowongan sangat sempit dan ada bagian yang ditutup, sementara pada bagian lainnya cukup tinggi, memungkinkan orang bisa berdiri di dalamnya.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Berbagai budaya Mesoamerika pra-Columbus sering memainkan permainan ini. Cara bermain patolli mirip dengan permainan congklak khas Indonesia.
Istilah “patolli” berasal dari kata Nahuatl yang berarti kacang dan dikaitkan dengan dewa, persembahan, upacara keagamaan, dan acara kalender, menurut sumber dokumenter. Permainan ini melibatkan garis-garis yang diukir di tanah yang berfungsi sebagai papan permainan dengan kacang yang digunakan sebagai dadu. Patolli memiliki nilai rekreasi dan kepentingan ritual yang signifikan dalam budaya Mesoamerika.
Budaya Mesoamerika
Meskipun permainan ini tersebar luas di seluruh budaya Mesoamerika, temuan baru-baru ini memberikan wawasan berharga mengenai praktik upacara dan rekreasi penduduk kuno di wilayah tersebut, mungkin dari periode Klasik Akhir (600-900 M).
Meskipun permainan ini tersebar luas di seluruh budaya Mesoamerika, temuan baru-baru ini memberikan wawasan berharga mengenai praktik upacara dan rekreasi penduduk kuno di wilayah tersebut, mungkin dari periode Klasik Akhir (600-900 M).
Sembilan patolli bertumpu pada permukaan plesteran berukuran panjang 11,3 meter dan lebar 2,8 meter dan ditemukan dalam kondisi buruk. Ukiran tersebut menunjukkan kerusakan yang signifikan, seperti retak, patah, hilangnya lapisan, hancur, dan abrasi, yang memerlukan perhatian konservasi segera.
- Menggali di Telaga Pemandian Kuno, Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 1.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Permainan Bangsawan Mesir Kuno di Sebuah Makam Pejabat Tinggi
- Arkeolog Temukan Papan Mainan Kuno Zaman Perunggu, Cara Mainnya Mirip Permainan Modern Ini
- Arkeolog Temukan Bengkel Kerajinan Batu Giok Berusia 3.400 Tahun di Reruntuhan Kerajaan Kuno
Koordinator Kawasan Konservasi Proyek Penyelamatan Arkeologi Kereta Maya, Felix Camacho Zamora menjelaskan untuk melestarikan aset arkeologi tersebut, dilakukan tindakan darurat seperti suntikan air kapur untuk menstabilkan plesteran, serta penerapan penambalan dan trim perimeter.