Arkeolog Temukan Tembok Jebakan Romawi Sepanjang Hampir 3 Kilometer, Ungkap Sejarah Berdarah Pemberontakan Budak Melawan Pemerintah
Sejarah berdarah tersebut terekam dalam catatan sejarah yang ditulis dua tokoh Romawi.
Sejarah berdarah tersebut terekam dalam catatan sejarah yang ditulis dua tokoh Romawi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Italia? Baru-baru ini, arkeolog di Italia menemukan kuil tersembunyi, berasal dari masa Kaisar Konstantin.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di sampel batu kapur Italia? Ilmuwan meneliti sampel batu kapur di Italia untuk menemukan jejak lautan purba itu.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kota Romawi kuno itu? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis. Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan Perancis melaporkan penggalian di bawah rumah sakit kuno sejak abad ke-19 itu dimulai pada tahun 2022. Dua tahun setelahnya, para Arkeolog berhasil mengungkap temuan kota kuno tersebut dan sisa bukti kehidupan sehari-hari Romawi di zamannya.
-
Apa temuan arkeolog yang penting dalam penggalian pangkalan militer Romawi kuno ini? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
Arkeolog Temukan Tembok Jebakan Romawi Sepanjang Hampir 3 Kilometer, Ungkap Sejarah Berdarah Pemberontakan Budak Melawan Pemerintah
Tim arkeolog menemukan tembok pertahanan Romawi di Calabria, Italia selatan. Penemuan ini dipimpin Dr Paolo Visona dari Universitas Kentucky.
Dilansir Heritage Daily, tembok ini dibangun untuk menjebak Spartacus. Sebagian besar catatan sejarah Spartacus berasal dari tulisan Plutarch dari Chaeronea (46 – 119 M) dan Appian dari Alexandria (95 -165 M).
Menurut catatan sejarah tersebut, Spartacus adalah budak yang melarikan diri dan mantan gladiator, yang memimpin pemberontakan besar para budak melawan Republik Romawi.
Bibit pemberontakan mulai muncul pada tahun 73 SM, ketika Spartacus dan sekelompok gladiator kabur dari sekolah gladiator (ludus) di dekat Capua, di daerah Campania. Mereka berkelana di sekitar kota tersebut dan membebaskan para budak untuk memperbesar barisan mereka, mengumpulkan pasukan sekitar 70.000 orang.
Pemberontakan ini menjadi tantangan signifikan bagi pemerintah Romawi, memaksa Senat mengerahkan delapan pasukan legiun yang dipimpin Marcus Licinius Crassus. Pasukan Spartacus kemudian dikalahkan pada tahun 71 SM di daerah Senerchia, yang ketika itu menjadi bagian Lucania.
- Arkeolog Temukan Kereta Romawi di Makam Kuno dari Abad Kedua Masehi, Dikubur Bersama Seekor Kuda
- Arkeolog Temukan Dua Sumur Romawi, Terungkap Ada Hal Tidak Beres Saat Proses Penggalian
- Arkeolog Temukan Mozaik Marmer Bekas Vila Romawi Kuno, Keindahannya Tak Pudar Meski Tenggelam Ribuan Tahun
- Arkeolog Temukan Benih Tanaman Beracun dalam Tulang Hewan, Narkotika Orang Romawi Kuno
Plutarch dan Appian menyatakan bahwa Spartacus tewas dalam pertempuran tersebut.
Namun Appian juga menyatakan jasad Spartacus tak pernah ditemukan.
Setelah pemberontakan tersebut, sebanyak 6.000 pemberontak yang selamat disalib di sepanjang Jalur Appian, berfungsi sebagai pencegah terhadap pemikiran pemberontakan atau penghasutan lebih lanjut.
Dalam penelitian terbaru di hutan Dosonne della Melia di Calabria, ditemukan sebuah tembok batu membentang sepanjang 2,7 km. Selain itu, jejak fossa Romawi (parit pertahanan) dan sistem agger (benteng ganda atau tanggul) juga telah diidentifikasi.
"Tembok tersebut kini telah diidentifikasi secara meyakinkan sebagai bagian dari struktur yang dibangun oleh jenderal Romawi Marcus Licinius Crassus untuk menampung pemimpin pemberontakan budak Spartacus dan pasukannya," jelas pernyataan dari Institut Arkeologi Amerika (AIA).
Dalam penggalian tersebut juga ditemukan beberapa pecahan senjata besi, gagang pedang, belati besar yang melengkung, ujung lembing, ujung tombak, dan serpihan logam lainnya, menandakan pertempuran sengit di lokasi antara pasukan Romawi dan Spartacus untuk melepaskan diri dari jebakan.
“Penemuan ini dimungkinkan berkat informasi dari kelompok pemerhati lingkungan setempat yang mengetahui keberadaan tembok tersebut, namun bingung mengenai apa yang dimaksud dengan tembok tersebut. Tim menyelidiki tembok dan parit menggunakan Ground-Penetrating Radar, LIDAR, magnetometri, dan pengambilan sampel inti tanah," papar Dr Visona.