Bisa Bernapas Tanpa Air, Ilmuwan Temukan Spesies Baru Ikan yang Hidup 210 Juta Tahun Lalu
Ilmuwan mengidentifikasi spesies baru ini melalui fosil pelat gigi yang ditemukan di danau.
Ilmuwan mengidentifikasi spesies baru ikan dari fosil yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Matusadona, Zimbabwe. Di sepanjang pinggir Danau Kariba di taman nasional tersebut dikenal mengandung banyak sisa-sisa zaman prasejarah.
Situs tersebut dinamakan "The Dentist" atau "Dokter Gigi", ditemukan oleh pemandu wisata safari dan pemburu fosil amatir, Steve Edwards.
-
Siapa yang menemukan fosil-fosil hewan purba tersebut? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
-
Apa yang ditemukan para ahli paleontologi di Afrika Selatan? Para ahli paleontologi menemukan fosil bintang laut brittle atau biasa dikenal bintang rapuh, dari era Devonian di 'unit atas' Formasi Baviaanskloof di Afrika Selatan.
-
Kapan fosil hewan purba ini ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Di mana fosil hewan purba ditemukan di Sumedang? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba ini? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
Salah satu fosil yang ditemukan di situs ini adalah serangkaian pelat gigi atau serangkaian gigi yang menyatu, sering ditemukan pada ikan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 31 Juli di Journal of Vertebrate Paleontology.
Pelat gigi tersebut bukan hanya milik spesies yang belum ditemukan sebelumnya, namun makhluk tersebut juga memiliki kerabat yang masih hidup ratusan juta tahun kemudian. Ferganoceratodus edwardsi adalah spesies ikan paru-paru baru yang hidup sekitar 210 juta tahun lalu, menurut rilis tersebut, dikutip dari Miami Herald, Senin (12/8).
Para peneliti menjelaskan, hewan tersebut diidentifikasi menggunakan alur dan tonjolan pada bentuk lempeng gigi, mirip dengan spesies yang diidentifikasi di Madagaskar, namun cukup berbeda untuk dijadikan spesies baru.
“Dengan membandingkan pelat gigi dari berbagai genera, kami menemukan bahwa keduanya seringkali sangat mirip,” kata penulis studi Paul Barrett dalam rilisnya.
“Meskipun kami yakin bahwa fosil-fosil tersebut menunjukkan adanya banyak spesies ikan paru-paru yang berbeda, kami berpendapat bahwa mereka semua termasuk dalam kelompok kerabat dekat yang sama, yang dikenal sebagai genus.”
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Lalat Gergaji dari Fosil Berusia 16 Juta Tahun, Serangga Mirip Tawon yang Telah Punah
- Ilmuwan Temukan Fosil 33 Spesies Megafauna di Situs Berusia 8 Juta Tahun, Termasuk Burung Raksasa yang Tak Bisa Terbang
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Hewan Laut Purba Berusia 500 Juta Tahun, Bentuknya Mirip Ulat dengan Duri di Sekujur Tubuhnya
- Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Mirip Bintang Laut Berusia 155 Juta Tahun, Separuh Tubuhnya Tidak Utuh
Hidup di Benua Super
Berdasarkan lokasi penemuan lempeng gigi lain dari ikan paru-paru prasejarah, spesies tersebut kemungkinan besar hidup di Gondwana selatan – benua super – selama periode Trias, menurut penelitian tersebut. Pada saat itu, ujung selatan Amerika Selatan, Afrika, dan Antartika merupakan satu daratan, yang berarti spesies terkait tidak akan terpisah secara geografis seperti fosil yang ada saat ini.
“Lebih banyak fosil akan memungkinkan kita membandingkan wilayah Zimbabwe ini dengan situs fosil serupa di Afrika bagian selatan, dan menempatkannya dalam konteks yang lebih luas sehingga memungkinkan kita lebih memahami apa yang terjadi pada Trias Akhir,” jelas Barrett.
Museum Sejarah Alam di London menyampaikan dalam pernyataannya pada 6 Agustus, kendati spesies ini hidup jutaan tahun lalu, ikan tersebut punya kerabat yang masih hidup yang terlihat sangat mirip dengan ikan purba tersebut.
“Ikan paru-paru adalah kelompok ikan air tawar yang tidak biasa dan telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Mereka adalah kerabat terdekat semua hewan berkaki empat, membantu mengungkap bagaimana nenek moyang semua amfibi, reptil, burung, dan mamalia mungkin hidup,” menurut rilis tersebut.
Ikan ini juga istimewa karena menghirup udara. Walaupun ikan ini memiliki insang, tetapi mereka juga memiliki organ khusus yang memungkinkan spesies tersebut menghirup udara atmosfer dari permukaan air, menurut Britannica. Organ-organnya seperti paru-paru primitif, tetapi berasal dari kantung renang yang biasanya digunakan sebagai alat apung pada ikan bertulang.