Fosil Bayi Manusia Purba Berusia 45.000 Tahun Ditemukan dalam Gua, Nenek Moyangnya Misterius
Fosil tulang panggul bayi purba ini ditemukan di antara tulang belulang manusia Neanderthal.
Fosil Bayi Manusia Purba Berusia 45.000 Tahun Ditemukan dalam Gua, Nenek Moyangnya Misterius
Fosil Bayi Manusia Purba Berusia 45.000 Tahun Ditemukan dalam Gua, Nenek Moyangnya Misterius
Di antara kerangka manusia Neanderthal yang ditemukan di sebuah gua di Prancis, peneliti menemukan fosil atau tulang panggul bayi manusia modern.
Walaupun kerangka bayi ini ditemukan di gua yang pernah dihuni manusia Neanderthal, namun menurut para peneliti, bayi tersebut mungkin mewakili garis keturunan awal Homo sapiens yang sebelumnya tidak diketahui. Sumber: IFL Science
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Mengapa ukiran Neanderthal di Prancis penting? Ini menambah bukti bahwa kelakuan dan aktivitas Neanderthal kompleks dan bervariasi seperti nenek moyang manusia modern (Homo sapiens).
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia Neanderthal? Pada 1986, seorang ahli paleontologi amatir bernama Miguel Aznar mendonasikan kotak tersebut ke museum. Kotak ini berisi kerangka manusia Neanderthal yang dikumpulkan oleh Aznar pada akhir tahun 1970-an di Cova Simanya, sebuah gua yang terletak di luar Barcelona.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Dimana fosil manusia purba Neanderthal pertama ditemukan? Spesies ini dinamakan Neandertal sesuai dengan lokasi tempat pertama kali ditemukan di Jerman, Neandertal atau Lembah Neander.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
Gua Grotte du Renne adalah salah satu situs Paleolitikum yang bikin penasaran di Eropa. Gua ini diyakini telah dihuni pada masa ketika manusia modern menggantikan Neanderthal.
Foto: Claude Valette via Wikimedia Commons
Industri Perkakas Batu
Di dalam gua tersebut, peneliti menemukan sejumlah besar perkakas batu yang merupakan representasi dari komplek tekn0-kultural Chatelperronian, yang muncul selama periode transisi tersebut.
Perdebatan Ilmuwan
Para ilmuwan masih memperdebatkan spesies mana yang membuat perkakas batu tersebut. Ada yang berpendapat artefak kuno itu bikinan Neanderthal dan ada juga yang mengklaim itu karya manusia modern secara anatomis (AMH), dan yang lain berspekulasi bahwa kedua hominid tersebut kemungkinan bekerja sama dalam membuat perkakas tersebut.
Menariknya, hingga saat ini, hanya sisa-sisa Neanderthal yang ditemukan di lapisan Châtelperronian di dalam Grotte du Renne, meskipun fosil manusia modern telah ditemukan di gua-gua lain yang terkait dengan benda-benda ini.
- Peneliti Temukan Tulang Pinggang Manusia Purba, Jenis Spesies dan Asal Usulnya Masih Misterius
- Ukiran Tertua Manusia Neanderthal Ditemukan di Gua Prancis, Maknanya Masih Misterius
- Fosil Ubur-Ubur Berusia 500 juta tahun Ditemukan di Bebatuan, Sudah Ada Sebelum Zaman Dinosaurus
- Jalan-Jalan di Pantai, Pria Ini Temukan Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 100 Juta Tahun, Jarinya Terlihat Jelas
"Kami mengemukakan bahwa ini karena (bayi) ini berasal dari keturunan manusia modern awal yang morfologinya agak berbeda dari manusia saat ini."
Peneliti
Sumber: IFL Science
Garis Keturunan Bayi
Para peneliti menambahkan, garis keturunan bayi purba ini belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Namun menurut peneliti, bayi ini kemungkinan anggota populasi AMH yang hidup berdampingan dengan Neanderthal terakhir selama masa transisi dari Zaman Paleolitikum Pertengahan sampai Paleolitikum Atas/Akhir, 41.000 sampai 45.o00 tahun lalu.
Kehadiran manusia modern purba di gua Grotte du Renne menandakan bahwa mereka mungkin hidup berdampingan dengan Neanderthal pada masa ketika industri Chatelperronian muncul. "Pembuat Chatelperronian bisa jadi kelompok manusia di mana Neanderthal dan AMH hidup berdampingan," jelas peneliti. Chatelperronian, lanjut para peneliti, kemungkinan hasil dari percampuran kultural atau proses akulturasi sejumlah populasi di antara dua kelompok tersebut. Penelitian terbaru ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Report.