Gunakan Benih Berusia 1.000 Tahun, Ilmuwan Tanam Pohon yang Sudah Lama Hilang dan Dikisahkan Dalam Alkitab
Setelah bertahun-tahun menyemai benih tanaman tersebut, para peneliti berhasil mengidentifikasi pohon ini.
Para ilmuwan bereksperimen menanam benih berusia 1.000 tahun, yang ditemukan pada akhir 1980-an di Gurun Yudea, Palestina yang diduduki. Benih dengan panjang 2 cm tersebut berasal dari tahun 993 Masehi dan 1202 Masehi.
Setelah bertahun-tahun menyemai benih tanaman tersebut, para peneliti berhasil mengidentifikasi pohon muda yang dijuluki “Sheba” tersebut. Menurut studi baru, damar pohon ini bisa menjadi sumber balsem obat yang disebutkan dalam Alkitab, seperti dikutip dari The Independent, Rabu (25/9).
-
Bagaimana warga Palestina memperingati Hari Tanah? Enam belas tahun setelah kejadian tersebut, Hari Tanah menjadi hari libur nasional di Palestina dan dirayakan setiap tahun dengan demonstrasi dan pemogokan umum oleh warga Palestina di mana pun.
-
Bagaimana semangka menjadi bagian dari budaya Palestina? Buah semangka juga termasuk bagian dari masakan dan budaya Palestina. Di mana, variasi salad semangka sering disajikan sebagai meze di seluruh Mediterania (dalam resep Mesir, Yunani, dan Palestina).
-
Kapan Palestina menikmati periode damai terpanjangnya dalam sejarah? Palestina, yang merindukan perdamaian dan stabilitas selama lebih dari satu abad, mengalami periode perdamaian terpanjangnya selama 401 tahun dalam pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman, dari penaklukan Yerusalem pada tahun 1516 hingga awal Mandat Inggris pada tahun 1917.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Apa yang ditemukan di Yerusalem yang diyakini sebagai granat tangan zaman Perang Salib? Sebuah bejana keramik berasal dari sekitar abad ke-11 sampai 12 M ditemukan di Yerusalem. Namun, ini bukan sembarang bejana. Tim menganalisis empat pecahan keramik ini. Salah satu pecahan mengandung sesuatu yang terlihat seperti bahan peledak.
-
Mengapa Hari Tanah Palestina diperingati? Langkah ini akan menggusur banyak warga Arab. Organisasi politik pertama yang mengaku mewakili seluruh rakyat Palestina, Komite Nasional Pertahanan Tanah Arab, menyerukan pemogokan. Mereka menamakannya 'Hari Tanah' dan melancarkan protes luas, sebagian besar di daerah yang terkena dampak.
Analisis DNA mengungkapkan, pohon tersebut termasuk dalam spesies unik dari keluarga Commiphora, yang tersebar di Afrika, Madagaskar, dan Semenanjung Arab dan terkenal dengan resin getah aromatiknya. Para peneliti menduga pohon “Sheba” menjadi kandidat “Judean Balsam” atau “Balm of Judea”, yang dibudidayakan secara eksklusif di wilayah gurun di selatan Levant pada zaman Alkitab.
Balsam Yudea telah banyak dijelaskan dalam literatur dari periode Helenistik, Romawi-Bizantium, dan Pasca-Klasik antara abad ke-4 SM dan abad ke-8 Masehi. Getah pohon ini disebut "tsori" dalam ayat-ayat Alkitab dan sangat berharga di zaman kuno. Getah ini juga diekspor di seluruh Kekaisaran Romawi.
Penelitian awal menyebutkan getah pohon ini digunakan sebagai parfum, dupa, obat untuk katarak dan penawar racun. Namun sekitar abad ke-9, Balsam Yudea ini menghilang dari wilayah Levant (mencakup Suriah, Palestina, Lebanon, Yordania).
Studi DNA baru menunjukkan bahwa pohon “Sheba” kemungkinan besar digunakan pada zaman Alkitab sebagai batang bawah tempat tumbuhnya pohon parfum balsam Yudea yang legendaris.
“Pencangkokan juga dapat menjelaskan mengapa benih Commiphora belum teridentifikasi dari lokasi penggalian,” kata peneliti.
- Ilmuwan Berhasil Tumbuhkan Biji Pohon Penawar Racun yang Disebutkan dalam Alkitab
- Ini Penyebab Mengapa Berat Badan Seseorang Naik saat Berhenti Merokok
- Kisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia
- Fosil Langka Menunjukkan Bahwa Pohon di 350 Juta Tahun Lalu Benar-Benar Unik, Beda dengan Sekarang
Takson Punah
Mereka menemukan bahwa daun pohon muda memiliki senyawa aktif biologis dengan sifat anti-inflamasi.
Menurut para peneliti, 'Sheba', spesies Commiphora yang tidak diketahui dengan sidik jari genetik yang unik, mungkin mewakili takson punah yang dulunya berasal dari wilayah ini yang resinnya disebutkan dalam teks-teks Alkitab, dikaitkan dengan penyembuhan tetapi wangi.
Pohon muda tersebut belum menghasilkan bunga dan buah, sehingga para peneliti berharap dapat membantu mereka membandingkan pohon tersebut dengan spesies yang ada di masa kini. Mereka berspekulasi bahwa lingkungan tempat tumbuhnya sekarang mungkin tidak kondusif bagi pembungaan dan reproduksinya.
“Terlepas dari keterbatasan ini, penyemaian benih Commiphora kuno dari Gurun Yudea menunjukkan bukti kehadirannya pertama kali di wilayah ini sekitar 1.000 tahun yang lalu dan kemungkinan identifikasi dengan pohon atau semak asli yang dikaitkan dengan resin berharga 'tsori', yang digunakan sebagai obat dalam Alkitab,” jelas peneliti.