Ilmuwan Takjub Seorang Prajurit Yunani Kuno Kuat Bertahan Hidup Meski Anak Panah Tertancap di Bagian Tubuhnya Selama Bertahun-Tahun
Kerangka prajurit berusia 2.500 tahun ditemukan saat penggalian arkeologi dilakukan Badan Arkeologi Yunani.
Para ilmuwan di Universitas Adelphi di New York, Amerika Serikat menemukan bukti bahwa seorang tentara Yunani kuno menjalani kehidupan yang panjang namun menyakitkan meskipun ada kepala panah yang tertancap di lengannya.
Pada 2013, profesor Yunani dan Ketua Antropologi di Universitas Adelphi, Anagnostis Agelarakis, membawa beberapa bagian dari kerangka prajurit Yunani kuno yang terluka itu dari Yunani Utara ke Pusat Medis Yahudi Long Island (LIJ), dengan izin dari Badan Arkeologi Yunani.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Ani? Para arkeolog menemukan sebuah sabuk emas dengan desain yang sangat unik 22 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
Kerangka prajurit ini ditemukan saat penggalian arkeologi dilakukan Badan Arkeologi Yunani.
Ahli radiologi LIJ, Helise Coopersmith melakukan rontgen pada potongan tulang prajurit tersebut, yang jenazahnya berusia lebih dari 2.500 tahun. Mata panah perunggu tertanam di ulna kiri (tulang utama di lengan bawah).
Ditemukan bahwa batang panah dan bagian dari salah satu dari tiga lobusnya telah diangkat oleh ahli bedah lapangan Yunani kuno. Namun, sisa mata panah yang diduga tersangkut tak bisa diangkat karena upaya untuk melepaskannya tidak berhasil atau dapat menyebabkan luka semakin memburuk.
“Ada komponen berduri di mata panah yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Seluruh ujung panah yang tersisa sekarang dapat dilihat dan berada di permukaan tulang, terletak hanya di dalam korteks, atau kulit terluar. Hal ini mendukung gagasan Agelarakis bahwa mata panah tersebut bisa saja dihilangkan jika bukan karena komponen berdurinya,” jelas Coopersmith, dikutip dari Greek Reporter, Senin (2/9).
Menanggung Sakit Bertahun-Tahun
Coopersmith, seorang ahli radiologi muskuloskeletal yang berspesialisasi dalam membaca sinar-X pada tulang yang patah, mengatakan hasil rontgen membuktikan bahwa mata panah tersebut terikat dan harus tetap di tempatnya untuk menjaga jaringan lengan prajurit tersebut. Upaya untuk menghilangkan mata panah, tanpa menggunakan anestesi, akan sangat menyakitkan.
- Arkeolog Temukan Peti Mati Berisi Peti Mati Lainnya Berusia 4.000 Tahun, Isinya Jenazah Pendeta Wanita Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 1.300 Tahun Saat Salju Mencair
- Arkeolog Temukan Patung Dewa Terkuat Yunani Kuno dari Abad Ke-2 Masehi, Terbuat dari Marmer dan Masih Utuh Lengkap dengan Janggutnya
- Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari
Coopersmith menambahkan, prajurit tersebut harus hidup dalam kesakitan yang luar biasa selama bertahun-tahun setelah mengalami cedera di medan perang.
“Sungguh menakjubkan membayangkan teknologi sinar-X yang sama yang kami gunakan untuk mendiagnosis kondisi pasien kami dapat menjawab pertanyaan kuno dan membantu memecahkan misteri sejarah,” tambah Coopersmith.
Temuan Langka
Profesor Agelarakis meyakini prajurit itu selamat dan hidup dengan mata panah yang tertancap, mungkin sampai usia 58 hingga 62 tahun. Dia hidup dengan rasa sakit yang terus-menerus, mirip dengan sindrom terowongan karpal yang sangat parah, serta efek sindrom pasca-trauma.
“Sungguh menakjubkan membayangkan prajurit ini tidak hanya menjalani prosedur ini tanpa anestesi, tapi dia juga bisa hidup bertahun-tahun lagi,” kata Agelarakis.
Luka semacam ini, lanjutnya, sangat jarang ditemukan dalam dunia antropologi.
“Ini lebih jarang dibandingkan menemukan berlian,” ujarnya.
“Ratusan prajurit Yunani telah digali dan ini adalah pertama kalinya luka seperti ini terlihat.”