Ilmuwan Temukan Otak Berusia 500 Juta Tahun Masih Utuh, Ukurannya Sekecil Butiran Pasir
Otak ini milik larva cacing laut yang ditemukan di China.
Ilmuwan Temukan Otak Berusia 500 Juta Tahun Masih Utuh, Ukurannya Sekecil Butiran Pasir
Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Fosil spons laut purba apa yang ditemukan peneliti di Cina? Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 5 Juni di jurnal Nature, ahli geobiologi dari Virginia Tech, Shuhai Xiao, dan para kolaboratornya melaporkan spons laut berusia 550 juta tahun dari "tahun-tahun yang hilang" dan mengusulkan bahwa spons laut yang paling awal belum memiliki kerangka mineral, sehingga memberikan parameter baru dalam pencarian fosil-fosil yang hilang.
-
Di mana manusia purba di China timur mengumpulkan fosil 'tulang naga'? “Anak-anak dan remaja mengumpulkan tulang binatang besar dan fosil gigi dari singkapan situs kuno dan bermain dengannya,” jelas makalah tersebut, menambahkan bahwa kerikil tersebut mungkin dikumpulkan dan dibawa ke sana untuk alasan yang sama.
-
Di mana fosil hewan purba ditemukan di Sumedang? Dua fosil hewan purba yakni gading gajah dan tempurung kura-kura belum lama ini ditemukan di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di wilayah tenggara Tiongkok? Saat ini, para ahli paleontologi di wilayah tenggara Tiongkok telah menemukan dinosaurus yang bahkan lebih besar dari versi velociraptor yang ditampilkan dalam film.
Dengan temuan ini, para peneliti mengetahui bagaimana otak kelompok hewan terbesar berevolusi, seperti dikutip dari Live Science, Senin (5/8).
Cacing laut tersebut termasuk dalam spesies baru bernama Youti yuanshi, berasal dari bahasa Mandarin yang berarti "larva primitif", menurut para peneliti dalam studinya yang diterbitkan jurnal Nature
Y. yuanshi mendiami lautan Kambrium dan membantu memunculkan artropoda hidup seperti serangga, laba-laba, dan kepiting. Meskipun seukuran sebutir pasir, fosil ini terpelihara dengan sangat baik, sehingga dapat membantu menjelaskan bagaimana arthropoda mengembangkan otak yang kompleks.
“Ketika saya sering melamun tentang satu fosil yang paling ingin saya temukan, saya selalu memikirkan larva arthropoda, karena data perkembangan sangat penting untuk memahami evolusi mereka,” jelas penulis utama studi dan ahli paleontologi di Universitas Durham Inggris, Martin Smith.
“Tetapi larva sangat kecil dan rapuh, kemungkinan menemukan satu larva yang menjadi fosil hampir nol – atau begitulah yang saya kira."
- Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter
- Ilmuwan Ungkap Hewan Berusia 500 Juta Tahun Punya 30 Pasang Kaki Berduri, Masih Keluarga dengan Kepiting dan Monyet Laut
- Ilmuwan Temukan Fosil Hewan Mirip Bintang Laut Berusia 155 Juta Tahun, Separuh Tubuhnya Tidak Utuh
- Ilmuwan Temukan Sarang Tertua di Dunia Berusia 29 Juta Tahun, Masih Lengkap dengan 50 Telur Serangga
Tim peneliti menemukan fosil tersebut dari formasi batuan Yu'anshan di Provinsi Yunnan, China. Mereka memindai fosil tersebut dengan sinar-X untuk membuat gambar 3D virtual dari struktur internalnya. Gambar-gambar tersebut mengungkapkan otak dan sistem peredaran darah primitif, termasuk jejak saraf yang melayani kaki dan mata sederhana larva.
“Saya sudah mengetahui bahwa fosil sederhana yang mirip cacing ini adalah sesuatu yang istimewa, namun ketika saya melihat struktur menakjubkan yang terawetkan di bawah kulitnya, saya terheran-heran – bagaimana mungkin fitur rumit ini dapat menghindari pembusukan dan masih dapat dilihat selama setengah miliar tahun," papar Smith.
Meskipun para peneliti tidak yakin bagaimana hewan tersebut bisa menjadi fosil yang masih utuh, pada suatu saat setelah kematiannya, jaringan lunaknya digantikan dengan fosfat dan diawetkan dalam batuan.
Smith mengatakan kepada Live Science, pasti ada tingkat fosfor yang lebih tinggi di dalam air yang menyediakan bahan mentah bagi sel-sel makhluk tersebut untuk diubah menjadi mineral fosfat.
Pelestarian yang luar biasa ini memungkinkan para peneliti untuk melihat lebih banyak anatomi arthropoda awal daripada biasanya. Ini termasuk tanda-tanda bahwa otak arthropoda menjadi lebih canggih pada masa Y. yuanshi.