Ilmuwan Ungkap Populasi Pemburu-Pengumpul di Skandinavia 5.900 Tahun Lalu Musnah karena Sengaja Dilenyapkan
Hasil penelitian baru ini membantah teori sebelumnya yang menyatakan populasi pemburu-pengumpul musnah setelah kedatangan kelompok petani.
Hasil penelitian baru ini membantah teori sebelumnya yang menyatakan populasi pemburu-pengumpul musnah setelah kedatangan kelompok petani.
-
Kenapa penemuan ini penting bagi penelitian tentang manusia purba? "Temuan ini sangat menarik karena menunjukkan seberapa pentingnya arkeologi bawah air." "Pelestarian situs bawah air kuno tidak ada tandingannya di daratan, dan tempat-tempat ini memberi kita peluang besar untuk belajar lebih banyak tentang manusia masa lalu."
-
Mengapa penemuan ini penting bagi penelitian tentang manusia purba? Penemuan senjata berburu jarak jauh ini berdampak besar pada evolusi manusia, karena mengubah praktik berburu, dinamika hubungan antara manusia dan mangsanya, serta pola makan dan organisasi sosial kelompok pemburu-pengumpul prasejarah.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan yang dapat mengubah pemahaman kita tentang manusia purba? Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba. Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Apa yang terjadi pada populasi pemburu-nomaden di Skandinavia selama Zaman Batu akhir? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Bagaimana ilmuwan mengidentifikasi wilayah 'pusat' Homo sapiens di Dataran Tinggi Persia? Temuan mereka didasarkan pada kumpulan data genom yang diambil DNA kuno dan kumpulan gen modern, dikombinasikan dengan bukti paleoekologi yang menunjukkan bahwa wilayah ini mewakili habitat yang ideal.
Ilmuwan Ungkap Populasi Pemburu-Pengumpul di Skandinavia 5.900 Tahun Lalu Musnah karena Sengaja Dilenyapkan
Menyusul kedatangan petani pertama di Skandinavia 5.900 tahun lalu, populasi pemburu-pengumpul musnah dalam beberapa generasi, menurut studi baru dari Universitas Lund di Swedia.
Hasil yang bertentangan dengan pendapat umum ini didasarkan pada analisis DNA kerangka dan gigi yang ditemukan di tempat yang sekarang disebut Denmark.
Sumber: Arkeonews
Studi tersebut menunjukkan, terdapat dua perpindahan penduduk total di Denmark selama 7.300 tahun terakhir.
Perubahan populasi pertama terjadi 5.900 tahun lalu ketika populasi petani mengusir para pengumpul, pemburu, dan nelayan yang sebelumnya menghuni Skandinavia.
Dalam beberapa generasi, hampir seluruh populasi pemburu-pengumpul musnah.
“Transisi ini sebelumnya digambarkan sebagai transisi yang damai. Namun penelitian kami menunjukkan sebaliknya. Selain kematian akibat kekerasan, kemungkinan besar patogen baru dari ternak juga menghabisi banyak pengumpul,” kata Anne Birgitte Nielsen, peneliti geologi dan kepala Laboratorium Penanggalan Radiokarbon di Universitas Lund.
- Ilmuwan Lakukan Penelitian soal Keberadaan Hantu, ini Hasilnya
- Ilmuwan Ungkap Orang Skandinavia Kuno Buat Perahu dari Kulit Binatang, Digunakan Untuk Berburu dan Dagang 5.000 Tahun Lalu
- Ilmuwan Ungkap di Usia Berapa Manusia Merasa Paling Bahagia dan Puas dalam Hidupnya
- Ilmuwan Ungkap Makin Tua Umur, Kepribadian Orang Narsis Bakal Berubah
“Kali ini juga terjadi pergantian populasi yang cepat, hampir tidak ada keturunan dari pendahulunya. Kita tidak mempunyai banyak materi DNA dari Swedia, tapi apa yang ada menunjukkan kejadian serupa. Dengan kata lain, banyak orang Swedia juga merupakan keturunan semi-nomaden,” kata Anne Birgitte Nielsen, yang menyumbangkan data serbuk sari kuantitatif yang menunjukkan bagaimana vegetasi berubah sehubungan dengan perubahan populasi.
Penelitian ini juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang arus migrasi historis, dan interpretasi temuan arkeologis serta perubahan vegetasi dan penggunaan lahan yang ditemukan dalam data paleoekologi.
“Hasil kami membantu meningkatkan pengetahuan kami tentang keturunan dan pemahaman kami tentang perkembangan penyakit tertentu. Sesuatu yang dalam jangka panjang bisa bermanfaat, misalnya dalam penelitian medis,” tutup Anne Birgitte Nielsen.
Selain Universitas Lund, sekitar 40 universitas dan organisasi pendidikan tinggi di Eropa, Amerika, dan Australia terlibat dalam penelitian ini.