Manusia Purba Berwisata ke Gua Ini Sejak 41.000 Tahun Lalu, Ilmuwan Temukan Bukti Sisa Jelaga
Manusia telah mengunjungi gua ini selama sekitar 41.000 tahun, 10.000 tahun lebih awal dari yang sebelumnya diyakini.
Manusia Purba Berwisata ke Gua Ini Sejak 41.000 Tahun Lalu, Ilmuwan Temukan Bukti Sisa Jelaga
Sebuah studi terbaru oleh tim dari Universitas Cordoba mengungkap bahwa Gua Nerja di Spanyol merupakan gua Eropa yang paling sering dikunjungi di zaman prasejarah.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Spanyol? Ukiran batu berukuran 20 sentimeter (7,8 inci) baru-baru ini ditemukan selama penggalian arkeologi di dekat kota Guareña, Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di Spanyol? Sekelompok ahli paleontologi berhasil mengekstraksi 30 telur dinosaurus Titanosaurus dari sebuah batu seberat 2 ton di Spanyol utara.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Spanyol? Arkeolog di Spanyol menemukan sebuah prasasti berusia 2.600 tahun yang bertuliskan 21 simbol alfabet.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Spanyol? Para peneliti mengidentifikasi dinosaurus ini dari hasil pemeriksaan fosil-fosil dinosaurus yang ditemukan di Morella, kota di wilayah otonom Valencia, Spanyol timur.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di kuburan massal Spanyol? Lebih dari 5.000 tahun lalu, pria, wanita, dan anak-anak yang mengalami luka di kepala dan luka akibat panah dikuburkan di kuburan massal Spanyol.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Gua Simanya, Spanyol? Arkeolog dari IPHES-CERCA dan Universitas Barcelona menemukan seni batu Paleolitikum di gua Simanya, Spanyol.
Manusia telah mengunjungi Gua Nerja selama 41.000 tahun, sebagian dari mereka menjadikannya objek wisata, dan hampir sepanjang waktu tersebut, gua ini menjadi fokus penelitian ilmiah.
Sumber: Arkeonews
Dalam sejarahnya, dan bahkan hingga saat ini, Gua Nerja terus mengagumkan pengunjung dan peneliti dari berbagai belahan dunia.
Foto-foto: Scientific Reports
Temuan terbaru dari gua ini, yang terletak di provinsi Malaga, baru saja dipublikasikan dalam laporan ilmiah tim internasional yang melibatkan peneliti dari Universitas Cordoba, Marian Medina dari Universitas Bourdeux, Eva Rodríguez, dan Jose Luis Sachidrian, seorang Profesor Prasejarah dan direktur ilmiah Gua Nerja.
Mereka berhasil membuktikan bahwa manusia telah mengunjungi Nerja selama sekitar 41.000 tahun, 10.000 tahun lebih awal dari yang sebelumnya diyakini dan bahwa gua ini merupakan gua di Eropa dengan Seni Paleolitikum paling banyak dikunjungi dan terkonfirmasi selama prasejarah.
- Berburu Jamur di Hutan, Penduduk Desa Temukan Patung Batu Bergambar Wanita Misterius
- Ilmuwan Temukan Artefak Berusia 500.000 Tahun, Menunjukkan Manusia Purba yang Lebih Canggih
- Ilmuwan Ungkap Bagaimana Manusia Akhirnya Bisa Jago Lari, Ternyata Hasil Evolusi Manusia Purba Melakukan Ini
- Ilmuwan Penasaran Bagaimana Manusia Purba Bisa Jelajahi Gua Penuh Jurang Berbahaya 8.000 Tahun Lalu
Penelitian terbaru ini berhasil mendokumentasikan 35.000 tahun kunjungan dalam 73 fase berbeda, yang berarti kelompok manusia memasuki gua setiap 35 tahun, menurut perhitungan mereka.
Presisi tinggi ini dimungkinkan berkat penggunaan teknik terkini untuk penanggalan arang dan fosil sisa jelaga pada stalagmit Gua Nerja.
Ini dikenal sebagai "smoke archaeology," suatu teknik baru yang dikembangkan oleh penulis utama studi ini, Marián Medina. Medina merupakan seorang peneliti kehormatan di Universitas Cordoba, yang telah merekonstruksi prasejarah Eropa selama lebih dari satu dekade dengan menganalisis sisa-sisa obor, api, dan asap di gua-gua Spanyol dan Prancis.
Dengan antusiasme seorang yang menyukai apa yang dia lakukan, Medina menjelaskan bahwa informasi yang dapat diberikan oleh Teknik Mikroskopi Elektron Transmisi dan penanggalan karbon-14 tentang ritus dan gaya hidup manusia sungguh mengesankan.
Dalam penelitian terakhir ini, disajikan 68 tanggal, 48 di antaranya benar-benar baru, pada area terdalam gua yang menampilkan Seni Paleolitik, dan ditemukan bukti kronokultur yang sebelumnya tidak pernah tercatat.
Selain itu, "arkeolog api" ini memahami cara menginterpretasikan cara obor dipindahkan berdasarkan informasi yang terdeteksi di bawah mikroskop, dengan menyimpulkan dari situ penggunaan simbolis dan senografis api yang dilakukan manusia 40.000 tahun yang lalu.
"Lukisan prasejarah dilihat dalam cahaya berkedip api, yang dapat memberikan kesan gerakan dan kehangatan pada figur," ungkap Medina, yang juga menekankan penggunaan Gua Nerja sebagai tempat pemakaman pada bagian akhir masa prasejarah, selama ribuan tahun.
"Masih banyak yang dapat diungkapkan tentang bagaimana kehidupan kita dulu," katanya.