Patung Kepala Firaun Nabi Musa Kembali ke Mesir Setelah 30 Tahun Hilang, Sempat Muncul di Pameran
Patung Kepala Firaun Nabi Musa Dikembalikan ke Mesir, Dicuri Selama 30 Tahun dan Sempat Muncul di Pameran
Patung tersebut akan direstorasi dan disimpan di Museum Mesir di Kairo.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Bagaimana cara Firaun Mesir menjadi pewaris takhta? Ketika dia sudah dewasa maka dia akan menjalani wajib militer. Sebagai anak dari firaun yang sedang berkuasa dia otomatis menjadi pewaris takhta. Dalam bukunya "Kehidupan Sehari-Hari di Zaman Mesir Kuno," penulis Jon Macnhip White menjelaskan:
-
Kapan dinasti firaun di Mesir muncul? Dinasti firaun di Mesir baru muncul sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Siapa saja yang biasanya ikut rapat dengan Firaun Mesir? Tugas firaun selanjutnya yang rutin adalah menggelar rapat dengan para bawahannya dan para tamu, termasuk komandan pasukan, duta besar untuk negara asing dan berbagai punggawa istana. Semua individu itu biasanya cukup banyak bicara, tergantung jabatan mereka. Mereka bisa berbicara langsung dengan sang firaun dan menyampaikan pikirannya.
-
Kapan Nabi Musa dan Bani Israil berhasil lolos dari kejaran Firaun? Di bulan istimewa ini, Nabi Musa dan kaum Bani Israil selamat dari serangan kerajaan Firaun di Laut Merah.
Patung Kepala Firaun Nabi Musa Kembali ke Mesir Setelah 30 Tahun Hilang, Sempat Muncul di Pameran
Kementerian Purbakala Mesir Ahad lalu mengumumkan, patung kepala Raja Ramses II yang berusia 3.400 telah dikembalikan ke Mesir setelah dicuri dan diselundupkan ke luar negeri selama 30 tahun.
Patung tersebut akan direstorasi dan disimpan di Museum Mesir di Kairo, meski tidak dipamerkan, kata pihak kementerian.
Dilansir Reuters, patung tersebut dicuri dari kuil Ramses II di kota kuno Abydos, Mesir Selatan, lebih dari 30 tahun lalu.
Tanggal pastinya tidak diketahui, namun Shaaban Abdel Gawad, staff departemen pemulangan barang antik Mesir, mengatakan patung tersebut diperkirakan sudah hilang sejak akhir 1980-an atau awal 1990-an.
- Berburu Jamur di Hutan, Penduduk Desa Temukan Patung Batu Bergambar Wanita Misterius
- Kesabaran Seluas Angkasa, Perempuan Ini Rawat Suaminya Selama 10 Tahun Sampai Terbangun dari Koma
- Dapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
- Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya
Pihak berwenang Mesir mengetahui artefak tersebut dijual di sebuah pameran London pada 2013 dan telah dibawa ke beberapa negara lain sebelum akhirnya tiba di Swiss, ungkap Kementerian.
“Patung kepala ini merupakan bagian dari sekelompok yang menggambarkan Raja Ramses II yang duduk di samping sejumlah dewa Mesir,” kata Gawad kepada Reuters, seperti dilansir Greek Reporter.
Ramses II adalah salah satu firaun Mesir kuno yang paling berkuasa, juga dikenal sebagai Ramses Agung. Dia juga kerap disebut sebagai firaun di zaman Nabi Musa.
Ia merupakan firaun ketiga dari Dinasti Kesembilan Belas Mesir dan memerintah sejak tahun 1279 hingga 1213 SM.
Mesir bekerja sama dengan pihak berwenang Swiss untuk menetapkan kepemilikan yang sah dan menyerahkan patung tersebut ke kedutaan Mesir di Bern tahun lalu, hingga akhirnya Mesir berhasil membawa pulang artefak tersebut.
Raja Ramses II
Menurut sumber Yunani kuno, Raja Ramses II disebut Ozymandias, diambil dari bagian pertama nama pemerintahannya yang berbahasa Mesir: Usermaatre Setepenre.
Ia juga disebut sebagai “Leluhur Agung” oleh para firaun penerus dan penduduk Mesir.
Pada awal masa pemerintahannya, Raja Ramses II fokus pada pembangunan kota, kuil dan monumen.
Setelah mendirikan kota Pi-Ramesses di Delta Nil, ia menetapkannya sebagai ibu kota baru Mesir.
Ramses II memimpin beberapa ekspedisi militer ke wilayah Syam. Dia menegaskan kembali kendali Mesir atas Kanaan dan Phoenicia.
Raja Ramses II juga memimpin sejumlah ekspedisi ke Nubia, semuanya digambarkan dalam prasasti di Beit el-Wali dan Gerf Hussein. Selain itu, ia merayakan empat belas festival Sed yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang melebihi kemampuan firaun lainnya.
Hingga saat ini, banyak peneliti yang masih bingung dengan kematian Raja Ramses II ini, kemungkinan terbesar adalah bahwa ia meninggal antara usia 90-91 tahun. Setelah kematiannya, dia dimakamkan di sebuah makam di Lembah Para Raja kemudian tubuhnya dipindahkan ke Royal Cache, tempat ia ditemukan oleh arkeolog pada 1881.