Piramida Berusia 1.100 Tahun di Meksiko Tiba-Tiba Runtuh, Benarkah Pertanda Buruk?
Piramida ini pernah menjadi monumen peninggalan Kerajaan Michoachan yang paling utuh dan lestari.
Piramida batu setinggi 15 meter berusia 1.100 tahun di negara bagian Michoacan, Meksiko tiba-tiba runtuh. Tembok bagian selatan piramida ini hancur menjadi tumpukan puing pada 29 Juli malam.
Dikutip dari Science Alert, Rabu (21/8), piramida kuno ini runtuh karena hujan tanpa henti yang melanda wilayah tersebut.
-
Bagaimana cara para ilmuwan membuat replika peluit kematian Suku Aztec? Sebuah peluit yang dipercaya ditiup sebelum pengorbanan manusia dilakukan. Peluit ini dibuat replikanya menggunakan teknologi cetak 3D dan didasarkan pada model aslinya yang ditemukan di Meksiko pada tahun 1990-an.
-
Kapan peluit kematian Suku Aztec ditemukan? Peluit ini dibuat replikanya menggunakan teknologi cetak 3D dan didasarkan pada model aslinya yang ditemukan di Meksiko pada tahun 1990-an.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa kuno di jantung Mexico City? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City. Di dalam desa itu, arkeolog juga menemukan kuburan manusia.
-
Apa yang ditemukan di altar kuno Aztec? Di sela-sela nyanyian dan bau kopal, warga mengadakan sesajian di halaman yang terdiri dari berbagai elemen, antara lain periuk berisi sisa tulang (abu manusia) dan 13 pembakar dupa warna-warni sepanjang sekitar satu meter yang digunakan untuk membakar damar.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs piramida di Sierra Norte? Berkat penggalian arkeologi baru-baru ini, peneliti menemukan penduduk asli menggunakan piramida untuk upacara.
Piramida ini pernah menjadi monumen peninggalan Kerajaan Michoachan yang paling utuh dan lestari. Di kompleks piramida yang terletak di Ihuatzio ini, terdapat juga satu piramida lainnya, sebuah menara atau benteng, dan beberapa makam kuno.
Wilayah ini pertama kali diduduki sekitar 1.100 tahun lalu oleh suku yang berbicara bahasa Nahuatl. Lalu kemudian menjadi markas bangsa P'urhépechas, satu-satunya kekaisaran yang tidak bisa ditaklukkan bangsa Aztec. Kebudayaan P'urhépechas masih berkembang hingga saat ini.
Menurut Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH), hanya satu piramida di situs itu yang hancur, tapi sedikitnya enam 'badan berundaknya' rusak, termasuk dinding luar, serta inti dan dinding penahan. Menurut INAH, penyebab runtuhnya piramida ini karena cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.
Pertanda Buruk?
"Suhu tinggi sebelumnya tercatat di wilayah tersebut, dan kekeringan menyebabkan retakan yang memudahkan penyerapan air ke dalam interior banguna pra-Hispanik," jelas INAH dalam pernyataannya.
Akibatnya, runtuhnya piramida tersebut tidak terelakkan. Saat ini pihak berwenang fokus memperbaiki struktur piramida tersebut.
Menurut Tariakuiri Alvarez, yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota suku P'urhépecha yang masih hidup, nenek moyangnya menafsirkan runtuhnya piramida di Ihuatzio sebagai "pertanda buruk".
Dalam unggahan Facebooknya, Alvarez mengatakan sebelum kedatangan penakluk asing di Meksiko, hal yang sama pernah terjadi dan itu karena para dewa "tidak senang".