Teliti Mata Panah dari Abad 13 SM, Arkeolog Temukan Bukti Perang Besar di Eropa 3.200 Tahun Lalu
Mata panah yang diteliti terbuat dari perunggu dan batu api.
Para arkeolog yang mempelajari mata panah perunggu dan batu api abad ke-13 SM dari Lembah Tollense di timur laut Jerman telah menemukan bukti paling awal konflik antarwilayah berskala besar di Eropa.
Lembah Tollense yang terletak di Mecklenburg-Pomerania Barat terkenal dengan pertempuran besar-besaran yang terjadi sekitar tahun 1250 SM. Penemuan lebih dari 150 kerangka manusia menunjukkan bahwa ada lebih dari 2.000 orang yang terlibat—jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Zaman Perunggu Nordik.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Jerman Timur? Para arkeolog yang melakukan penggalian di Jerman Timur menemukan kuburan berusia 4.200 tahun, dekat Oppin di Saxony-Anhalt yang berisi kerangka seorang pria yang diyakini berisiko menjadi “zombie”.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Apa yang diungkap oleh penelitian ilmuwan tentang asal-usul kecoak Jerman? Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Texas A&M AgriLife mengungkap asal-usul kecoak Jerman, Blatella germanica dan evolusinya terhadap habitat manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti Jerman mengenai aksara paku? Sekarang, dengan menggunakan model 3D sekitar 2.000 tablet, mereka melatih program komputer untuk memindai teks mereka dan mentranskripsinya, seperti menggunakan kamera ponsel untuk mengubah catatan tulisan tangan menjadi dokumen teks.
-
Apa temuan arkeologis penting yang ditemukan di Aachen, Jerman? Tembok pertahanan atau benteng Romawi kuno dari abad ke-3 ditemukan di pusat kota Aachen, Jerman ketika berlangsung proyek konstruksi dekat Poststrasse dan Marktplatz.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
Diidentifikasi sebagai medan perang pada tahun 2011, situs ini sekarang dianggap sebagai “medan perang tertua di Eropa,” karena belum pernah ditemukan konflik sebesar ini sebelumnya, seperti dikutip dari Heritage Daily, Kamis (26/9). Meskipun penting, hanya sedikit yang diketahui tentang orang-orang yang berperang dan meninggal di Tollense lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
Para peneliti dari beberapa institusi di Jerman menganalisis mata panah perunggu dan batu api yang ditemukan di lembah tersebut, lalu membandingkannya dengan lebih dari 4.000 mata panah kontemporer dari seluruh Eropa.
Sebagian besar mata panah cocok dengan jenis yang ditemukan di Mecklenburg-Western Pomerania, menunjukkan bahwa banyak dari prajurit kemungkinan besar adalah warga lokal. Namun, jenis lain—seperti yang memiliki alas lurus atau belah ketupat, duri unilateral, atau tang runcing, bukan soket—lebih umum ditemukan di wilayah selatan, termasuk Bavaria dan Moravia modern.
Eskalasi Konflik
Jenis-jenis mata panah dari wilayah selatan ini tidak ditemukan dalam pemakaman di wilayah Tollense, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya diperdagangkan dan digunakan oleh penduduk setempat, melainkan menunjukkan kehadiran prajurit dari wilayah selatan dalam konflik tersebut.
Bukti tambahan dari situs kontemporer di Jerman selatan, tempat ditemukannya sejumlah besar mata panah perunggu, menunjukkan bahwa abad ke-13 SM adalah periode yang ditandai dengan meningkatnya konflik bersenjata di seluruh Eropa. Pertempuran Tollense ini merupakan contoh awal konflik antarwilayah di Eropa, yang menunjukkan semakin besarnya skala dan profesionalisasi peperangan pada masa ini.
- Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba di Zaman Batu Sudah Mulai Bertani 5.400 Tahun Lalu, Ada Lumbung Sampai Sisa Tanaman
- Arkeolog Ungkap Temuan Penting Arca dan Batu Pion di Ujung Kulon, Ada Kaitan Peninggalan Hindu Saiwa Abad 7 Masehi
- Arkeolog Temukan Plakat Batu, Ada Ukiran Adegan Pertempuran Prajurit Abad ke-6 SM
- Arkeolog Temukan Bukti Homo Sapiens Gunakan Busur dan Anak Panah 40.000 Tahun Lebih Awal dari Dugaan Sebelumnya
“Konflik Lembah Tollense terjadi pada masa perubahan besar,” jelas Leif Inselmann, penulis utama studi tersebut, yang kini bekerja di Freie Universität Berlin.
“Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang pengorganisasian konflik kekerasan tersebut. Apakah para pejuang Zaman Perunggu diorganisir sebagai koalisi suku, rombongan atau tentara bayaran dari seorang pemimpin karismatik – semacam “panglima perang” – atau bahkan tentara dari kerajaan awal?”