Temuan Belati Tembaga dari Masa Prasejarah Ungkap Kebudayaan 4.000 Tahun lalu
Arkeolog menemukan belati itu saat penggalian di sebuah gua di Italia.
Penggalian yang dilakukan di gua Tina Jama, Italia menemukan sebuah belati tembaga berusia 4.000 tahun. Arkeolog mengatakan temuan tersebut dapat mengungkap kehidupan masyarakat Eropa Zaman Tembaga.
Belati berukuran kurang dari 10 sentimeter dan memiliki gagang yang menonjol ini ditemukan bersama dengan sisa-sisa keramik dan artefak batu yang berasal dari abad ke-3 SM.
-
Di mana benteng 4.000 tahun tersebut berada? Khaybar berada di bagian barat Arab Saudi.
-
Di mana kain berusia 4000 tahun itu ditemukan? Peneliti menemukan kain berusia 4000 tahun di Gua Tengkorak di Gurun Yudea, Israel.
-
Kapan kain berusia 4000 tahun itu dibuat? Dari penanggalan karbon diketahui kain itu berasal dari Zaman Perunggu Tengah, khususnya antara tahun 1954 dan 1767 SM.
-
Di mana panah berusia 4.000 tahun itu ditemukan? Artefak kuno berumur 4.000 tahun ini ditemukan di sisi Gunung Lauvhøe.
-
Dimana kuil berusia 4.000 tahun itu ditemukan? Kuil ini ditemukan di bawah gurun pasir di distrik Zana, Peru barat laut.
-
Apa yang membuat kain berusia 4000 tahun ini istimewa? Yang membuat penemuan ini unik adalah penggunaan pewarna merah yang berasal dari serangga Kermes vermilio, sumber warna mewah dan langka di zaman kuno.
“Penemuan belati tembaga langka yang berasal dari paruh kedua milenium ketiga SM merupakan peristiwa luar biasa yang menimbulkan pertanyaan mengingat artefak berharga itu umumnya ditemukan dalam makam,” kata peneliti, seperti dikutip laman The Independet.
Para peneliti juga menemukan struktur pada lempengan dan balok batu yang kemungkinan digunakan untuk menutup pintu masuk gua antara 2.000 SM dan 1.500 SM.
Temuan artefak batu dan keramik
Keberadaan struktur tersebut masih menjadi misteri bagi para ahli. Mereka menduga struktur tersebut terkait dengan upacara pemakaman berdasarkan fragmen tengkorak manusia yang sebagian terkait dengannya. Atau kemungkinan difungsikan untuk melindungi bagian dalam gua dari angin.
Mata panah, bilah panjang dari batu, kapak batu, serta beberapa artefak batu dan keramik dan ornamen kerang juga ditemukan di gua tersebut.
Perkakas dari obsidian yang terbuat dari batu vulkanik juga ada di dalam gua itu, batu obsidian ini kemungkinan diimpor dari Italia selatan atau Eropa tengah.
- Arkeolog Temukan Keju Tertua di Dunia Berusia 3.600 Tahun Pada Jasad Mumi Ini
- Di Gua Malaysia Arkeolog Temukan Kerangka Utuh Manusia Prasejarah Berusia 16.000 Tahun dan Artefak Kristal
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 2.700 Tahun, Pernah Dipakai Pengikut Ajaran Sesat
- Di Bawah Lahan Parkir, Arkeolog Temukan Kuil Ajaran Sesat, Tempat Pemujaan untuk Kaisar Romawi
Keberadaan sisa-sisa keramik dan perapian di dalam gua menunjukkan gua itu sering dikunjungi pada masa itu oleh kelompok-kelompok yang memelihara “kontak dekat” dengan wilayah Dalmatian di dekat Kroasia modern.
Temuan berbagai artefak dari periode yang berbeda menunjukan gua itu telah dikunjungi selama ribuan tahun. Peneliti berencana melanjutkan penggalian di gua itu di masa mendatang.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti