Temuan Prasasti Huruf Paku dan Papan Permainan Ungkap Sejarah Tersembunyi Mesopotamia 3.800 Tahun Lalu
Tim peneliti menemukan sejumlah artefak di Kurd Qaburstan, Irak yang mengungkap kehidupan di Mesopotamia pada 1.800 SM.
Seorang peneliti dari Universitas Central Florida dan timnya belum lama ini menemukan sejumlaj artefak di situs kuno Mesopotamia di Kurd Qaburstan, Irak.
Artefak yang mereka temukan termasuk prasasti tanah liat dengan tulisan huruf paku kuno, papan permainan, dan sisa-sisa struktur besar, dapat memberikan banyak pengetahuan tentang kota Zaman Perunggu Tengah ini serta mengungkap sejarah Mesopotamia yang lebih tersembunyi.
-
Artefak apa yang baru ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog menemukan patung kuda pertama yang dibuat manusia. Patung berbentuk kuda kecil tersebut terbuat dari gading mammoth ini telah ada sejak Zaman Paleolitikum Atas, 35.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog yang menggali di kawasan selatan Turki, tepatnya di Gundukan Accana atau dikenal sebagai Eski Alalah, menemukan sebuah prasasti huruf paku berusia 3.500 tahun yang berisi tulisan daftar belanjaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan eyeliner atau celak mata saat melakukan penggalian di Yeşilova Höyük atau Gundukan Yeşilova yang terletak di distrik Bornova, Provinsi Izmir.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Iran? Sebuah pigmen merah terang yang tersimpan di dalam botol batu kecil bisa jadi merupakan salah satu contoh lipstik tertua yang diketahui di dunia.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
Dilansir laman Phys.org, prasasti tanah liat ini merupakan yang pertama dari jenisnya yang ditemukan di wilayah tersebut dan masih dalam tahap interpretasi. Temuan awal menunjukkan prasasti ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang orang-orang yang tinggal di sana dan peristiwa-peristiwa penting yang mereka alami.
Tiffany Earley-Spadoni, seorang profesor sejarah di UCF, bersama tim peneliti dengan hati-hati mengungkap temuan penting budaya dari Zaman Perunggu Tengah (1800 SM) di situs Mesopotamia Kurd Qaburstan, yang terletak di wilayah Erbil, di timur laut Irak.
Sebagian besar perkembangan dan sejarah manusia dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno Mesopotamia, yang berada di wilayah sekitar Irak saat ini.
Studi terhadap prasasti baru ini dapat mengungkapkan rincian penting tentang hubungan kota tersebut dengan tetangganya selama Zaman Perunggu Tengah serta signifikansi sejarahnya.
Misalnya, dengan mempelajari nama-nama orang, pilihan kata, dan gaya penulisan, para sarjana dapat lebih memahami tingkat literasi di wilayah tersebut dan identitas budaya kota itu, kata Earley-Spadoni dalam ringkasan lapangan penelitiannya.
- Ilmuwan Temukan Sistem Penulisan Tertua di Dunia, Ditulis di Atas Stempel yang Dibuat 6.000 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Hampir 500 Artefak Babilonia, Ada Bejana Tanah Liat Sampai Stempel Kuno
- Bukan di Mesopotamia, Arkeolog Temukan Kota Tertua di Dunia Berusia 6.000 Tahun Seluas 100 Hektar
- Mahasiswa Arkeologi Temukan Dua Prasasti Berusia 950 Tahun di Kuil, Jelaskan Soal Sejarah Sampai Irigasi
Sejarah Tersembunyi
Zaman Perunggu Tengah di Irak utara kurang dipahami karena penelitian sebelumnya yang terbatas dan bias yang melekat dalam sumber sejarah yang tersedia, katanya.
"Kami berharap menemukan lebih banyak catatan sejarah yang akan membantu kami menceritakan kisah [kota ini] dari perspektif penduduknya sendiri, alih-alih hanya mengandalkan catatan yang ditulis oleh musuh mereka," kata Earley-Spadoni.
"Sementara kita tahu banyak tentang perkembangan tulisan di Irak selatan, jauh lebih sedikit yang diketahui tentang tingkat literasi di kota-kota Mesopotamia utara, terutama di dekat Erbil, tempat Kurd Qaburstan berada."
Mesopotamia, dengan jaringan kota kuno yang padat di dataran subur sepanjang sungai Tigris dan Eufrat dekat Teluk Persia, sering dianggap sebagai tempat lahir peradaban urban.
Kota-kota ini, yang terawetkan sebagai tell, yaitu gundukan yang terbentuk oleh akumulasi puing-puing budaya selama berabad-abad, telah memikat para sarjana selama beberapa generasi.
"Kita tahu cukup banyak tentang kota-kota Mesopotamia di selatan, dan itu dianggap sebagai pusat tradisional kota-kota," kata Earley-Spadoni.
"Ketika orang memikirkan tempat di mana kota-kota pertama kali muncul, mereka membayangkan kota-kota di Irak selatan, seperti Uruk. Kami berupaya mengisi kesenjangan dalam kajian ini dengan menyelidiki situs urban besar, salah satu dari sedikit yang pernah diselidiki di Irak utara."
Tulang-tulang hewan yang ditemukan bersama dengan tembikar menunjukkan bahwa penduduk menikmati pola makan yang beragam, termasuk daging hewan peliharaan dan hasil buruan liar. Tingkat keragaman pola makan ini tidak terduga untuk populasi non-elit di kota-kota Mesopotamia, berdasarkan bukti terbatas yang tersedia saat ini.