Timbunan Koin Seberat 5 Kilogram Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Situs Peradaban Tertua Dunia, Ada Gambar Sosok Raja
Harta karun ini ditemukan di reruntuhan kuil Buddha di situs Mohenjo Daro.
Timbunan Koin Seberat 5 Kilogram Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Situs Peradaban Tertua Dunia, Ada Gambar Sosok Raja
Para arkeolog di Pakistan menemukan timbunan koin tembaga langka, yang diperkirakan berusia lebih dari 2.000 tahun, dari reruntuhan kuil Buddha yang dibangun di situs Mohenjo-Daro.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Apa harta karun yang ditemukan oleh para arkeolog? Kumpulan koin perak yang ditemukan di celah bebatuan pada 2017 itu kini ditanpilkan di Museum Warisan Hasmonean di Modi'in.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Koin dan kuil yang dikenal sebagai stupa ini diperkirakan berasal dari zaman Kekaisaran Kushan, pemerintahan Buddha yang berkuasa di wilayah itu sekitar abad ke-2 SM hingga abad ke-3 M, serta menaklukkan kerajaan Yunani-Baktria yang didirikan di Asia Tengah oleh Alexander Agung.
Sumber: Live Science
Kuil tersebut terletak di antara reruntuhan luas di Mohenjo-Daro, yang kini berada di tenggara Pakistan. Kuil ini berasal dari sekitar 2600 SM, milik peradaban Lembah Indus kuno atau peradaban Harappa yang menjadi salah satu peradaban tertua di dunia.
"Stupa ini dibangun di atas reruntuhan Mohenjo-Daro setelah kemundurannya sekitar 1.600 tahun kemudian," kata arkeolog sekaligus pemandu Sheikh Javed Ali Sindhi kepada Live Science.
- Kerangka Biksu Berumur 1.500 Tahun Ditemukan Terkubur di Gereja, Jasadnya Dirantai Cincin Besi Seberat Puluhan Kilogram
- 500 Kuburan Massal Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Kota Tertua di Dunia, Ada Kerangka Manusia yang Masih Utuh
- Sidik Jari Berusia 5.000 Tahun Ditemukan pada Tembikar Kuno, Pemiliknya Bukan Sosok Sembarangan
- Tempat Suci Berusia Ribuan Tahun di Kaki Gunung Salak, Tak Jauh dari Bogor
Sindhi adalah bagian dari tim yang menggali timbunan koin di Mohenjo-Daro awal bulan ini selama penggalian penyelamatan di situs tersebut ketika sebuah tembok runtuh. Pekerjaan tersebut dipimpin oleh Syed Shakir Shah, direktur arkeologi di situs Mohenjo Daro.
Foto: Sheikh Javed Ali Sindhi
Koin-koin tersebut akan segera dibersihkan dengan hati-hati di laboratorium arkeologi, ujar Sindhi.
Foto: Sheikh Javed Ali Sindhi
Koin-koin yang baru ditemukan ini berwarna hijau karena terbuat dari tembaga dan mengalami korosi ketika terkena udara. Korosi yang terjadi selama berabad-abad ini menyatukan koin-koin tersebut menjadi satu gumpalan yang beratnya sekitar 5,5 kilogram.
Foto: Sheikh Javed Ali Sindhi
Namun, beberapa koin ditemukan secara terpisah. Timbunan yang menyatu ini kemungkinan terdiri dari 1.000 hingga 1.500 koin, jelas Sindhi.
Foto: Sheikh Javed Ali Sindhi
Beberapa koin di bagian luar gumpalan koin tersebut menggambarkan sosok berdiri, yang menurut para peneliti kemungkinan adalah gambaran seorang raja Kushan.
Sumber: Live Science
Koin-koin ini adalah artefak pertama yang ditemukan di reruntuhan stupa sejak tahun 1931, ketika arkeolog Inggris, Ernest MacKay, menggali lebih dari 1.000 koin tembaga di sana, kata Sindhi. Koin-koin lain ditemukan di stupa pada tahun 1920-an.
Foto: Sheikh Javed Ali Sindhi
Penemuan-penemuan sebelumnya ini menampilkan gambaran serupa, yaitu sosok berdiri di satu sisi, sementara sisi lain kadang-kadang menggambarkan dewa Hindu Siwa dan simbol-simbol lainnya.
Foto: Sheikh Javed Ali Sindhi
Nama Mohenjo-Daro diartikan sebagai "gundukan orang mati" dalam bahasa lokal Sindhi. Situs ini ditinggalkan sekitar tahun 1800 SM, bersama dengan kota-kota besar lainnya dari Peradaban Lembah Indus kuno.
Menurut para peneliti, kota-kota Harappa didirikan terlalu jauh dari dataran banjir Sungai Indus untuk bertahan di iklim yang semakin kering, yang membuat orang meninggalkannya untuk pemukiman yang lebih kecil di kaki bukit Himalaya.
Sekitar tahun 150 M, raja-raja Kekaisaran Kushan diperkirakan memerintahkan pembangunan stupa Buddha di Mohenjo-Daro. Pada saat itu, reruntuhan kota kuno itu sudah hampir berusia 2.000 tahun, tetapi tidak diketahui seberapa banyak situs kuno yang terlihat pada saat itu.
Stupa tersebut ditinggalkan sekitar tahun 500 M, mungkin setelah rusak akibat gempa bumi atau karena pengaruh agama Buddha mengalami penurunan di wilayah tersebut.
Pada saat itu, Kekaisaran Kushan terpecah menjadi kerajaan independen, yang pertama kali ditaklukkan oleh Persia Sasania dan kemudian oleh penjajah dari utara yang mungkin terkait dengan bangsa Hun.