Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun Ditemukan Dijahit dengan Benang Emas
Arkeolog menemukan kerangka rahang tentara Bizantium (Romawi Timur) dengan jahitan benang emas di Yunani.
Arkeolog menemukan kerangka rahang tentara Bizantium (Romawi Timur) dengan jahitan benang emas di Yunani.
Tulang Rahang Tentara Bizantium Berusia 1.800 Tahun Ditemukan Dijahit dengan Benang Emas
Analisis pertama kali dilakukan pada 1991 yang menunjukan kerangka rahang tersebut telah patah dan diperbaiki menggunakan kawat emas yang direkatkan disekitar giginya untuk menjaga agar tetap pada posisinya.
-
Bagaimana bentuk Rangkiang? Dari segi arsitektur, secara kasat mata terlihat jelas pada bagian atapnya menyerupai rumah gadang. Atap Rangkiang berbentuk gonjong dan terbuat dari bahan ijuk. Untuk dindingnya, Rangkiang terbuat dari anyaman bambu tanpa diberi jendela maupun pintu.
-
Kapan tulang rahang singa tersebut ditemukan? "Tidak ada tulang singa yang digali di wilayah lain sejak 4.000 tahun yang lalu. Tentu saja, ada tulang dari beberapa juta tahun yang lalu. Tapi ini adalah dua contoh paling awal dari pemukiman manusia," lanjutnya.
-
Di mana prasasti Bizantium itu ditemukan? Prasasti ini digali di suatu tempat di sebelah barat masjid.
-
Apa yang dimaksud dengan radang tenggorokan? Radang tenggorokan, meskipun terdengar sepele, sering menghampiri anak-anak maupun orang dewasa. Tak jarang, kita mencari solusinya di dalam rumah, mengandalkan bahan-bahan alami. Ternyata, cara-cara nenek moyang kita yang berusia berabad-abad pun memiliki resep herbal untuk meredakan radang tenggorokan.
-
Apa itu babalonan sarung? Babalonan sarung merupakan permainan tradisional anak-anak dari Jawa Barat. Sesuai namanya, kain sarung jadi media utama yang bisa dibuat menjadi berbagai macam bentuk menarik.
-
Dimana tulang rahang singa tersebut ditemukan? "Tulang ini ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak. Semua tulang hewan-hewan ini berasal dari hewan yang sangat besar. Untuk pertama kalinya, kami menemukan dua tulang rahang terpisah dari dua ekor singa yang berbeda, seekor beruang yang sangat besar, dan tulang dari rusa yang juga sangat besar pada periode ini di Anatolia," jelas Fikri Kulakoğlu
Seorang profesor antropologi di Universitas Adelphi di New York, bernama Anagnostis Agelarakis bersama rekannya pertama kali menemukan tengkorak dan rahang bawah prajurit tersebut di Benteng Polystylon, sebuah situs arkeologi di Thrace Barat, Yunani. (Foto: Anagnostis Agelarakis)
Berwawasan luas
Agelarkis menjelaskan rahang tersebut hancur menjadi dua bagian lalu disembuhkan dengan cara yang terampil oleh bapak kedokteran pada zaman itu yaitu Hippocrates pada abad ke 5 SM - 1.800 tahun sebelum parajurit tersebut gugur dalam pertempuran. "Tindakan medis tersebut mampu menyatukan dua fragmen besar rahang. Dia (Hippocrates) seseorang yang berwawasan luas dan terdidik," kata Agelarkis saat wawancara dengan Greek Reporter.
Dokter medan perang yang bekerja di Kekaisaran Bizantium pada 650 tahun yang lalu itu pasti memiliki pengetahuan tentang traktat yang ditulis pada masa Yunani Kuno.
"Pada salah satu gigi, saya melihat giginya dihaluskan sedikit agar simpul yang diikatkan pada kawat tidak menggores pipi," jelas Agelarakis. "Ini sangat canggih dan ini sangat mengejutkan."
Sumber: Greek Reporter
Teknik bedah
Diperkirakan oprasi ini memerlukan waktu untuk merangkai penyembuhan, hal ini dapat dilihat dari bukti akresi gigi yang telah terakumulasi di sekitar kawat-kawat kecil yang memegang rahang tersebut. Agelarakis melakukan penelitian menyeluruh terhadap lingkungan waktu tersebut, termasuk teknik bedah yang digunakan di Yunani Bizantium.
- Dua Rumah Berusia 1500 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Salah Satunya Seperti Istana Megah
- Arkeolog Temukan Jejak Kaki Berusia 800.000 Tahun di Pantai, Ukurannya Seperti Kaki Manusia Modern
- Temuan Langka Tulang Rahang Singa Berusia 4.000 Tahun Ini Ada Kaitannya dengan Dongeng Masa Lalu, Begini Kisahnya
- Tengkorak Serigala Ditemukan dalam Makam Berusia 2.000 Tahun, Bisa Cegah Arwah Bangkit dari Kubur