Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Kabarnya, kampung ini ditinggalkan warga karena akan dijadikan sebagai bendungan.
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Empat keluarga memilih bertahan untuk tinggal di kampung mati Susukan dan Karian, Desa Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Kampung ini kabarnya ditinggalkan warga karena akan dijadikan sebagai bendungan. Proses pengosongan sudah berlangsung cukup lama, hingga kawasan tersebut berubah menjadi hutan.
-
Kapan warga Kampung Adat Lebak Bitung menumbuk padi? Menariknya, padi yang ditumbuk adalah yang disimpan di leuit berusia empat sampai enam tahun dan masih sangat baik untuk dikonsumsi.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Kampung Kristen di Lembang? Di sana, warga bisa saling hidup berdampingan dengan rukun.Kampung yang berada di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang ini dikenal sebagai salah satu kampung Kristen di Jawa Barat karena mayoritas warganya memeluk agama itu. Walau demikian, antar penduduk yang berbeda keyakinan maupun latar belakang budaya tidak saling menjatuhkan.
-
Dimana Kampung Adat Lebak Bitung berada? Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi.
-
Di mana kampung mati itu berada? Di Kabupaten Purbalingga, terdapat sebuah kampung mati yang lokasinya berada di tengah hutan.
-
Di mana letak Kampung Melikan? Melikan merupakan sebuah kampung terpencil yang berada di Desa Kendaga, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara.
-
Apa yang terkenal dari Kampung Kemasan? Tak jauh dari pusat Kabupaten Gresik, ada sebuah kampung yang terkenal dihuni oleh para crazy rich sejak ratusan tahun lalu. Namanya Kampung Kemasan.
Suasana sunyi begitu terasa saat memasuki wilayah kampung tersebut. Banyak bangunan yang ditinggalkan dengan kondisi rusak maupun utuh. Di sepanjang jalan menuju perkampungan, rerumputan dan ilalang tumbuh menjulang sehingga menguatkan kesan terbengkalai. Saat malam, suasana di Kampung Karian gelap gulita, karena tidak ada lagi warga yang menempati rumah-rumah di sana. Sumber cahaya hanya berasal dari empat rumah yang berdekatan di salah satu RT yang masih ditinggali. Dalam unggahan di kanal YouTube Jejak Bang Ibra, yang dilansir Minggu (23/7), empat keluarga ini sempat berbagi cerita selama tiga tahun tinggal di kampung tak berpenghuni. Mereka merasakan sejumlah kejadian tak terduga dan dirasa cukup mengganggu.
Sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari
Salah satu warga, Enah mengaku permukiman warga di sana sudah kosong selama tiga tahun belakangan. Dia mengaku hanya bisa beraktivitas di rumah bersama keluarganya. Dia juga cukup kesulitan untuk berbelanja kebutuhan karena jarak ke luar kampung cukup jauh. Satu-satunya cara adalah dengan menunggu ojek atau tukang sayur yang lewat. “Kalau beli sayur harus nunggu ojek, atau tukang sayur lewat, kalau ada,” katanya
Khawatir karena akan segera ditenggelamkan
Saat diwawacarai oleh kreator tersebut, Enah mengaku jika keluarganya belum mendapat bantuan. Ini yang membuat mereka tetap bertahan dengan segala keterbatasannya, setelah tinggal selama puluhan tahun. Enah mengaku khawatir karena menurut bupati Lebak, kampung tersebut akan mulai diujicoba untuk pembuatan bendungan di bulan September mendatang. Sedangkan saat ini mereka belum mendapat bantuan dan tidak bisa berbuat banyak. “Kalau kata bupati akan diujicobanya bulan September nanti, ya takut,” katanya
Banyak suara-suara ganjil
Warga lain bernama Andre juga menceritakan pengalamannya tinggal di kampung tersebut. Menurutnya, warga di sana kerap mendengarkan suara-suara ganjil dari belakang atau sekitar tempat tinggal.
Walau demikian, mereka sudah terbiasa karena muncul suara yang diduga dari makhluk astral itu selalu muncul tiap malam. “Jadi kalau kata istri sih sering ada yang nangis, ada yang mandi, terus kemarin malam ada yang ketawa, karena saya kan waktu itu belum kembali dari Jakarta,” terang Andre.
- Dua Warga Tewas Usai Berkelahi Gara-Gara Ikan Mati Keracunan
- Cerita Warga Kunjungi Waduk Jatigede yang Surut, Kenang Tempat Tinggal yang Kembali Muncul
- Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut
- Cerita Pengantin dan Tamu Undangan Kocar-Kacir Akibat Gedung K-Link Terbakar
Sering ada ular berbisa masuk rumah
Ratih, yang tinggal tak jauh dari rumah Andre mengaku terbiasa dengan suara-suara ganjil yang sering muncul. Namun yang membuat dia dan keluarganya takut yakni adanya ular yang masuk ke dalam rumah. Tak main-main, ular yang sempat ditemukan Ratih di kediamannya adalah jenis ular kobra yang berbisa. “Kalau suara mah biasa ya, tapi ular kaya gitu tuh suka masuk ke dalam rumah, kemarin tuh ular kobra, ular tanah, ” terang Ratih yang sudah tinggal sejak kecil di sana.
Hampir tiap hari bunuh ular di rumah
Ketua RT setempat, Nurzain juga menceritakan hal serupa. Menurutnya hampir tiap malam selalu mendengar suara-suara dari makhluk gaib di sana. Apalagi saat ini kondisi kampung tersebut sudah mirip hutan karena ditumbuhi semak belukar yang rindang. “Kondisi kampungnya kan begini, gimana, anak-anak kami mau main gimana, in ikan sudah hutan semua, jadi takut,” kata dia Menurut dia, banyak ular yang masuk hampir tiap malam. Ini membuat keluarganya dan warga lain ketakutan ketimbang suara-suara gaib.
Sudah direspon pemerintah
Menurut informasi, Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri sudah merespon keluhan empat keluarga yang tersisa di sana.
Pemerintah melalui BPN sudah menyampaikan nomial bantuan ganti untung agar warga bisa segera pindah. Ini terkait harapan warga yang ingin segera keluar dari kampung tersebut karena merasa takut dan sulit beraktivitas sehari-hari. “Alhamdulillah sudah ada respon,” kata dia