Salah Satu Warisan Budaya di Bantul, Ini Fakta Menarik Saluran Irigasi Dam Kamijoro yang Berusia Ratusan Tahun
Dam Kamijoro menjadi bukti keberadaan bangunan arkeologis gaya Eropa yang masih berfungsi dengan baik sejak zaman Belanda hingga sekarang.
Dam Kamijoro menjadi bukti keberadaan bangunan arkeologis gaya Eropa yang masih berfungsi dengan baik sejak zaman Belanda hingga sekarang.
Salah Satu Warisan Budaya di Bantul, Ini Fakta Menarik Saluran Irigasi Dam Kamijoro yang Berusia Ratusan Tahun
Mayoritas warga di Bantul berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu, dibutuhkan saluran irigasi yang bisa mengalirkan air dari sungai menju lahan pertanian mereka.
Di kawasan Bantul, saluran irigasi sudah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Salah satu yang tertua adalah Dam Kamijoro.
-
Apa yang menjadi keunikan Dam Karangdoro di Banyuwangi? Eksotis Selain jembatan panjang, di sekitar bendungan (dam) itu terdapat banyak perkebunan kakao. Perpaduan ini menjadikan kawasan Dam Karangdoro memiliki pemandangan eksotis. Bendungan ini sangat disukai turis Eropa terutama dari Belanda.
-
Kapan Kamari lahir? Ini dia foto bayi cantik putri Jennifer Coppen yang lahir bulan Agustus kemarin.
-
Apa itu Sungai Kamo? Sungai Kamo atau Kamo-gawa adalah salah satu sungai paling terkenal yang mengalir di Kyoto, Jepang.
-
Bagaimana cara masyarakat sekitar Dam Karangdoro mengawali musim tanam? Awali Musim Tanam Masyarakat sekitar Dam Karangdoro punya tradisi khusus setiap memasuki awal musim tanam. Tradisi ini dikenal dengan nama Bubak Bumi.(Foto: Google Maps Mayonaise White) Tradisi Bubak Bumi sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani untuk mengawali musim tanam.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kapan Yusuf Ivander Damares lahir? Yusuf yang lahir melalui program bayi tabung ini telah tumbuh jadi remaja ganteng.
Dam Kamijoro terletak di Dusun Plampongan, Kalurahan Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Bantul. Saluran irigasi ini dibangun pada salah satu sisi aliran Sungai Progo.
Foto: YouTube Bantul TV
Dibangun pada tahun 1924, Dam Kamijoro menjadi bukti keberadaan bangunan arkeologis gaya Eropa yang masih berfungsi dengan baik sejak zaman Belanda hingga sekarang.
Foto: YouTube Bantul TV
Air dari Sungai Progo dari Dam Kamijoro ini dipecah untuk dialirkan ke berbagai tempat di Kabupaten Bantul yang meliputi sekitar lima kapanewon.
Untuk menyalurkan air dari Sungai Progo melalui Dam Kamijoro, dibuat saluran air mulai dari daerah Kamijoro di Pajangan sampai Gadingsari, Sanden, Bantul.
Pintu saluran irigasi tersebut dilengkapi dengan gejlek atau daun pintu yang bisa ditutup dan dibuka sesuai kebutuhan.
Di sebelah selatan Dam Kamijoro, tepatnya di daerah Sanden, terdapat tujuh buah pintu air yang berfungsi membagi air untuk kebutuhan irigasi sawah di tiga kapanewon yaitu Kapanewon Kretek, Sanden, dan Srandakan.
Dahulu, Dam Kamijoro dilengkapi dengan mesin Ruston yang berfungsi untuk menyedot endapan lumpur. Namun saat ini mesin tersebut sudah tidak berfungsi lagi.
- Mahasiswa Arkeologi Temukan Dua Prasasti Berusia 950 Tahun di Kuil, Jelaskan Soal Sejarah Sampai Irigasi
- Fakta Unik Tarian Geol Manis Khas Betawi, Gabungkan Budaya Arab hingga Tiongkok Klasik
- Disiapkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Situs Prasejarah Gunung Srobu
- Diusulkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Eks Stasiun Banjarnegara
Hadirnya Dam Kamijoro mampu memberikan peningkatan ekonomi secara signifikan kepada masyarakat khususnya petani. Sebab alirannya dapat mengairi ribuan hektare sawah di Kabupaten Bantul.
Pada 12 November 2008, Dam Kamijoro telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya non-gedung oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Keberadaannya dianggap memiliki peran penting bagi pengetahuan, sejarah, kebudayaan, dan juga pendidikan.