Uniknya Kerajinan Wayang Sodo Khas Gunungkidul, Dibuat dari Bahan Lokal
Wayang Sodo terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti lidi dan rumput. Kini hanya ada satu orang yang mewarisi keahlian membuat Wayang Sodo.
Rofitasari Rahayu (27 tahun) merupakan seorang perempuan tungarungu dan tunawicara asal Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Namun ia merupakan satu-satunya penerus kerajinan Wayang Sodo dari Gunungkidul.
Perempuan yang akrab disapa Ayu itu pada awalnya hanya melihat proses pembuatan wayang yang dilakukan salah seorang tetangganya. Setelah itu, ia mempraktikkan apa yang ia lihat dengan menggunakan kardus.
-
Apa itu Wayang Krucil? Wayang krucil atau wayang klithik adalah pertunjukan boneka datar dua dimensi yang terbuat dari kayu yang diukir dan diberi warna.
-
Apa itu Wayang Papua? “Menurut saya wayang itu merupakan hal yang simbolis dari Jawa. Maka dari itu saya gabungkan saja dengan buat wayang Papua,” kata Lejar, mengutip kanal YouTube Seni dan Sekitarnya.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi melalui Festival Wayang Kulit? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023.
-
Bagaimana cara dalang menampilkan Wayang Catur? Diketahui, dalang hanya menuturkan kisah dari para tokoh pewayangan, melalui penuturan lisan. Jika diamati sepintas, pertunjukan wayang ini mirip pembacaan cerita tunggal (monolog), dengan latar belakang cerita pewayangan.
-
Siapa yang biasanya memainkan wayang? Umumnya, orang yang memainkannya dikenal dengan sebutan dalang.
-
Apa yang unik dari Wayang Catur? Keunikan Wayang Catur terletak dari cara pementasannya, di mana dalang tidak menggunakan media wayang sama sekali.
Mbah Marsono, salah seorang perajin Wayang Sodo, tertarik dengan bakat Ayu lalu mengajarkannya cara membuat Wayang Sodo. Kini, ia resmi didapuk menjadi generasi penerus kerajinan itu, menggantikan Mbah Marsono yang usia sudah semakin tua.
Berikut selengkapnya:
Terbuat dari Bahan Sederhana
Mbah Marsono merupakan seorang perajin Wayang Sodo asal Dusun Gunungbang, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Rumahnya hanya berjarak sekitar 400 meter dari wisata Goa Pindul. Di rumahnya terpajang berbagai karya Wayang Sodo yang pernah ia buat. Wayang Sodo dibuat menggunakan bahan yang cukup sederhana, yaitu lidi.
“Awalnya bukan dari lidi mas. Saya membuatnya dari rumput. Dulu anak-anak di sekitar sini sering saya buatkan wayang,” kata Mbah Marsono dikutip dari website nasirullahsitam.com pada 2019 lalu.
Mbah Marsono banyak membuat wayang dari rumput. Namun ia merasa ada yang kurang karena hampir semua wayang bentuknya mirip. Ia kemudian memiliki ide menarik untuk membuat wayang dari lidi. Tiap bagian wayang digabung dengan sabut kelapa.
- Kenali Apa Itu Wayang Beber, Seni Pertunjukan yang Paling Tua di Indonesia
- Uniknya Wayang Ringkang Khas Pasundan, Pertunjukannya Mirip Teater Kolosal
- Mengenal Wayang Kulit Purwa Cirebon, Berusia Hampir 600 Tahun dan Punya 9 Tokoh Punakawan
- Keunikan Seni Wayang Catur Sunda, Pertunjukan Dilakukan Dalang Tanpa Pakai Wayang
Pementasan Wayang Sodo
Tak hanya merangkai, Mbah Marsono juga mengadakan pementasan Wayang Sodo. Ia membuat dongeng sendiri dengan berbagai tema seperti lamaran, takhta, percintaan, dan sebagainya. Lakon cerita yang sering ia mainkan adalah Pusaka Kiai Sodo Lanang.
Mbah Marsono menggelar pementasan itu secara sederhana. Ia bermain wayang tanpa iringan gamelan. Ia hanya menggunakan musik geprek kemerincing yang ia ikatkan pada salah satu kakinya. Wayang-wayang yang terbuat dari lidi itu ia tancapkan pada sebuah batang pisang. Lisannya dengan lancar bercerita menggunakan bahasa Jawa. Mbah Marsono bukan seniman biasa, ia merupakan maestro seni Wayang Sodo.
“Sekali pentas tarifnya Rp 2,5 juta di wilayah Wonosari. Kalau di tempat lain Rp3,5 juta lebih, tergantung jarak,” ujar Mbah Marsono.
Wayang Sodo Kini
Dalam video yang diunggah kanal YouTube PutuAW pada 20 September 2024, tampak Ayu sedang berkonsentrasi membuat kerajinan Wayang Sodo. Jari-jari lentik Ayu terlihat lihai merangkai lidi-lidi itu menjadi sebuah karakter wayang. Alat lain yang ia gunakan juga cukup sederhana, yaitu gunting, tang, dan lem kayu.
Biasanya dalam sehari, ia bisa membuat 4-5 wayang dengan ukuran bervariasi antara 15-30 cm. Hasil karyanya biasanya dikirim ke berbagai toko suvenir. Harga yang dipatok juga bervariasi antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Berbagai kalangan datang ke rumah Ayu untuk belajar atau sekedar ingin mengetahui proses pembuatan wayang itu. Berbagai pameran pun sering Ayu ikuti agar semakin banyak orang yang mengenal Wayang Sodo.