Bukan di Pulau Jawa, Ternyata Ini Lokasi Sumur Minyak Mentah Pertama di Indonesia
Tidak banyak orang tahu bahwa penemuan lokasi sumur minyak pertama di Indonesia berada di sebuah desa bernama Telaga Said, Kabupaten Langkat.
Tidak banyak orang tahu bahwa penemuan lokasi sumur minyak pertama di Indonesia berada di sebuah desa bernama Telaga Said, Kabupaten Langkat.
Bukan di Pulau Jawa, Ternyata Ini Lokasi Sumur Minyak Mentah Pertama di Indonesia
Pengeboran minyak di Indonesia sudah berlangsung sejak puluhan tahun bahkan sejak Belanda masih menduduki wilayah Nusantara. Kini, Indonesia juga menjadi salah satu penyumbang minyak mentah terbesar yang ada di dunia.
Namun, dari pengolahan minyak mentah ini sudah berlangsung sejak tahun 1859 di Amerika Serikat yang membuatnya menjadi sumur minyak mentah tertua yang ada di dunia. Indonesia ternyata tidak berselang cukup lama dalam penemuan ladang sumur minyak bumi.
-
Siapa yang menceritakan tentang masa penjajahan Belanda di Kampung Gantungan Sirah? Wardiman, salah seorang warga Kampung Gantungan Sirah, mengatakan bahwa kini nama kampung itu sudah diganti dengan nama “Gunung Sari”. Ia mengatakan, saat masih bernama “Gantungan Sirah”, di kampung itu sering terjadi warga yang bunuh diri dengan cara gantung diri. Wardiman bercerita, waktu zaman penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi. Mereka melakukan eksekusi terhadap para warga dengan digantung kepalanya.
-
Apa yang menjadi bukti perluasan kekuasaan Belanda di Sumatra Barat? Tak hanya menjadi saksi Perang Padri, Benteng de Kock juga menjadi bukti bahwa Belanda telah menduduki tanah Sumatra Barat yang meliputi Bukittinggi, Agam, dan Pasaman.
-
Dimana pengeboran pertama minyak di Surabaya dilakukan? Pengeboran pertama dilakukan di Surabaya. Pada 28 April 1888, sumur minyak Koeti resmi beroperasi dengan kedalaman 172 meter dan menghasilkan minyak mentah 8,000 liter per hari.
-
Kapan kompor minyak tanah pertama kali dikenalkan? Kompor minyak tanah pertama kali dikenalkan oleh Alexis Soyer, seorang warga berkebangsaan Perancis, pada tahun 1849.
-
Dimana letak benteng peninggalan Belanda di Sumedang? Kabupaten Sumedang di Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang dikuasai oleh Belanda di masa kolonial silam. Bukti peninggalannya sampai sekarang masih bisa dilihat, seperti benteng di puncak Gunung Palasari.
-
Apa yang menjadi sumber penghasilan utama orang Belanda di Sumatera? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
Tahun 1880, sumur minyak bumi pertama pun ditemukan di Indonesia oleh seorang ahli perkebunan tembakau yang berasal dari perusahaan Deli Tobacco Maatschappij yang pindah dari Jawa ke Sumatra.
Lantas, seperti apa sejarah dan bagaimana penemuan dari sumur minyak bumi pertama yang ada di Indonesia ini? Simak informasi selengkapnya yang dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Bukan di Pulau Jawa
Mungkin banyak orang-orang yang mengira dan menduga jika penemuan sumur minyak mentah pertama kali ada di Pulau Jawa, jawaban tersebut ternyata salah kaprah. Ternyata, lokasi sumur minyak mentah pertama berada di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Dihimpun dari berbagai sumber, memang kegiatan eksploitasi minyak sudah berlangsung di Cirebon. Akan tetapi, operasi pengeboran yang kemudian dikomersilkan oleh pihak Belanda.
Melansir dari KITLV Jakarta, industri perminyakan yang berada di Desa Telaga Said ini dipegang penuh oleh Koninklijke Nederlandsche Petroleum Company yang telah diganti namanya menjadiN.V. Koninklijke Nederlandsche Maatschappij tot Exploitatie van Petroleum in Nederlandse Indie bergabung dengan Shell Transport & Trading Company dalam perusahaan The Korzinklke Shell Group.
Penemuan Tidak Sengaja
Aeilko Jans Zicker, penemu sumur minyak mentah di Indonesia itu berawal dari ketidaksengajaan ketika dirinya melihat sebuah genangan air yang bercampur dengan minyak bumi. Untuk mengetahui lebih lanjut, ia kemudian membawa sample air itu ke Batavia agar diteliti lebih mendalam.
- Menyusuri Desa Terluas di Pulau Jawa, Ini Sederet Keistimewaannya
- Kilas Balik Kilang Minyak Plaju, Peran Penting Pengolahan Minyak Mentah di Bumi Sumatera
- Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
- Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Benar saja setelah hasilnya keluar bahwa kandungan minyak dalam air sample itu sebesar 59 persen. Tahun 1882 Zicker yang melihat peluang pengeboran minyak itu kemudian bertolak ke Belanda untuk mencari pendanaan agar bisa eksplorasi dan pengeboran bisa berlanjut.
Wilayah agraria yang masih dikuasai oleh sultan itu kemudian diberikan konsesi sebesar 350 hektare. Meski sempat berjalan tidak lancar di beberapa titik, namun terdapat satu titik yang ternyata ketika dibor muncul aliran minyak bumi.
Lalu, titik pengeboran itu diberi nama Telaga Tunggal I yang bisa menghasilkan minyak mentah sebanyak 180 barel per hari
Mulai Kering
Mengutip beberapa sumber, masa runtuhnya kejayaan sumur minyak mentah di Desa Telaga Said ini mulai terasa pada tahun 1990-an. Dengan seiring berjalannya waktu, cadangan minyak di wilayah tersebut sudah mulai berkurang dan bahkan mulai mengering.
Berselang 30 tahun kemudian, sumur minyak mentah ini mulai ditinggalkan oleh perusahaan Belanda setelah menghasilkan jutaan barel minyak bumi yang sudah diambil dari Tanah Langkat.
Pengeboran sumur minyak yang dikerjakan oleh “Koninklijke” atau BPM di Sumatera Utara sebelum tahun 1942 telah mencapai 760 telaga.
Tugu Perminyakan
Untuk bisa mencapai ke lokasi sumur minyak mentah pertama di Indonesia itu cukup ditempuh dengan akses yang sulit. Jalan bergelombang tanpa aspal dan melewati perkebunan karet dan sawit.
Tugu ini ternyata dibuat untuk memperingati 100 tahun perminyakan di Indonesia. Tugu dengan tinggi dua meter itu diresmikan pada 4 Oktober 1985 oleh Ir Suyetno Patmokismo, Pimpinan Umum Daerah Pertamina Sumatra Bagian Utara.