Jadi Daerah Tujuan Transmigrasi dari Pulau Jawa, Ini Fakta Menarik Kota Metro di Lampung
Kota Metro termasuk kota terbesar kedua yang berada di Lampung.
Kota Metro termasuk kota terbesar kedua yang berada di Lampung.
Jadi Daerah Tujuan Transmigrasi dari Pulau Jawa, Ini Fakta Menarik Kota Metro di Lampung
Setiap kota di Indonesia tentunya memiliki ciri khas dan ikon masing-masing, baik itu dari segi sejarah, penduduk, bahkan hingga objek wisatanya. Kota Metro di Provinsi Lampung adalah salah satu kota unik yang tidak banyak orang tahu.
Secara administratif, Kota Metro ini berjarak sekitar 52 km dari ibu Kota Bandar Lampung. Kota Metro termasuk kota terbesar kedua yang berada di Lampung. (Foto: Wikipedia)
-
Dimana Simpang Jomin yang menjadi titik pertemuan warga dari selatan Jawa Barat, Karawang Kota hingga Jakarta di barat? Simpang Mutiara dan Jomin sudah pasti dilewati. Dua pertemuan jalan ini dulu sering jadi sorotan karena sering menjadi penyebab kemacetan. Di Simpang Mutiara misalnya, para pemudik akan bersinggungan dengan warga lokal yang beraktivitas di Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang. Ini akan menjadi salah satu biang kemacetan sampai beberapa kilometer ke depan.Tak jauh, pemudik juga akan menemui simpang yang penuh kenangan sekaligus menjadi jalur nerakan yakni Simpang Jomin yang menjadi titik pertemuan warga dari selatan Jawa Barat, Karawang Kota hingga Jakarta di barat.
-
Apa yang menjadi peninggalan sejarah yang dulunya merupakan sarana mobilisasi masyarakat di Pulau Jawa? Di Pulau Jawa, banyak ditemukan peninggalan infrastruktur yang dulunya digunakan sebagai salah satu sarana penting bagi mobilisasi masyarakat.Salah satu peninggalan tersebut adalah Jembatan Cikacepit yang terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Apa yang dialami para romusa Jawa dalam pembangunan Jalur Kereta Api Kematian? Mereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
-
Kenapa orang tua Semoedi Soekiman menutup-nutupi asal mereka di Jawa? Mereka dibawa oleh Belanda sebagai pekerja kontrak. Setelah itu kedua orang tuanya bekerja di perkebunan tebu.
-
Siapa yang mengundurkan diri dari jabatan Sekda Kota Bandung? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City. Ia dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekda Kota Bandung.
Mendengar Metro, tentu yang terlintas dipikiran adalah sebuah daerah yang berkemajuan, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusianya. Akan tetapi, Kota Metro bukanlah demikian adanya, melainkan menjadi wilayah 'pusat' yang sudah terbentuk sejak zaman Hindia Belanda.
Selain menjadi kota terbesar kedua di Lampung, masih ada fakta menarik lainnya dari Kota Metro. Penasaran? Simak rangkuman informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Lahir dari Kolonisasi
Melansir dari berbagai sumber, Kota Metro terbentuk dari sebuah kolonisasi dan terbentuknya sebuah desa induk baru yang bernama Trimurjo. Sebelum tahun 1936, Trimurjo merupakan bagian dari Onder Distrik Gunungsugih yang masih termasuk wilayah Marga Nuban.
Awalnya kota ini masih cukup terisolir. Sejak tahun 1936, pemerintah Belanda mengirimkan migran orang-orang Jawa ke wilayah ini untuk mengurangi kepadatan di Pulau Jawa. (Foto: djkn.kemenkeu.go.id)
Pada Juni 1937, nama daerah ini diganti menjadi Metro sekaligus berdirinya pusat pemerintahan Onder Distrik atau setingkat Kecamatan. Untuk atasan distrik adalah Onder Afdeling yang dikepalai oleh Controleur berkebangsaan Belanda.
Asal-usul Penamaan Metro
Melansir dari situs djkn.kemenkeu.go.id, sejarah penamaan Metro ini terbagi dalam beberapa versi sejarah. Pertama, kata 'Metro' diambil dari "Meterm" atau dalam bahasa Belanda artinya Pusat. Arti ini disebabkan oleh letak wilayah yang tepat di tengah-tengah antara Lampung Tengah dan Lampung Timur.
- Tangkap Pemutilasi Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru, Pelaku Tukang Jagal Kambing Potong Korban Pakai Pisau
- 5 Fakta Menarik Malang Kabupaten Tertua di Jawa Timur, Daerah Penting Sejak Zaman Kerajaan
- Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini
- Jawa Timur Provinsi Paling Aman di Pulau Jawa, Ini Fakta di Baliknya
Sementara itu, versi keduanya adalah berasal dari Bahasa Jawa yaitu 'Mitro' yang berarti teman, mitra, atau kumpulan. Dalam sebuah menara yang dinamakan "Meterm Tower" menjadi bukti sejarah jika nama Metro ini merujuk pada bahasa Belanda tadi.
Kota Transmigran
Selain menjadi kota terbesar kedua, rupanya Kota Metro sudah menjadi tempat transmigran orang-orang Jawa. Meski sudah berlangsung sejak zaman kolonial, namun kota ini masih dikenal sebagai daerah transmigran.
Secara umum, kota ini cenderung tumbuh kebudayaan Jawa, hal ini dikarenakan sudah beberapa generasi keluarga Jawa yang hidup dan menetap di Kota Metro.
Kearifan Lokal Jawa
Dengan menetapnya orang-orang Jawa ini membawa budaya-budaya lokal mereka ke daerah ini sehingga berubah menjadi kearifan lokal. Adapun contoh dari kearifan lokal yang berasal dari keturunan Jawa adalah Otot Gurih dan Nyakai.
Otot Gurih sendiri hampir mirip dengan prinsip gotong royong. Kearifan lokal ini diambil dari dua nama yaitu "Otot" dan "Gurih". Kata Otot di sini adalah bagi kaum laki-laki bersama-sama mengeluarkan otot atau tenaga untuk melakukan suatu pekerjaan bagi kepentingan bersama.
Sedangkan kata Gurih berlaku bagi kaum perempuan yang bekerja sama membuat hidangan makanan yang alat-alat hingga bahan makannya juga dikumpulkan secara bersama-sama.
Sementara Nyakai sendiri adalah sebuah budaya masyarakat Kota Metro dalam hal tolong-menolong sesama ketika ada acara hajatan atau menyelenggarakan suatu acara besar.
Ada Bendungan Dam Raman
Kota Metro memiliki beberapa fasilitas yang cukup untuk menunjang kehidupan masyarakat, salah satunya adalah Bendungan bernama Dam Raman atau biasa disebut Dam Way Raman.
Lokasi bendungan ini berada sejauh 8 km dari pusat Kota. Sebelum menjadi salah satu objek wisata, bendungan ini pernah menjadi sumber irigasi serta pengairan bagi persawahan di Kota Metro dan kabupaten di sekitarnya.
Bendungan ini sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda yang namanya diambil dari "Dam" dan "Raman". Dam itu artinya bendungan sementara Raman berarti indah. Maka dari itu, Dam Raman ini diartikan sebagai bendungan yang indah.