Menguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar
Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit
Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit
Menguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar
Mendengar kata Kalimantan mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah Suku Dayak atau luasnya perkebunan sawit. Selain itu, kondisi geografis wilayah ini terkenal karena tidak dilewati lempeng tektonik sehingga minim sekali gempa.
Kalimantan juga memiliki beberapa gunung yang unik dan menarik jika diulas lebih mendalam. Salah satunya adalah Gunung Kelam yang berada di Kalimantan Barat (Kalbar), 20 km dari Kota Sintang dan 396 km dari Pontianak. (Foto: Wikipedia)
Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Apa yang terjadi di Gunung Tangkuban Perahu? Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun Facebook di antaranya oleh akun Vicho Najwa, Hasanova Store, dan Yuni Sri Rahayu. Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Mengapa keberadaan satwa langka di lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Apa yang tertulis di situs batu kuno Gunung Singkil? Di batu pertama terdapat tulisan aksara China kuno bertuliskan “Chao zhou jie yang xi qi xii dao guang er shi ba nian zhi qing kao ya xiao xii gong mu bi zii men lin she xiao nan qian wan (cheng – jian) ying deng tong,” Jika diartikan tulisan tersebut berbunyi “Makam ayahanda Bapak Xii Ya Xiao dari dinasti Qing yang berasal dari Desa Xi Qi Xii. Kabupaten Jie Yang. Karesidenan Chao Zou dan makam Ibunda Kelaurga XII dari suku (marga) Lin diletakkan bersama-sama oleh putera-puteranya yang berbakti yaitu Qian Wan, Qian Jian, Qian Cheng, Qian Ying padatahun ke-28 Pemerintahan Dao Guang”
-
Bagaimana aktivitas magmatik Gunung Kelimutu diketahui? Peningkatan suhu air pada ke tiga kawah tersebut, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas magmatik di bawah kawah Kelimutu," ujarnya. Selain itu juga ditemukan perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau kawah Tiwu Ata Bupu mengindikasikan adanya peningkatan sistem magmatik-hidrotermal.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata. Gunung ini letaknya tepat di antara Sungai Melawi dan Sungai Kapuas.
Masih ada beberapa fakta-fakta unik Gunung Kelam. Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Habitat Keanekaragaman Hayati
Dilansir dari beberapa sumber, Gunung Kelam terkenal sebagai salah satu habitat paling penting di dunia untuk tanaman Kantong Semar. Tak hanya itu, gunung ini juga menjadi rumah bagi belasan habitat spesies yang berbeda.
Tanaman Kantong Semar jenis Nepenthes clipeata ini merupakan spesies tanaman yang sudah terancam punah dibandingkan dari seluruh jenis Kantong Semar yang ada. Gunung ini pertama kali ditulis oleh ahli botani asal Jerman bernama Johannes Gottfried Hallier pada tahun 1894.
Hallier sendiri adalah orang Eropa kedua yang berhasil mendaki Gunung Kelam setelah Dr. Gürtler dan mencapai puncak sebanyak lima kali.
Memiliki Lereng Curam
Mengutip dari kanal Liputan6.com, separuh sisi Gunung Kelam ini adalah lereng curam yang dibalut dengan hutan-hutan yang hijau nan rindang. Namun, separuh bagian ditutupi tebing besar berbentuk vertikal yang terbuat dari batu.
Untuk mendaki lerengnya para pengunjung harus mendaki lereng yang curam serta ditumbuhi semak-semak Gleichenia dan berdiri di bawah dinding batu tinggi yang mengelilingi lingkaran gunung.
Pada tembok tersebut didirikan tangga berbahan rotan yang curam setinggi 45 meter, lalu sisanya adalah sebuah besi-besi untuk berpijak. (Foto: djkn.kemenkeu.go.id)
- Fakta Unik Tuk Sikopyah, Mata Air Keramat di Lereng Gunung Slamet
- Ada Batu yang Tak Boleh Dipindah, Ini Fakta Menarik Puncak Botorono Bukit di Antara Gunung Sumbing dan Sindoro
- Fakta Unik Bentang Alam Kabupaten Gunungkidul, Dulunya Hamparan Lautan yang Kini Jadi Deretan Pegunungan
- Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat
Mendaki Menggunakan Tangga
Selain menyimpan keunikan, Gunung Kelam juga berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam. Beberapa objek wisata seperti terbang layang hingga panjat tebing dengan ketinggian 50 sampai 1.000 meter.
Sekarang kawasan tersebut sudah direnovasi dan sudah dijadikan sebagai Pusat Perkemahan Pramuka. Agar bisa mencapai puncak, pengunjung bisa menaiki tangga dengan tinggi sekitar 90 meter yang berada di sisi barat.
Titik Awal Pendakian
Sebelum mencapai puncak, jalur pendakian dimulai dari papan penunjuk Pesona Wisata Bukit Kelam yang berjarak sekitar 22 kilometer atau satu jam menggunakan mobil dari Sintang.
Kemudian, ikuti jalan semen melewati kios-kios yang menjual berbagai jenis minuman sampai bertemu dengan tanda dengan tulisan 'Puncak' di atasnya. Tangga semen itu berlanjut melewati kolam air semen, menaiki tangga logam pendek selama pendakian.
Ada tiga bagian tangga yang panjang di atas menuju sebuah gua dengan pemandangan yang indah. Kemudian, terdapat sebuah batu besar bernama 'Batu Jengkol' berada di area berumput kecil dengan pemandangan perdesaan yang indah.
Mitos Mirip Tangkuban Perahu
Cerita-cerita yang berkembang di Gunung Kelam ini konon mirip seperti Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat. Bentuknya yang seolah-olah seperti perahu yang teronggok begitu saja.
Gunung Kelam sendiri adalah sebongkah batu besar yang dipikul oleh seseorang yang sakti bernama Bujang Beji dari daerah Kapuas Hulu untuk membendung Sungai Melawi.
Hal ini dilakukannya lantaran rasa iri hatinya yang mendalam pada seorang sakti lain bernama Temenggung Marubai. Ia merupakan seorang penguasa Sungai Melawi, sementara Bujang Beji menguasai Sungai Kapuas.
Keduanya suka menangkap ikan, tetapi tangkapan Temenggung Marubai selalu banyak karena selalu membiarkan ikan yang masih kecil lalu menangkapnya saat sudah besar. Rasa iri Bujang Beji terhadap tangkapan ikan Temenggung Marubai mendorongnya menangkap semua ikan di Sungai Kapuas tanpa memilih mana ikan kecil mana ikan besar. Akibatnya, ikan-ikan di daerah itu semakin sedikit.
Ia berniat menutup aliran Sungai Melawi dengan batu besar pada hulu Sungai Melawi. Akan tetapi, para dewi di kayangan menertawainya sampai Bujang Beji marah dan tali pengikat batunya yang terbuat dari rumput putus.