Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil
Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil
Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex.
Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil
Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil.
Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Menutip ScienceAlert dan Live Science, Senin (10/6), spesies baru tersebut diberi nama Koleken inakayali.
Dinosaurus yang memiliki panjang 5 meter ini merupakan binatang karnivora yang dulu merupakan predator ulung di tempat yang sekarang menjadi bagian dari Argentina.
-
Bagaimana dinosaurus ini ditemukan? Penemuan ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Portsmouth dan Universitas Bath, yang telah melakukan penelitian di Pulau Isle of Wight selama lebih dari satu abad.
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Kapan Dinosaurus punah? Batu ini ternyata memicu berbagai bencana hingga pada akhirnya menewaskan tiga perempat kehidupan di Bumi, termasuk dinosaurus. Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari.
-
Siapa yang menemukan bukti konkret Gorgosaurus muda memangsa dinosaurus kecil? Para peneliti menyatakan kondisi makhluk ini, serta makhluk kecil yang kurang beruntung yang menjadi mangsanya, memberikan wawasan baru mengenai bagaimana predator-predator ini menjalani kehidupan mereka di masa jutaan tahun lalu.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
K. inakayali tergabung ke dalam keluarga abelisauridae yang menguasai bagian selatan dari superbenua Gondwana selama periode Kapur, sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.
K. inakayali hidup bersama dengan abelisaurid lainnya, Carnotaurus sastrei, yang sebelumnya ditemukan di formasi geologi yang sama dan terkenal karena tanduknya.
Berbeda dengan C. sastrei, K. inakayali tidak memiliki tanduk. Ia juga lebih kecil dari C. sastrei, yang memiliki panjang tubuh 8 meter.
K. inakayali ini tidak ditemukan dengan tulang lengan. Berdasarkan proporsi kerangka lainnya, kemungkinan ia memiliki lengan yang sama dengan C. sastrei.
Dengan siku yang tidak bisa digerakkan dan sendi pergelangan tangan dasar, tangan dari K. inakayali menjadi tidak bisa ditekuk. Bahkan keempat jari mereka tidak mampu menggenggam benda.
Di samping keadaan tangannya, K. inakayali memiliki bentuk tubuh yang mirip, walaupun lebih kecil, dengan T. rex, termasuk dengan kehadiran tungkai belakang yang besar.
Hal lain yang membedakan kedua dinosaurus ini adalah bahwa T. rex hidup di kawasan yang sekarang menjadi Amerika Utara dan Asia.
Para ahli paleontologi belum memahami mengapa abelisauridae, seperti K. inakayali, berevolusi dengan lengan yang tidak dapat digunakan untuk berburu atau mengapa lengan tersebut sangat kecil pada fosil-fosil yang ditemukan di Amerika Selatan.
Meskipun beberapa pihak berpendapat bahwa cakar T. rex mungkin digunakan untuk melakukan tebasan dengan ganas atau untuk berpegangan saat bereproduksi, para ahli lain berpendapat bahwa anggota tubuh yang lemah dan pendek ini adalah “sisa-sisa” evolusi dari nenek moyang mereka.
Terdapat kemungkinan bahwa ketika tengkoraknya membesar, abelisauridae menjadi lebih mengandalkan rahang mereka daripada tangannya untuk menangkap mangsa.
Seiring berjalannya waktu, dapat terjadi evolusi pemendekan lengan pada rumpun dinosaurus ini, yang kemungkinan berburu secara berkelompok, agar mereka tidak saling menggigit ketika mendapat mangsa.
Meskipun begitu, hipotesis tersebut juga bisa disanggah karena sebelumnya pernah ditemukan fosil abelisaurid lain yang memiliki tangan mungil sekaligus otak yang kecil.
“Penelitian kami juga menganalisis evolusi abelisauridae dan kerabatnya dari waktu ke waktu, serta mengidentifikasi denyut laju evolusi tengkorak yang dipercepat pada periode Kapur Awal,” ucap Diego Pol, seorang penjelajah dari National Geographic yang juga menjadi bagian dari tim penemu internasional dari Argentina, Amerika Serikat, dan Tiongkok.