Geger Penemuan Makam Kuno Berusia 5000 Tahun di Tempat Peluncuran Roket, Ini Lokasinya
Pengelola tempat peluncuran roket pun dibuat kaget tentang penemuan makam kuno ini.
Pengelola tempat peluncuran roket pun dibuat kaget tentang penemuan makam kuno ini.
Geger Penemuan Makam Kuno Berusia 5000 Tahun di Tempat Peluncuran Roket, Ini Lokasinya
Tempat Baru Bakal Peluncuran Roket
SaxaVord Shetland, sebuah tempat yang akan dipersiapkan untuk peluncuran roket, tiba-tiba mengejutkan orang-orang. Saat dilakukan persiapan untuk melakukan uji coba mengirim roket kecil, nampak terlihat adanya kuarsa mengkilap dan batu granit raksasa. SaxaVord Shetland berada di semenanjung Lamba Ness di Unst, bagian paling utara dari Kepulauan Shetland, Inggris. Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Mengapa para arkeolog dibuat bingung dengan temuan di makam kuno ini? Foto: Kevin Church/BBC Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan.
Dikutip dari Space, Senin (31/7), pihak perusahaan atau pengelola belum mau mempublikasikan secara luas tentang penemuan itu.
Diperlukan waktu setidaknya berbulan-bulan untuk mempelajari tentang temuan tersebut terlebih dahulu. Setelah itu, mencari cara untuk melindunginya.
"Penemuan ini benar-benar mengejutkan,"
ungkap seorang pejabat SaxaVord Shetland.
Saat menggali dengan hati-hati, AOC menemukan adanya artefak zaman perunggu atau 5000 tahun lalu.
"Kami juga tidak menyangka akan menemukan benda Zaman Perunggu ini," Val Turner, seorang arkeolog yang mewakili AOC.
Arkeolog juga menemukan bukti adanya aktivitas kremasi zaman itu dibuktikan dengan tulang yang terbakar dan batu-batu granit berukuran sebesar lemari arsip membutuhkan beberapa orang untuk menggesernya.
Menurut Turner di lihat dari kontur geografisnya, SaxaVord memang cocok digunakan untuk keberadaan ideal zaman prasejarah. Sebab, daratannya bebentuk pulau dan ada laut di kedua sisinya.
“Terlebih, sebagian besar lanskapnya sangat datar. Sepertinya tempat yang ideal untuk keberadaan prasejarah,” ujar Turner.
- Supernova Kepler, Supernova yang Berhasil Diamati Astronom pada 9 Oktober 1604
- Pecah Berkeping-keping, Roket Pembawa Satelit Mata-mata Korea Utara Gagal Meluncur Lagi
- Ini Gunung Api Terbesar di Alam Semesta, Tingginya 25 Km Luasnya Sebesar Polandia
- 5 Momen Tak Terlupakan dalam Sejarah Jelajah Luar Angkasa
Turner menekankan penggalian SaxaVord akan membantu para arkeolog mendapatkan wawasan tentang Zaman Perunggu di Sheltand pada umumnya. Terutama dalam hal memahami orang-orangnya. Misalnya: analisis gigi dari tulang yang terbakar dapat menunjukkan di mana orang dibesarkan, karena air lokal terperangkap di tulang selama masa kanak-kanak.
"Ada banyak sekali yang bisa kita pelajari karena kita hanya tahu sedikit. Saat penggalian berlangsung, akan mulai terungkap sedikit lebih banyak cerita tentang apa yang terjadi di sana,"
Kata Turner.