Penjelasan Sains Mengapa Antartika Disebut sebagai Gurun
Mengapa Antartika disebut juga sebagai gurun? Begini jawabannya.
Mengapa Antartika disebut juga sebagai gurun? Begini jawabannya.
Penjelasan Sains Mengapa Antartika Disebut sebagai Gurun
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di bawah lapisan es Antartika? Penelitian terbaru mengungkapkan bentang alam luas yang tampaknya terbentuk oleh sungai setidaknya 14 juta tahun yang lalu, mungkin bahkan sebelum pertumbuhan awal es Antartika Timur sekitar 34 juta tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan di sepanjang pantai es Antartika? Para ilmuwan menemukan fosil penguin kuno yang masih utuh di sepanjang pantai es Antartika.
-
Kapan Lautan Es Antartika menghilang? Di tahun 2023, lautan es Antartika menyusut ke tingkat paling rendah dalam sejarah.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di bawah es Antartika? Penelitian para ahli geologi yang menggali lapisan es besar di Antartika barat, telah menemukan sisa-sisa sistem sungai kuno yang pernah mengalir sepanjang hampir 1600 km.
-
Mengapa para ilmuwan menanam semangka di Antartika? Eksperimen ini tidak hanya berhasil membuktikan bahwa semangka dapat tumbuh di tempat terdingin di planet ini. Tetapi juga memberikan camilan pencuci mulut yang menarik bagi para ilmuwan yang tinggal di kondisi dingin Antartika.
-
Mengapa Antartika dianggap sebagai gurun? Meskipun mungkin terlihat jauh dari citra gurun tradisional, Antartika diklasifikasikan sebagai gurun karena memiliki curah hujan yang sangat minim.
Meski dikenal dengan suhu rendahnya yang ekstrem, Antartika disebut sebagai gurun karena curah hujan atau saljunya yang sangat minim.
Gurun merupakan area yang curah hujannya rendah. Salah satu standar yang umum digunakan adalah jika wilayah tersebut menerima kurang dari 25 cm (10 inci) hujan atau salju setiap tahunnya.
Mengutip Australian Antarctic Programme & IFLScience, Minggu (21/4), Antartika sesuai dengan kriteria tersebut. Meskipun angkanya bervariasi, rata-rata curah hujan di seluruh benua diperkirakan hanya sekitar 15 cm (kurang dari 6 inci) per tahun.
Terdapat perbedaan dalam tingkat curah hujan di berbagai wilayah Antartika. Di sebagian besar pedalaman yang jauh dari sumber kelembaban, curah hujan atau salju bahkan lebih sedikit, hanya beberapa cm setiap tahunnya.
- Penjelasan Sains tentang Orang Suka Telat, Ada Risiko Kepribadian yang Serius jika Tak Berubah
- Ilmuwan Yakin Manusia Bisa Buat Mesin Waktu, Tapi Ada Syaratnya
- Ilmuwan Dunia yang Akhirnya Memeluk Islam setelah Melakukan Penelitian Bertahun-tahun
- Ilmuwan Temukan Alasan Manusia Simpan Ingatan yang Paling Menjijikan
Beberapa area di Antartika, seperti Lembah Kering McMurdo, bahkan tidak pernah mengalami hujan atau salju selama jutaan tahun.
Meskipun beberapa ilmuwan meragukan klaim ini, lembah-lembah seperti ini dianggap sebagai salah satu tempat terkering di Bumi.
Antartika adalah gurun terluas di dunia dengan luas 14.200.000 kilometer persegi (5.500.000 mil persegi).
Kondisi gersang di Antartika sebagian besar disebabkan oleh suhu yang sangat dingin. Udara yang dingin mengandung sedikit kelembaban, sehingga awan jarang terbentuk.
Hujan atau salju lebih sering terjadi di dekat pantai, udara hangat dari lautan dapat membawa kelembaban yang cukup untuk membentuk awan.
Para ilmuwan yang bekerja di Antartika bahkan menyatakan bahwa udara yang sangat kering membuat makanan ringan seperti keripik kentang dan popcorn tidak akan pernah basi. Rambut dan handuk juga dapat kering dengan cepat setelah mandi, dan masalah jamur hampir tidak pernah terjadi.
Namun, ada sisi negatif dari kekeringan ini. Kulit menjadi sangat kering dan pecah-pecah karena kurangnya kelembaban dan bisa menyebabkan masalah seperti hidung kering dan berdarah.
Dehidrasi juga merupakan ancaman serius di Antartika. Banyak penjelajah awal, termasuk Kapten Robert Falcon Scott yang meninggal karena berbagai komplikasi flu dan dehidrasi.
Selain itu Henry Worsley, mantan perwira militer Inggris mencoba menjadi orang pertama yang melintasi Antartika sendirian dan tanpa bantuan di 2016.
Namun, pada hari ke-71 perjalanannya, dia mengalami kelelahan dan dehidrasi parah sehingga ia meninggal di usia 55 tahun.