Arkeolog Temukan Taktik Perang Tentara Romawi yang Pernah Disebut Julius Caesar
Merdeka.com - Ketika Julius Caesar memimpin pasukan militernya di Gallia di abad pertama sebelum Masehi, dia menulis soal batang kayu runcing yang mengelilingi kamp untuk melindungi pasukannya. Bentuk susunan batang kayu runcing yang mengelilingi kamp itu serupa dengan kawat duri di zaman sekarang. Dengan kata lain kawat duri versi Romawi adalah batang kayu runcing yang mengelilingi kamp. Daerah Gallia kini adalah meliputi Prancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan sebagian Swiss.
Selama ini tidak ada bukti taktik atau teknologi perang zaman Romawi itu pernah ditemukan. Namun kini untuk pertama kalinya peneliti dari Universitas Goethe, Frankfurt, Jerman menemukan sebuah artefak utuh itu. Dan akhirnya setelah diselidiki, peneliti bisa menyimpulkan apa yang mereka duga selama ini.
Dilansir laman Smithsonian, batang kayu runcing itu ditemukan di lokasi yang saat ini adalah Kota Bad Ehms, Jerman. Arkeolog Frederic Auth memimpin penggalian di lokasi itu sejak 2019, kata pernyataan dari pihak universitas.
-
Mengapa Dambus dibuat dengan kayu keras? Secara fisik dan teknis memainkannya tak ada pengaruh dari unsur-unsur Gambus. Dahulu, alat musik ini bernama Petik Senar. Ketika pengaruh Islam mulai masuk ke Bangka, namanya kembali berubah dan kata serapan Gambus menjadi Dambus.
-
Di mana alat kayu itu ditemukan? Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba. Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Apa teknik konstruksi Romawi kuno? 'Penggalian di Wilayah IX, insula 10, yang direncanakan selama tahun-tahun Proyek Besar Pompeii, seperti diharapkan, membuahkan hasil penting untuk memperluas pengetahuan kita tentang kota kuno tersebut,' jelas Direktur Jenderal Museum, Massimo Osanna. 'Sebuah situs penelitian interdisipliner, lahir dari penggalian sebelumnya di Wilayah V, dari kebutuhan untuk mengkonsolidasikan batas-batas penggalian, yaitu dinding material letusan yang ditinggalkan oleh penggalian abad ke-19 dan ke-20 yang membayangi area yang digali.'
-
Bagaimana struktur bata merah ditemukan? Benda diduga peninggalan sejarah itu ditemukan saat kegiatan ekskavasi pada Selasa (8/8/2023) siang.
-
Di mana struktur kuno tersebut berada? Struktur tersebut memiliki panjang sekitar 149 meter dengan lebar sekitar 21 meter dan terletak pada ketinggian 4.661 meter di atas permukaan laut pada kemiringan 8 derajat, dengan koordinat GPS 39°42'39.65' LU, 44°17'59.52' BT.
-
Apa kegunaan kayu tertua itu? Kayu kuno tersebut memiliki bekas-bekas potongan yang menunjukan bahwa alat-alat batu telah digunakan untuk menggabungkan dua batang kayu besar dalam membuat struktur seperti platform, jalur, atau tempat tinggal tinggi untuk menjaga dari air.
Namun sebetulnya lokasi itu sudah menarik minat para arkeolog untuk menggali sejak lebih dari satu abad silam. Pada 1897, penggalian di Bad Ehms menemukan sisa-sisa besi dan perak. Peneliti kemudian mengira tempat itu adalah lokasi peleburan perak atau besi di zaman Romawi.
Teori itu didukung oleh adanya benteng yang menjadi bagian dari tembok perbatasan Kekaisaran Romawi. Peneliti menduga benteng yang dibangu pada 110 itu terhubung dengan lokasi peleburan tersebut.
Selama lebih dari satu abad teori ini tidak terbantahkan. Tapi pada 2016 seorang pemburu lokal mengamati ada keanehan di Bad Ehms. Sebuah ladang gandum memiliki warna aneh yang berbeda, menandakan daerah itu memiliki perbedaan struktur tanah.
Ketika peneliti memotret ladang itu dengan pesawat nirawak (drone) mereka menemukan ada bekas jejak goresan memanjang seperti bekas kendaraan traktor.
Ternyata, peneliti menemukan itu adalah parit ganda yang mengelilingi kamp Romawi.
Sejak itu penggalian menemukan sejumlah kamp militer Romawi di kawasan tersebut. Dan akhirnya peneliti menemukan batang kayu runcing itu di kamp kedua. Mereka juga menemukan sebuah koin tertanggal 43 Masehi--bukti yang menyatakan lokasi itu sudah ada sebelum benteng berdiri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah berdarah tersebut terekam dalam catatan sejarah yang ditulis dua tokoh Romawi.
Baca SelengkapnyaJenis perisai itu adalah yang paling populer pada abad ke-4 Masehi.
Baca SelengkapnyaSandal ini ditemukan di dekat benteng militer kuno.
Baca SelengkapnyaSuku Barbarian atau Barbar dikenal jago menggunakan berbagai jenis senjata.
Baca SelengkapnyaSebuah Peluru Ketapel Zaman Romawi Ditemukan, Ada Ukiran Nama Tokoh Terkenal
Baca SelengkapnyaArkeolog yang sedang meneliti medan pertempuran di Swiss menemukan kamp militer Romawi berada 2.000 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaKaisar Caligula berkuasa dari tahun 37 hingga 41 Masehi.
Baca SelengkapnyaStruktur militer ini dibangun dengan teknik khusus khas Romawi.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Jerman menemukan lubang selokan kuno yang berisi sepatu tentara Romawi.
Baca SelengkapnyaSenjata beragam jenis ditemukan di bawah tanah sebuah taman arkeologi di Lyon, Prancis tenggara.
Baca SelengkapnyaBatu ini dijadikan penanda jalan atau tugu, berasal dari tahun 239 Masehi.
Baca SelengkapnyaKuil ini dibangun untuk memperingati kemenangan Romawi dalam Pertempuran Actium.
Baca Selengkapnya