Kamera Teleskop Tangkap Gambar Misterius Ada yang Bergerak di Cincin Saturnus
Merdeka.com - Teleskop Hubble menangkap gambar yang memperlihatkan fenomena misterius yang bergerak di sepanjang cincin Planet Saturnus. Ilmuwan hingga kini belum bisa menjelaskan apa yang terjadi.
Fenomena itu menjadi pertanda awal Saturnus memasuki musim baru saat mendekati titik balik Matahari tahunan di belahan utara planet itu yang akan terjadi paa 6 Mei 2025, pertama kalinya dalam 15 tahun. Titik balik matahari adalah peristiwa ketika bagian utara sebuah planet berada pada posisi miring ke arah matahari sehingga di bagian utara planet itu akan terjadi musim panas dan di bagian selatan mengalami musim dingin.
Dilansir dari laman CNN, Senin (13/2), ilmuwan sudah sejak lama mengetahui fenomena ini, seperti ada sesuatu yang meluncur di sepanjang cincin Saturnus dan bisa terlihat di masa terjadinya titik balik Matahari. Peristiwa pertama berhasil ditangkap oleh misi voyager NASA pada 1980an.
-
Apa yang ditemukan di Saturnus? Sampel ini dipercaya memiliki banyak senyawa organik sebagai pembangun kehidupan di planet itu.
-
Kapan Galileo melihat Saturnus? Dalam laporan Rutgers Physics dan Mental Floss, Kamis (12/10), tepatnya tanggal 25 Juli tahun 1610, Galileo sedang memantau Saturnus melalui teleskopnya.
-
Bagaimana NASA menemukan sinyal luar angkasa itu? Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.
-
Apa yang Galileo temukan di Saturnus? Meskipun teleskop milik Galileo masih terlalu sederhana untuk menentukan kebenaran dari penemuan ini, dia tetap merasa penemuannya ini sesuatu yang istimewa. Dia segera mengirim anagram kepada teman-teman dan rekan astronomnya.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
-
Bagaimana peneliti menemukan tanda kehidupan di Saturnus? Ketika diteliti ternyata ditemukan molekul-molekul yang mengandung karbon dioksida dan amonia. Kedua molekul ini merupakan molekul pembangun kehidupan yang ditemukan dari retakan es yang menempel.
Apa yang menyebabkan fenomena itu masih membuat ilmuwan penasaran. Namun kali ini peneliti NASA berharap mereka bisa memecahkan misteri itu.
Teleskop Hubble masih terus mengamati fenomena tersebut dan diperkirakan akan semakin jelas pada saat terjadinya titik balik matahari pada 2025, sehingga bisa lebih banyak data didapatkan.
"Dugaannya adalah itu fenomena dari medan magnetik Saturnus. Medan magnet berinteraksi dengan angin Matahari sehingga menimbulkan lingkungan bermuatan listrik," kata pernyataan dari NASA.
"Di Bumi, ketika partikel-partikel itu mengenai atmosfer maka terjadilah fenomena aurora borealis di belahan Bumi utara."
Ilmuwan berharap data yang akan diperoleh Hubble berikutnya akan membuktikan atau membantah teori yang ditemukan sekaligus melengkapi data sebelumnya yang sudah diperoleh Voyager dan Cassini, wahana luar angkasa yang diluncurkan untuk mengamati Saturnus pada akhir 2.000.
"Meski sudah diamati dengan sangat baik oleh Cassini, awal mulai dan durasi fenomena itu masih tidak terprediksi, seperti menebak kapan badai pertama di musim angin topan," kata Amy Simon, ilmuwan NASA yang mengepalai program Hubble dalam pernyataan.
Fenomena itu hanya terlihat di sekitar titik balik Saturnus ketika cincin planet itu miring ke arah Matahari, kata NASA.
Berikut gambar fenomena misterius yang tertangkap oleh Hubble itu:
The Hubble Space Telescope captured images of a mysterious show playing out on Saturn’s rings https://t.co/4n5Uyqj9Wl pic.twitter.com/aFQVK9lk2t
— CNN (@CNN) February 15, 2023(mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hipotesis ini tidak hanya bisa menjelaskan periode dampak yang luar biasa yang tercatat dalam sejarah geologi bumi, tetapi juga telah memengaruhi iklim Bumi.
Baca SelengkapnyaCincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Kapan Waktunya
Baca SelengkapnyaTeleskop ini merupakan hasil kemitraan dengan ESA (Badan Antariksa Eropa) dan CSA (Badan Antariksa Kanada).
Baca SelengkapnyaHipotesis ini didasarkan pada rekontruksi tektonik lempeng selama periode Ordovisium yang mencatat lokasi 21 kawah tumbukan asteroid.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mulai temukan titik terang sinyal aneh itu. Namun, masih ada beberapa ilmuwan ragu terhadap temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meminta masyarakat untuk membantu mencari fragmen meteorit tersebut karena memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaAda bukti keberadaan planet kesembilan yang selama ini tidak menjadi perhatian. Bukti itu berdasarkan penelitan terbaru oleh sebuah tim dari ilmuwan astronomi.
Baca SelengkapnyaSinyal ini merupakan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang mampu melepas energi dalam jumlah besar.
Baca SelengkapnyaPara astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.
Baca SelengkapnyaIlmuwan terang-terangan sulit memahami penemuan luar angkasa yang pernah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPlanet baru ini telah lama menjadi subjek teori untuk menjelaskan orbit aneh dari planet kerdil yang mengelilingi matahari di luar Neptunus.
Baca SelengkapnyaSejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit.
Baca Selengkapnya