Karya Mural China Pertama Berusia 4.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Asal Usul Penggunaan Kuas dalam Seni Lukis
Temuan ini membuat gempar para sejarawan, mengungkap karya seni kuno yang menakjubkan.
Karya Mural China Pertama Berusia 4.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Asal Usul Penggunaan Kuas dalam Seni Lukis
Karya Mural China Pertama Berusia 4.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Asal Usul Penggunaan Kuas dalam Seni Lukis
Reruntuhan Shimao, yang terletak di Provinsi Shaanxi, China, kembali membuat gempar para sejarawan dengan temuan baru yang mengungkapkan potongan-potongan seni kuno yang mengesankan.
Rangkaian mural yang ditemukan baru-baru di Shimao mengindikasikan teknik pembuatan lukisan dinding China mungkin telah ada lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Pada masa itu, situs ini, yang merentang dari Periode Longshan akhir (sekitar 2350 hingga 1950 SM) hingga Dinasti Xia (abad ke-21 hingga abad ke-16 SM), adalah sebuah kota batu megah yang meliputi area seluas empat kilometer persegi.
Sumber: Ancient Pages
-
Kapan keramik mulai dikenal di Cina? Bangsa Cina pada tahun 5000 SM telah mengenal kerajinan tembikar, sehingga kerajinan keramik di sana bisa tumbuh dengan baik.
-
Siapa yang menemukan lukisan prasejarah? Arkeolog di Spanyol menemukan gua purba yang sulit dijangkau dan mengerahkan drone untuk melihat isi gua tersebut.
-
Dimana lukisan gua tertua di dunia ditemukan? Lukisan gua tertua di dunia ditemukan ilmuwan di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Dimana lukisan gua tertua ditemukan? Lukisan gua itu ditemukan di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana manusia purba melukis? Keberhasilan penggunaan gaya "X-ray" dalam penciptaan lukisan ini juga mengisi celah dalam sejarah seni rupa dan patung Anatolia.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di China? Arkeolog asal China menemukan artefak yang diperkirakan berusia 5.000 tahun berbentuk patung naga yang diukir dari batu giok.
Foto: Shaanxi Provincial Archaeological Research Institute
Sejak tahun 2011, para arkeolog telah menemukan banyak artefak berharga di Reruntuhan Shimao, termasuk batu giok yang diukir dan sekitar 200 lukisan mural warna-warni.
Foto: Shaanxi Provincial Archaeological Research Institute
Para ahli dari Institut Arkeologi Provinsi Shaanxi menyatakan, setelah melakukan percobaan laboratorium dan analisis, proses dasar dan teknik rendering yang digunakan pada mural di Reruntuhan Shimao tampak mirip dengan teknik yang digunakan pada lukisan fresko dari Dinasti Han (202 SM - 220 M) dan dinasti-dinasti berikutnya.
Fakta ini mengungkapkan bahwa teknik-teknik ini telah digunakan lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Sumber: Ancient Pages
Penggunaan Kuas
Penemuan mengejutkan lainnya adalah jejak lapisan pigmen pada salah satu mural, yang menandakan bahwa alat mirip kuas digunakan untuk pembuatan mural. Ini sangat menarik karena sebelumnya dianggap bahwa kuas tersebut dianggap ditemukan oleh Meng Tian, seorang jenderal pada Dinasti Qin (221 – 207 SM).
"Sejarah penggunaan kuas oleh masyarakat Tiongkok akan ditulis ulang jika alat yang digunakan untuk membuat mural tersebut dipastikan adalah kuas," kata para ahli.
Foto: Shaanxi Provincial Archaeological Research Institute
Namun, misteri lainnya muncul terkait jenis pigmen yang digunakan dalam mural ini. Pigmen tersebut terbuat dari glaukonit, yang biasanya ditemukan di laut, sementara Reruntuhan Shimao terletak di Dataran Loess yang jauh dari laut.
"Sumber pigmen juga menjadi perhatian untuk penelitian lebih lanjut."
Arkeolog
Sumber: Ancient Pages
Menurut catatan sejarah, mural China ini telah digunakan sejak lama untuk menghiasi rumah dan bahkan kuburan, mungkin sejak Dinasti Zhou Barat (1046 - 771 SM). Mural ini terutama ditemukan di Utara China, yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut adalah tempat lahirnya mural khas China. Temuan menarik ini telah membuka jendela baru dalam pemahaman kita tentang sejarah seni dan budaya China kuno.
Sumber: Ancient Pages