Kisah Kerupuk Melarat, Kudapan Unik Cirebon yang Berjasa saat Depresi Ekonomi 1930
Merdeka.com - Kerupuk melarat menjadi salah satu oleh-oleh khas Cirebon yang sayang untuk dilewatkan. Teksturnya yang renyah dengan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis membuat popularitasnya kian meningkat terutama saat liburan.
Makanan yang digoreng menggunakan pasir tersebut makin nikmat disantap dengan cocolan sambal dage (fermentasi tempe), oncom, maupun sambal kacang kering.
Konon makanan berbentuk lebar dengan beragam warna itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, di mana saat itu masyarakat wilayah pantura Jawa Barat menjadikannya sebagai alternatif panganan usai depresi ekonomi melanda dunia di tahun 1930.
-
Apa kuliner yang terkenal di Bandung zaman Belanda? 'Pasar Baru yang terletak di pusat kota, tidak jauh dari Stasion, di zaman baheula (dulu), jadi pangkalan ‘manusia kalong’ yang suka begadang malam. Segala jenis makanan mentah dan matang, ada di situ,' Pasar Baru saat itu rapi dan bersih.
-
Dimana kuliner Bandung di masa Belanda banyak dijumpai? Daerah sekitar Alun-Alun dan Stasiun Bandung hidup 24 jam, lengkap dengan aneka kulinernya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Sambal apa yang populer di era kolonial Belanda? Tak hanya orang lokal, pada masa Kolonial Belanda, sambal menjadi makanan populer karena disukai oleh orang Eropa.
-
Bagaimana kuliner berkembang? Dari penemuan api hingga kemajuan teknologi saat ini, sejarah kuliner menunjukkan bagaimana peradaban manusia berevolusi dan bagaimana makanan telah menjadi lebih dari sekadar kebutuhan untuk bertahan hidup.
-
Bagaimana cara mencicipi kuliner Eropa di Bandung zaman Belanda? Sementara untuk kalangan Eropa, tentu Jalan Braga jadi pilihan. Salah satunya ada Maison Bogorijen, Restoran yang jadi langganan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Aneka makanan dan minuman Eropa tersedia, lengkap dengan minuman keras.
Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi selengkapnya.
Digoreng Menggunakan Pasir Pegunungan
Kerupuk Melarat khas CirebonYoutube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Kerenyahan kerupuk melarat ternyata berasal dari proses penggorengannya yang menggunakan pasir khusus bersuhu panas. Pasir yang digunakan ini biasanya diambil dari daerah pegunungan karena memiliki tekstur yang halus.
Selain itu, pasir yang digunakan juga sudah melalui proses penyaringan dan pencucian berkali-kali yang kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Sesudah diangkat, pasir akan mengering bersih hingga siap untuk digunakan untuk menggoreng kerupuk.
"Masyarakat pun menggoreng kerupuk dengan menggunakan pasir sebagai pengganti minyak dan hasilnya malah enak. Kerupuk melarat itu hasil kreativitas masyarakat Pantura Cirebon," kata almarhum Budayawan Cirebon Nurdin M Noer.
Alternatif Makanan Saat Depresi Ekonomi Dunia
Kerupuk Melarat khas CirebonYoutube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Sebagai makanan khas, kerupuk melarat ternyata menyimpan kisah yang tak banyak diketahui masyarakat. Makanan tersebut menjadi andalan warga di tahun 1930.
Seperti ditulis Soegijanto Padmo dalam jurnal.ugm.ac.id berjudul “Depresi 1930an dan Dampaknya Terhadap Hindia Belanda”, saat itu bursa saham di New York sedang terpuruk pada 29 Oktober 1929-1930.
Hal itu kemudian juga berdampak bagi negara-negara jajahan termasuk Indonesia, hingga perputaran ekonomi lokal melemah akibat negara-negara pelanggan hasil bumi memutus kerja sama hingga membuat utang luar negeri menumpuk.
Keadaan sulit tersebut kemudian membuat masyarakat di Cirebon mencari solusi untuk mendapatkan makanan. Kerupuk melarat pun menjadi salah satu alternatifnya karena bisa diperoleh dengan harga murah.
Asal Usul Nama “Melarat”
Kerupuk Melarat khas CirebonYoutube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Penamaan "Melarat" sendiri selama ini berkaitan dengan kemiskinan. Dikatakan demikian karena kerupuk tersebut dahulu kerap dikonsumsi oleh orang-orang dengan ekonomi bawah dan tak mampu membeli kerupuk udang yang digoreng menggunakan minyak.
Saat ini kerupuk melarat sudah naik kelas, hingga banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di banyak momen, khususnya sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Cirebon
Selain terkenal enak, kerupuk melarat juga rendah kolesterol karena tidak mengandung minyak sehingga dianggap lebih sehat dan bisa dikonsumsi oleh siapa pun. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?
Baca SelengkapnyaKerupuk merupakan salah satu makanan pelengkap andalan bangsa Indonesia itu sendiri sejak tahun 1930-1940-an. Pada masa-masa itu, krisis ekonomi tengah terjadi.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.
Baca SelengkapnyaDi balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca SelengkapnyaKerupuk banjur sudah ada pada tahun 1980-an, dan menjadi jajanan favorit masyarakat pada masanya.
Baca SelengkapnyaDalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.
Baca SelengkapnyaBakso aci Garut jadi kuliner otentik yang disukai banyak orang.
Baca SelengkapnyaOleh-oleh khas Cirebon tak selalu kerupuk melarat ataupun sirup Tjampolay, tapi salah satnya ada yang mirip bakpia namun jarang diketahui
Baca SelengkapnyaPada masa pendudukan Jepang, masyarakat dipaksa memakan roti dan bubur sebagai pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaWarga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.
Baca SelengkapnyaDi antara banyak varian kue kering, kastengel cukup menjadi primadona
Baca SelengkapnyaDulunya kue ini berasal dari dapur biarawati di gereja-gereja abad ke-17. Kemudian, kue cubit dijadikan makanan bagi masyarakat miskin di wilayah perdesaan.
Baca Selengkapnya