Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 17 Juni: Pembuatan Jalur Kereta Api Pertama di Jawa, Begini Sejarahnya

Peristiwa 17 Juni: Pembuatan Jalur Kereta Api Pertama di Jawa, Begini Sejarahnya Ilustrasi Kereta Api Indonesia. ©2020 Merdeka.com/kai.id

Merdeka.com - Berbagai macam alat transportasi yang ada kini merupakan salah satu bukti bahwa kehidupan manusia selalu bergerak ke arah yang lebih baik. Di mana ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dalam menciptakan berbagai alat dan inovasi baru yang dapat membantu pekerjaan manusia.

Jika masyarakat zaman dahulu menggunakan hewan sebagai alat transportasi, kemudian dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengembangkan berbagai alat transportasi dengan keunggulan yang lebih maju. Sebut saja sepeda, kemudian sepeda motor, hingga mobil. Bukan hanya itu, manusia juga mengembangkan alat transportasi umum yang dapat memuat lebih banyak orang. Seperti bus, kereta, kapal, dan pesawat.

Di Indonesia, pengembangan alat transportasi tentu mempunyai perjalanan sejarah yang berbeda-beda. Termasuk sejarah perkeretaapian Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia mulai melakukan pembuatan jalur kereta api pertama di Semarang pada masa pemerintahan Belanda, yaitu tepatnya 17 Juni 1864. Ternyata peristiwa 17 Juni ini menjadi awal mula transportasi kereta api di Indonesia berkembang.

Setelah pembangunan jalur kereta api pertama, pemerintah pada saat itu mulai melakukan jalur lain dengan rute yang berbeda-beda. Hingga kini, kereta api masih menjadi moda transportasi umum pilihan masyarakat, baik yang menempuh jarak pendek maupun jarak jauh.

Untuk mengetahui bagaimana sejarah 17 Juni yang menjadi cikal bakal perkembangan perkeretaapian di Indonesia, berikut kami merangkum informasinya untuk Anda dari laman KAI.

Pembangunan Jalur Kereta Api Pertama di Jawa

kereta api spesial ramadan

©2021 Merdeka.com

Seperti yang telah disebutkan, sejarah perkembangan perkeretaapian Indonesia bermula dari peristiwa 17 Juni 1864. Peristiwa 17 Juni ini menjadi momen pertama di mana Indonesia, yang pada saat itu masih dipimpin oleh Hindia Belanda mulai membangun jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen. Proyek ini dibawahi langsung oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele. Dalam pelaksanaannya, pembangunan ini dilakukan oleh perusahaan swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang menggunakan lebar sepur 1435 mm.

Setelah itu, pembangunan jalur kereta api di Jawa pun dilanjutkan pada 8 April 1875. Kali ini, jalur kereta api dibangun dengan rute pertama SS, yaitu meliputi Surabaya - Pasuruan – Malang. Pembangunan jalur kereta yang telah dilakukan oleh perusahaan NISM ini dinilai sukses, kemudian investor swasta terdorong untuk membangun jalur kereta api lain. Seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Pembangunan Dilanjutkan di Beberapa Daerah Lain

Setelah peristiwa 17 Juni yang merupakan cikal bakal pembangunan jalur kereta api pertama di Indonesia, ternyata pengembangan moda transportasi ini masih terus dilakukan. Bukan hanya di daerah Jawa, pemerintah Hindia Belanda pada saat itu juga membangun jalur kereta api di daerah lain. Seperti di Aceh pada tahun 1876, Sumatera Utara 1889, Sulawesi 1891, Sumatera Selatan, 1914, dan Sulawesi pada 1922.

Sedangkan di wilayah lainnya seperti Kalimantan, Bali, dan Lombok baru dilakukan studi kemungkinan pemasangan rel saja, belum dilakukan pembangunan. Kemudian pada akhir tahun 1928, Indonesia telah mempunyai jalur kereta api dan trem sepanjang 7.464 km dengan 4.089 km di antaranya milik pemerintah dan 3.375 km milik swasta.

Setelah Hindia Belanda Menyerah kepada Jepang

ilustrasi kereta api indonesia

©2020 Merdeka.com/kai.id

Sejarah perkembangan transportasi kereta api pada peristiwa 17 Juni sempat mengalami proses pemindahtanganan. Pada saat itu, pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Kemudian perkeretaapian Indonesia secara otomatis diambil alih oleh Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api).

Bukan sebagai transportasi umum yang dapat digunakan masyarakat Indonesia, selama pemerintahan Jepang, kereta api hanya digunakan untuk kepentingan perang. Namun selama pemerintahan Jepang pula, jalur kereta api dikembangkan di beberapa wilayah seperti lintas Saketi – Bayah dan Muaro – Pekanbaru.

Kedua jalur ini digunakan untuk mengangkut hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mein perang Jepang. Selain itu, Jepang juga sempat melakukan pembongkaran rel sepanjang 273 km untuk diangkut ke Burma guna pengembangan kereta api di negara tersebut.

Pengambil Alihan Stasiun dan Kantor Pusat Kereta Api Setelah Merdeka

Kemudian setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia melakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang sebelumnya berada pada penguasaan Jepang. Tepatnya, pada 28 September 1945, masyarakat Indonesia mengambil alih Kantor Pusat Kereta Api di Bandung yang kemudian tanggal ini dijadikan peringatan Hari Kereta Api Indonesia.

Pada saat itu pula, Indonesia membentuk Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Namun sayangnya, saat Belanda kembali menguasai Indonesia pada tahun 1946, perkeretaapian Indonesia kembali dalam pengelolaannya.

Perjanjian Konferensi Meja Bundar

ilustrasi kereta api

bumn.go.id ©2020 Merdeka.com

Konflik perkeretaapian Indonesia yang bermula pada peristiwa 17 Juni 1864, berakhir setelah dilakukan Konferensi Meja Bundar pada Desember 1949. Konferensi ini membahas aset-aset milik pemerintah Belanda, yang hasilnya DKARI dan SS/VS digabung menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Kemudian pada 26 Mei, DKA diganti nama menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA).

Selanjutnya, pada tahun 1971 pemerintah Indonesia mengubah PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Kemudian pada tahun 1998, Perumka diubah lagi menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero). Baru tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menggunakan logo baru. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalur Kereta Api Solo-Yogyakarta Ternyata Jadi Pertama di Indonesia, Dibangun Tahun 1864
Jalur Kereta Api Solo-Yogyakarta Ternyata Jadi Pertama di Indonesia, Dibangun Tahun 1864

Pemerintah VOC, kongsi dagang Hindia-Belanda, membangun sarana kereta api untuk pengiriman hasil tani yang kemudian akan diperdagangkan.

Baca Selengkapnya
Atjeh Tram, Sejarah Moda Transportasi Kereta Api Zaman Kolonial di Serambi Mekah
Atjeh Tram, Sejarah Moda Transportasi Kereta Api Zaman Kolonial di Serambi Mekah

Pembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kereta Api Cepat
Sejarah Kereta Api Cepat "Java Nacht-Expres" pada Era Hindia-Belanda, Disebut Pernah Jadi yang Tercepat di Asia

Jarak Jakarta-Surabaya dapat ditempuh dalam waktu 11 jam. Tak jauh berbeda dengan waktu tempuh kereta api saat ini.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Sejarah Kereta Api di Padang Panjang, Awalnya Untuk Distribusi Kopi dari Desa ke Kota
Menyusuri Sejarah Kereta Api di Padang Panjang, Awalnya Untuk Distribusi Kopi dari Desa ke Kota

Perkembangan jalur kereta api di Pulau Sumatera sudah mulai dibangun sejak zaman kolonial Belanda untuk mempermudah akses pengiriman logistik dari Desa ke Kota.

Baca Selengkapnya
Melacak Jejak Jembatan Kereta Api yang Hilang di Jogja, Dulu Termasuk Jembatan Penting Penghubung Jalur Jakarta-Surabaya
Melacak Jejak Jembatan Kereta Api yang Hilang di Jogja, Dulu Termasuk Jembatan Penting Penghubung Jalur Jakarta-Surabaya

Sebuah jembatan kereta api yang membentang di atas jalur kereta api dibangun pada tahun 1929 untuk menghubungkan jalur kereta Batavia-Surabaya.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Unik Surabaya Kota Minyak pada Masa Kolonial, Lebih Dulu Terkenal daripada Negara Timur Tengah
5 Fakta Unik Surabaya Kota Minyak pada Masa Kolonial, Lebih Dulu Terkenal daripada Negara Timur Tengah

Salah satu kilang minyak tertua di Indonesia ada di Surabaya

Baca Selengkapnya
Mengintip Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Hingga Masuk ke Indonesia
Mengintip Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Hingga Masuk ke Indonesia

Mengintip Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Hingga Masuk ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Stasiun Kutaraja, Bukti Perkembangan Industri Kereta Api di Serambi Mekkah
Menilik Sejarah Stasiun Kutaraja, Bukti Perkembangan Industri Kereta Api di Serambi Mekkah

Sejak Tsunami Aceh 2004, bangunan stasiun ini hilang dan berubah menjadi taman kota.

Baca Selengkapnya
Dulu Ditarik dengan Tenaga Kuda, Ini Sejarah Jalur Kereta Api Solo-Boyolali
Dulu Ditarik dengan Tenaga Kuda, Ini Sejarah Jalur Kereta Api Solo-Boyolali

Kini peninggalan jalur kereta api bersejarah itu hampir hilang tanpa jejak

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Kilang Minyak Plaju, Peran Penting Pengolahan Minyak Mentah di Bumi Sumatera
Kilas Balik Kilang Minyak Plaju, Peran Penting Pengolahan Minyak Mentah di Bumi Sumatera

Salah satu kilang minyak tertua di Indonesia ini dulunya sangat berperan penting dalam memasok bahan bakar bagi tentara sekutu saat melawan Jepang.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Stasiun Bedono, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Jawa Tengah
Fakta Unik Stasiun Bedono, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Jawa Tengah

Dulunya stasiun ini berada di tengah kawasan perkebunan kopi

Baca Selengkapnya
Sejarah Tambang Batu Bara di Indonesia Sejak 1846, Sempat Diwarnai Peperangan
Sejarah Tambang Batu Bara di Indonesia Sejak 1846, Sempat Diwarnai Peperangan

Pemerintah kolonial Belanda yang berada di Indonesia terus melakukan eksplorasi wilayah dengan sumber cadangan batu bara yang melimpah.

Baca Selengkapnya