Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota DPRD Depok Minta Ridwan Kamil Turun Tangan Selesaikan Polemik SD Pondok Cina

Anggota DPRD Depok Minta Ridwan Kamil Turun Tangan Selesaikan Polemik SD Pondok Cina Pembangunan Trotoar Jalan Margonda Depok Halangi Pintu Masuk SDN Pondok Cina 1. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Anggota DPRD Kota Depok Ikravany Hilman meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turun langsung dalam menyelesaikan polemik SDN Pondok Cina 1. Pasalnya hingga kini siswa masih belajar tanpa guru di sekolah yang akan dibangun masjid tersebut. Padahal, banyak siswa kelas VI yang harus menempuh ujian kelulusan beberapa bulan lagi.

"Sekarang langkah tegas berikutnya adalah dari gubernur. Jadi, gubernur enggak bisa hanya wait and see saja. Karena ini setiap hari waktu anak terbuang," kata Ikravany, Senin (28/11).

Menurutnya, dalam hal ini gubernur memiliki kekuatan untuk menegur Wali Kota Depok agar segera menyelesaikan polemik yang terjadi. Karena rencana pembangunan Masjid Al Qudus tersebut mendapat intervensi dari anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Kenapa dia (gubernur) punya kekuatan? Loh ini kan akan dibangun menggunakan anggaran provinsi. Walaupun jelas beliau bicara kalau pemkot mau minta apapun, selama itu ada alokasinya kita (Pemprov) akan kasih, tapi soal lahan harus disediakan," ujarnya.

Ketua Fraksi PDIP itu mengatakan, rencana pembangunan masjid tersebut hanya bisa dibatalkan oleh gubernur. Sehingga Ikra pun meminta agar gubernur memberikan langkah tegas agar polemik tidak berlarut-larut.

"Nah kalau sekarang ada masalah, yaudah selesaikan dulu masalahnya. Artinya, kalau enggak selesai bisa ditunda atau dibatalin sama sekali. Nah ini yang perlu segera, ya sudah tunda dulu lah. Iya donk (langkah tegas). Salah satu yang bisa menunda kan itu (gubernur). Karena DPRD dengan Pemkot kan sejajar posisinya, kami sudah buat rekomendasi dan diabaikan. Tapi kan kita terus berjuang dan mudah-mudahan gubernur melihat. Saya mencoba mengetuk hati gubernur. Tolong, ada pemkot ada ortu siswa ini nomor dua, nomor satu adalah anak-anak ini tolong. Bertindak demi anak-anak karena meraka akan ujian," katanya.

Dia mengaku pihaknya sudah mengeluarkan rekomendasi pada Pemkot Depok namun diabaikan. Bahkan lembaga sekelas KPAI sambung Ikra juga diabaikan rekomendasinya. Dirinya sekali lagi mengingatkan agar hak anak untuk mendapatkan pendidikan jangan sampai terlanggar.

"Sudah berbagai lembaga melakukan rekomendasi dari mulai KPAI, Ombudsman dan Pemprov sudah kasih pernyataan yang semuanya menyatakan bahwa selesaikan dulu masalahnya, tapi selama penyelesaian hak anak jangan terlanggar. Mau jadi apapun silakan buat negosiasi pembicaraannya dengan para pihak yang sengketa tapi diingatkan agar hak anak jangan sampai dilanggar, harus sekolah," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Depok Afifah Alia mengharap hal serupa agar hak anak untuk mendapatkan pendidikan tidak terabaikan. Melihat tiga pekan siswa belajar tanpa guru, dirinya berpendapat itu sama saja sudah terjadi kekerasan terhadap anak.

"Kekerasan terhadap anak sudah terjadi di sini. Hak anak untuk mendapatkan pendidikan sudah dilanggar. Kita akan lapor hal ini ke KPAI," katanya.

Poltisi PDIP itu juga sudah berdiskusi dengan wali murid. Dan hasilnya, tidak ada yang menolak pembangunan masjid. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah pemerintah menyediakan dulu lokasi sekolah baru agar siswa dapat belajar dengan layak. Dia juga mendengar keluhan bahwa ketika anak menumpang belajar di SDN Pondok Cina 3 dan 5 tidak ada ruangan kelas yang memadai. Sehingga siswa belajar di musola dan ruang seadanya.

"Kita sebagai warga Depok setuju mau dibangun apapun. Tapi, intinya bangun dulu SD-nya. Setelah dibangun barulah tanahnya digunakan. Kalau memang mau dimerjer, buat dulu studi kelayakan. Cukup enggak lahannnya di sana. Karena saya dengar murid di sini lebih banyak dari murid di SDN Pondok Cina 3 dan 5. Jadi buat dulu studi kelayakannya. Di sana sudah pagi siang sekolah, ditambah kelas sampai ke depan, musala dipakai (untuk belajar). Ini sangat memaksakan dan dilakukan tanpa ada studi kelayakan. Harusnya dibuat dulu studi kelayakannya," tutupnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PTUN Bandung Tolak Gugatan untuk Wali Kota Depok, Begini Reaksi Kecewa Orang Tua Murid SDN Pocin 1
PTUN Bandung Tolak Gugatan untuk Wali Kota Depok, Begini Reaksi Kecewa Orang Tua Murid SDN Pocin 1

Orang tua murid SDN Pocin 1 merasa kecewa dengan putusan PTUN Bandung yang menolak gugatan mereka.

Baca Selengkapnya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya

Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).

Baca Selengkapnya
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.

Baca Selengkapnya
Selain Praktik Cuci Nilai di SMA Negeri Depok, Diduga Ada Jual Beli Kuota Siswa Berkebutuhan Khusus
Selain Praktik Cuci Nilai di SMA Negeri Depok, Diduga Ada Jual Beli Kuota Siswa Berkebutuhan Khusus

Dinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.

Baca Selengkapnya
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah

Tahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu SD Margamulya II di Karawang, Kondisinya Lapuk Usai 30 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan
Cerita Pilu SD Margamulya II di Karawang, Kondisinya Lapuk Usai 30 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan

Sejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Pungli Berkedok Infaq Kepsek SMK di Rembang Capai Rp130 Juta, Uangnya Dibuat Bangun Masjid
Pungli Berkedok Infaq Kepsek SMK di Rembang Capai Rp130 Juta, Uangnya Dibuat Bangun Masjid

Kepsek Widodo mengumpulkan uang pungli sejak masa kenaikan kelas di tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Sekolah di Karawang Lapuk & Bocor Sejak Tahun 1993 Pemkab Bertindak Setelah Viral
Potret Miris Pendidikan, Sekolah di Karawang Lapuk & Bocor Sejak Tahun 1993 Pemkab Bertindak Setelah Viral

Bangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum

Kemendikbud menegaskan, kasus pungli merupakan tindak pidana sehingga harus ditangani penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Usulkan Sekolah Gratis, DPRD DKI Minta Pemprov Jakarta Revisi Perda soal Pendidikan
Usulkan Sekolah Gratis, DPRD DKI Minta Pemprov Jakarta Revisi Perda soal Pendidikan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Pendidikannya sedang mengkaji rencana sekolah gratis.

Baca Selengkapnya
Menteri Abdul Mu’ti Telusuri Viral Tiga Siswa SD Dipulangkan Karena Nunggak
Menteri Abdul Mu’ti Telusuri Viral Tiga Siswa SD Dipulangkan Karena Nunggak

Abdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.

Baca Selengkapnya