SM Ardan, pelestari cerita Betawi
Merdeka.com - Syahmardan, atau biasa disingkat dengan SM Ardan, dikenal sebagai sutradara dan pengarang cerita-cerita Betawi yang dipentaskan dalam bentuk lenong. SM Ardan terjun mengembangkan lenong sejak tahun 1969.
"Bayangkan, tidak lepas sampai meninggal, sekalipun didokumentasi film luar biasa. Saya kira agak sulit mencari bandingannya bagaimana ketekunan beliau terhadap seni pertunjukan," ujar pengamat sejarah Jakarta, Rachmat Ruchiat ketika berbincang dengan merdeka.com di Jakarta, Minggu (23/6).
Meski namanya tak begitu mencolok di luar negeri, beberapa garapan Ardan sempat di alih bahasakan. Pada tahun 1950, karya-karya Ardan pernah dipublikasikan dalam majalah 'Kisah', yang khusus memuat cerita pendek. Lima tahun setelahnya, beberapa cerita pendek Ardan yang pernah dimuat diterbitkan oleh Gunung Agung dengan judul 'Terang Bulan, Terang di Kali'.
-
Kenapa Adjim Arijadi mendirikan Sanggar Seni Antasari? Setelah mendapatkan gelar Bachelor of Science di ASDRAFI, Adjim Arijadi bersama kawan-kawannya mendirikan Sanggar Seni Antasari untuk mewadahi seniman-seniman Banjar.
-
Siapa yang membuat Jenang Krasikan di Sragen? Selain di Purworejo, Jenang Krasikan bisa ditemui di daerah lain di Jawa Tengah. Salah satunya ada di Sragen. Mbah Rajak, sudah sejak tahun 1964 memproduksi Jenang Krasikan.
-
Siapa yang menginisiasi Meras Gandrung? Di sini wisatawan bisa berkunjung ke galeri swni yang diprakarsai oleh Sigit Pramono penggagas Jazz Gunung.
-
Siapa pendiri Soenting Melajoe? Sosok pendiri surat kabar ini adalah Roehana Koeddoes.
-
Apa itu Jenang Saren? Jenang Saren adalah kuliner tradisional yang dikenal di beberapa daerah seperti di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya.
-
Kapan becak dayung muncul di Medan? Pada tahun 1950-an, becak dayung diperkirakan sudah masuk ke Kota Medan.
"Kalau dalam sastra 'Terang Bulan Terang di Kali, terus bersama Ajip Rosidi menulis Tijak Menguak Takdir. Sastra yang itu bahkan diterjemahkan," kata pengarang 'Asal Usul Nama Tempat di Jakarta' itu.
Rachmat menuturkan Ardan banyak jasanya. Selama hidupnya dia habiskan untuk membina kesenian, khususnya seni pertunjukan bersama seniman betawi. Hasilnya? Seperti yang terlihat saat ini, lenong masih sering menghiasi layar kaca. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentuk seni pertunjukan ini cukup populer di daerah Kabupaten Pontianak yang mengharuskan para pemainnya improvisasi dan spontanitas tinggi.
Baca SelengkapnyaSandur dulunya hiburan petani usai lelah seharian bekerja. Kesenian ini terdiri dari banyak cerita yang tidak bakal habis dipentaskan hingga pagi.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai salah satu maestro dalang yang sudah mulai memulai kariernya sejak tahun 1975 silam.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka sosok Benyamin rupanya pernah ditawari jadi menteri penerangan namun ditolak.
Baca SelengkapnyaSelain di bidang menulis, ia juga terlibat dalam dunia seni pentas.
Baca SelengkapnyaBergelar 'Datuk Mangku Adat' putra asal Kabupaten Banjar ini cukup berpengalaman dalam bidang kesenian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTradisi itu diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap hewan ternak sapi sebagai makhluk Tuhan
Baca SelengkapnyaSelangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO
Baca SelengkapnyaWarisan leluhur Jakarta ini menghadirkan seni lisan, sastra hingga musik tradisional yang indah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.
Baca SelengkapnyaMata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaSukarnya tarian ini bertahan, karena sulitnya mencari penerus yang sesuai. Hal ini karena Bedaya Rimbe dianggap sakral dan tak boleh dibawakan sembarang orang.
Baca Selengkapnya