Mencicipi Sedapnya Halwa, Manisan Buah-buahan Khas Masyarakat Melayu di Sumut
Merdeka.com - Sumatra Utara memiliki keanekaragaman kuliner yang pastinya tak kalah menggoda dari wilayah lain di Indonesia. Masyarakat Melayu di provinsi ini memiliki kuliner tradisional yang disebut dengan halwa.
Halwa merupakan sejenis kudapan manis berisi buah-buahan segar di dalamnya. Tak sedikit masyarakat Melayu mengenal kuliner ini dengan nama manisan halwa.
Masyarakat Melayu di bagian pesisir Timur Pulau Sumatra biasa menyajikan Halwa pada saat hari-hari besar agama Islam dan juga di acara pernikahan.
-
Apa kandungan utama manisan buah? Dalam 21 gram manisan buah, terdapat 83 kilokalori, 0,04 gram lemak, 20,58 gram karbohidrat, 13,21 gram gula, dan 8 miligram natrium.
-
Kenapa kue talam Betawi jadi makanan populer? Kue talam diperkirakan menjadi makanan rakyat yang diadopsi dari banyak budaya, dan cocok dengan lidah orang Indonesia.
-
Bagaimana cara membuat manisan buah? Proses pembuatan manisan buah bergantung pada konsentrasi gula yang ditambahkan, karena gula tidak hanya sebagai pemanis tetapi juga sebagai bahan pengawet alami yang memperpanjang daya simpan manisan.
-
Kenapa waluh banyak digunakan dalam masakan? Dikenal dengan rasa manis dan teksturnya yang lembut, waluh menjadi bahan baku yang populer dalam membuat olahan makanan yang lezat dan bergizi.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Kenapa Gula Kawung digemari orang Sunda? Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir.
Penasaran dengan makanan manis yang satu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Corak Budaya Muslim
©Pixabay/balt
Melansir dari Seri Informasi Budaya 'Halwa Manisan Melayu dari Sumatera Timur' karya Fariani, S.Sos, makanan ini merupakan bagian dari budaya muslim yang begitu identik dengan masyarakat Melayu. Hal ini terlihat dari tata bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab.
Penamaan "Halwa" sendiri memang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "manisan". Makanan ini sudah melegenda di kalangan masyarakat Melayu khususnya di daerah Langkat.
Halwa ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, tepatnya pada masa kesultanan di wilayah pesisir Timur dari Langkat hingga ke wilayah Riau. Biasanya Halwa disajikan pada pertemuan dan hari-hari besar di kalangan kesultanan, dan juga dihidangkan saat ada tamu kerajaan atau kesultanan saat itu.
Gunakan Buah di Sekitar Rumah
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/amphaiwan
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, biasanya buah-buahan atau sayuran yang akan diolah menjadi manisan halwa langsung dipetik dari sekitar tempat tinggal warga.
Untuk buah-buahan biasa menggunakan asam gelugur, kates atau pepaya, cabai, kolang kaling, cermai, mangga, pala, daun atau batang pepaya muda dan buah lainnya yang ada di sekitar tempat tinggal.
Kuliner ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari segi bentuk penyajian dan rasanya. Dari segi bentuk, halwa bisa berbentuk beraneka ragam mulai dari bunga atau yang kemudian dirangkai agar terlihat indah. Kemudian ditambah dengan warna-warni buah agar terlihat menarik dan pastinya semakin menggugah selera.
Uniknya, kuliner ini mengubah semua rasa bahan-bahan mulai dari asam, kecut, pahit, dan pedas menjadi rasa manis. Contohnya seperti cabai, meskipun biasa digunakan sebagai bahan masakan, pada proses pengolahan halwa ini rasa pedas dalam cabai akan hilang dan berubah menjadi manis.
Makna Halwa
Manisan Halwa tak hanya memiliki keunikan dari proses pembuatan hingga disajikan di atas meja. Tetapi, makanan ini juga mengandung makna kehidupan yang begitu berarti.
Setiap suapan halwa memiliki makna bahwa setiap manusia berhak menjalani dan menikmati manisnya kehidupan seperti manisnya halwa. Jauh dari segala kepahitan hidup, sehingga kehidupan masyarakat Melayu aman dan sejahtera. Tak hanya itu, halwa selalu ada di setiap hidangan makanan tradisional Melayu, bahkan sebagai penyemarak hidangan lainnya karena bentuk dan warnanya yang berbeda.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencicipi hidangan tradisional ini, bisa dijumpai di mana saja karena sudah dijual di toko oleh-oleh khas Melayu. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang paling terkenal dari suku ini adalah kelezatan kuliner khas Sunda.
Baca SelengkapnyaKue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Baca SelengkapnyaDurian tidak hanya terkenal kelezatan buahnya saja, tapi juga salah satu olahannya yaitu Lempok Durian tak kalah lezat dan menggiurkan.
Baca SelengkapnyaJenis minuman penutup khas Melayu ini memiliki cita rasa manis dan menyegarkan.
Baca SelengkapnyaBubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca SelengkapnyaKepopuleran kue ini di masa lalu tidak lepas dari wilayah kekuasaan pada masa puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia selalu memiliki banyak tradisi berbeda di setiap kota. Banyak kegiatan dilakukan untuk mendapat berkah.
Baca SelengkapnyaSelain enak dan menyegarkan, minuman buah melon juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaPeringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi masyarakat Indonesia tidak hanya diperingati dengan berbagai macam perayaan, tapi ada juga makanan khas yang menarik.
Baca SelengkapnyaMembuat olahan bubur Asyura sudah menjadi tradisi tersendiri di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaMakanan ini memiliki kesan tersendiri di lidah para penikmatnya.
Baca SelengkapnyaKota Palembang bukan hanya soal pempek, namun beberapa jenis kudapannya juga tak kalah lezat dan selalu diburu umat muslim sebagai menu berbuka puasa.
Baca Selengkapnya