Mencicipi Sedapnya Halwa, Manisan Buah-buahan Khas Masyarakat Melayu di Sumut
Merdeka.com - Sumatra Utara memiliki keanekaragaman kuliner yang pastinya tak kalah menggoda dari wilayah lain di Indonesia. Masyarakat Melayu di provinsi ini memiliki kuliner tradisional yang disebut dengan halwa.
Halwa merupakan sejenis kudapan manis berisi buah-buahan segar di dalamnya. Tak sedikit masyarakat Melayu mengenal kuliner ini dengan nama manisan halwa.
Masyarakat Melayu di bagian pesisir Timur Pulau Sumatra biasa menyajikan Halwa pada saat hari-hari besar agama Islam dan juga di acara pernikahan.
-
Kenapa Gula Kawung digemari orang Sunda? Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir.
-
Apa buah terkenal dari Kota Batu? Hasil perkebunan andalan yang menjadi komoditi utama Kota Batu adalah buah apel. Apel Batu memiliki empat varietas yaitu manalagi, rome beauty, anna, dan wangling.
-
Dimana mangga sering ditemukan? Buah ini tidak hanya mudah ditemukan di berbagai daerah, tetapi juga sering kali tumbuh di halaman rumah penduduk.
-
Apa itu Lalapan Sunda? Lalapan akan sangat lezat disantap bersama sambal terasi atau sambal goang yang pedas menggoda. Di restoran atau rumah makan khas Jawa Barat, sayur lalapan biasa tersaji bersama menu ikan bakar, ayam goreng, pepes, sayur asam hingga ikan asin dan tahu tempe.
-
Dimana Kue Lumpang populer? Kue lumpang tidak hanya populer di Palembang saja, masyarakat di daerah lain pun juga cukup doyan dengan makanan ini.
-
Apa saja buah yang digunakan untuk membuat selai? Berikut ini beberapa resep selai buah rumahan yang bisa dicoba.
Penasaran dengan makanan manis yang satu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Corak Budaya Muslim
©Pixabay/balt
Melansir dari Seri Informasi Budaya 'Halwa Manisan Melayu dari Sumatera Timur' karya Fariani, S.Sos, makanan ini merupakan bagian dari budaya muslim yang begitu identik dengan masyarakat Melayu. Hal ini terlihat dari tata bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab.
Penamaan "Halwa" sendiri memang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "manisan". Makanan ini sudah melegenda di kalangan masyarakat Melayu khususnya di daerah Langkat.
Halwa ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, tepatnya pada masa kesultanan di wilayah pesisir Timur dari Langkat hingga ke wilayah Riau. Biasanya Halwa disajikan pada pertemuan dan hari-hari besar di kalangan kesultanan, dan juga dihidangkan saat ada tamu kerajaan atau kesultanan saat itu.
Gunakan Buah di Sekitar Rumah
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/amphaiwan
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, biasanya buah-buahan atau sayuran yang akan diolah menjadi manisan halwa langsung dipetik dari sekitar tempat tinggal warga.
Untuk buah-buahan biasa menggunakan asam gelugur, kates atau pepaya, cabai, kolang kaling, cermai, mangga, pala, daun atau batang pepaya muda dan buah lainnya yang ada di sekitar tempat tinggal.
Kuliner ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari segi bentuk penyajian dan rasanya. Dari segi bentuk, halwa bisa berbentuk beraneka ragam mulai dari bunga atau yang kemudian dirangkai agar terlihat indah. Kemudian ditambah dengan warna-warni buah agar terlihat menarik dan pastinya semakin menggugah selera.
Uniknya, kuliner ini mengubah semua rasa bahan-bahan mulai dari asam, kecut, pahit, dan pedas menjadi rasa manis. Contohnya seperti cabai, meskipun biasa digunakan sebagai bahan masakan, pada proses pengolahan halwa ini rasa pedas dalam cabai akan hilang dan berubah menjadi manis.
Makna Halwa
Manisan Halwa tak hanya memiliki keunikan dari proses pembuatan hingga disajikan di atas meja. Tetapi, makanan ini juga mengandung makna kehidupan yang begitu berarti.
Setiap suapan halwa memiliki makna bahwa setiap manusia berhak menjalani dan menikmati manisnya kehidupan seperti manisnya halwa. Jauh dari segala kepahitan hidup, sehingga kehidupan masyarakat Melayu aman dan sejahtera. Tak hanya itu, halwa selalu ada di setiap hidangan makanan tradisional Melayu, bahkan sebagai penyemarak hidangan lainnya karena bentuk dan warnanya yang berbeda.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencicipi hidangan tradisional ini, bisa dijumpai di mana saja karena sudah dijual di toko oleh-oleh khas Melayu. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMakanan ini memiliki kesan tersendiri di lidah para penikmatnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian khas masyarakat Suku Rejang memiliki bentuk yang unik seperti silinder. Pastinya, makanan ini menyehatkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rotan biasa digunakan untuk bahan perabotan rumah, berbeda dengan suku Dayak yang mengolahnya menjadi makanan yang unik dan menarik untuk diulas.
Baca SelengkapnyaMakanan khas masyarakat Sulawesi Selatan ini terbuat dari beras yang dicampur dengan santan dan sedikit garam lalu dibungkus menggunakan daun pisang.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaMakanan ringan khas Jawa Barat ini sudah hadir sejak zaman dahulu yang ditemukan dengan tidak sengaja oleh orang Sunda.
Baca SelengkapnyaKabupaten Lingga cukup kental dengan budaya Melayu serta daerah penuh sejarah. Daerah ini juga memiliki aneka ragam kuliner yang unik dan lezat.
Baca SelengkapnyaMakanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Baca Selengkapnya