Apa yang Ada di Dalam Bulan? Ilmuwan Akhirnya Punya Jawabannya
Para peneliti berhasil menjawab pertanyaan yang selama ini selalu diajukan tentang bulan yakni, apa yang ada di dalamnya.
Menggunakan bantuan data-data yang diperoleh dari misi ke Bulan, para peneliti menemukan bahwa sebenarnya bulan adalah bola padat dengan kepadatan yang mirip dengan besi. Penelitian tersebut dipublikasikan pada Mei 2023.
"Hasil penelitian kami mempertanyakan evolusi medan magnet bulan berkat demonstrasi keberadaan inti dalam dan mendukung skenario perputaran mantel global yang memberikan wawasan substansial tentang garis waktu pemboman bulan dalam satu miliar tahun pertama Tata Surya,” tulis tim yang dipimpin oleh astronom Arthur Briaud dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis di Prancis.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari inti Bulan? Teknik penelitian yang digunakan meliputi analisis gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa di permukaan Bulan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang inti bagian dalam Bulan? Penelitian menemukan inti bagian dalam Bulan sebenarnya adalah bola padat dengan massa jenis yang mirip dengan besi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di permukaan Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di Bulan? Baru kali ini ilmuwan menemukan hal-hal yang tidak biasa saat mereka mengamati Bulan. Bulan dipenuhi dengan berbagai macam sisa benda luar angkasa yang sudah ditinggalkan dan rusak. Benda-benda itu berasal dari kecelakaan berbagai macam misi yang dijalankan oleh sejumlah badan antariksa. Namun, dari berbagai sisa benda yang ada, terdapat dua benda yang tinggal dan membentuk dua kawah besar di Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan mengenai permukaan Bulan? Dilaporkan IFLScience, Kamis (12/7), beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai "Manusia di Bulan" kini telah diketahui usianya.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di bawah permukaan Bulan? Misteri selama miliaran tahun yang berada di bawah permukaan Bulan baru saja diungkap para ilmuwan berkat program luar angkasa China. Tahun 2018, roket Chang’e-4 dari Badan Antariksa Nasional China (CNSA) menjadi wahana pertama yang mendarat disisi jauh atau tergelap Bulan. Chang’e-4 mengambil gambar-gambar luar biasa dari kawah dan sampel mineral, hal ini memberikan wawasan terkait struktur-struktur yang membentuk 1.000 kaki pertama permukaan bulan.
Mirip inti Bumi
Penelitian mengenai komposisi bagian dari objek di Tata Surya yang paling efektif dilakukan melalui data seismik. Data seismik dihasilkan dari penjalaran gelombang melalui dan memantul dari material di dalam planet atau Bulan yang dapat membantu ilmuwan menghasilkan peta terperinci bagian dalam objek.
Dilansir laman Sciencealert, Jumat (23/11), sebenarnya para peneliti telah memiliki data seismik bulan yang dikumpulkan oleh misi Apollo, sayangnya resolusinya terlalu rendah untuk menentukan secara akurat dari inti Bulan.
Briaud dan rekan-rekannya kemudian mengumpulkan data seismik dari misi luar angkasa dan eksperimen pengukuran jarak laser bulan untuk menyusun profil berbagai karakteristik bulan termasuk tingkat deformasi akibat interaksi gravitasi dengan bumi, variasi jaraknya dari bumi, dan kepadatannya.
Selanjutnya, Briaud dan timnya melakukan pemodelan dengan berbagai jenis inti untuk menemukan mana yang paling sesuai dengan data observasi. Para peneliti menemukan model yang paling mirip seperti bentuk inti Bumi dengan lapisan cairan luar dan inti dalam yang padat.
- Ilmuwan Teliti Apa yang Ada di Dalam Bulan, Ternyata Ini Isinya
- Ilmuwan Ciptakan Spageti Tertipis di Dunia Tapi Tak Bisa Dimakan, 200 Kali Lebih Tipis dari Rambut Manusia
- Ilmuwan Ungkap di Usia Berapa Manusia Merasa Paling Bahagia dan Puas dalam Hidupnya
- 5 Ilmuwan Hebat yang Penemuannya Tak Pernah Dihargai di Zamannya
Berdasarkan pemodelan tersebut, inti luar memiliki radius sekitar 362 kilometer dan inti dalam memiliki radius sekitar 258 kilometer. Itu sekitar 15 persen dari seluruh radius bulan dengan kepadatan inti bagian dalam sekitar 7.822 kilogram per meter kubik. Itu sangat mendekati kepadatan besi.
Penelitian untuk mengetahui tentang inti bulan sudah pernah dilakukan pada 2011. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Marshall Renee Weber menemukan hasil serupa dengan menggunakan teknik seismologi mutakhir pada data Apollo dan menemukan bukti adanya inti dalam yang padat dengan radius sekitar 240 kilometer, dan kepadatan sekitar 8.000 kilogram per meter kubik.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Nature.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti