Arkeolog Temukan 174 Makam dari Zaman Peperangan China Kuno, Berisi Kereta Kencana dan Kerangka Kuda
Makam ini berasal dari tahun 478 hingga 221 SM, ketika terjadi peperangan antar negara bagian.
Makam ini berasal dari tahun 478 hingga 221 SM.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno Wuwangdun? Penggalian situs makam Wuwangdun di Provinsi Anhui, China timur, mengungkap temuan yang luar biasa—tumpukan daun dengan uratnya yang masih terlihat jelas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Bagaimana para arkeolog meneliti artefak yang ditemukan di makam Wuwangdun? Peneliti melakukan studi terhadap artefak yang digali, memperkuat dan mengekstraksi benda-benda yang sudah rapuh seperti papan kamar, tikar bambu, dan peralatan pernis.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dinding makam kerajaan kuno di Afrika Barat? Menurut sebuah penelitian baru, makam di Abomey, yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Dahomey di Afrika Barat, mengandung protein yang mungkin hanya berasal dari darah manusia, yang mengukuhkan sejarah mengerikan di situs tersebut.
Arkeolog Temukan 174 Makam dari Zaman Peperangan China Kuno, Berisi Kereta Kencana dan Kerangka Kuda
Para arkeolog menemukan ratusan makam dari zaman peperangan China kuno (Warring States Period). Di dalam makam ditemukan sejumlah artefak, di antaranya pedang perunggu dan ujung tombak perunggu berusia 2.200 tahun.
Sumber: Live Science
Makam dan artefak ini ditemukan di Pemakaman Bai Zhuang di Desa Dengcheng, Kota Xiangyang, Provinsi Hubei.
Selama penggalian pada November 2023, lebih dari 500 benda budaya ditemukan, termasuk pedang, tripod tembaga, bejana ritual, tembikar, cincin giok, pernis, perahu, dan kereta yang terkubur di samping kerangka dua kuda.
Artefak-artefak ini ditemukan di 174 makam yang berasal dari tahun 478 hingga 221 SM.
Xiangyang adalah bagian dari negara Chu yang kuat pada saat itu. Para arkeolog berharap penemuan ini dapat memberikan wawasan tentang negara bagian dan periode peperangan pada masa itu.
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan dari Kerajaan Kuno Korea Berusia 2.000 Tahun, Bentuknya Unik dan Ada Perkakas Kuda dari Perak
- Arkeolog Temukan Bukti Kapan Orang Yunani Mulai Minum Bir, Ternyata Sejak 2100 SM
- Arkeolog Temukan Tiga Makam Keluarga Kaya Raya China Berusia 1.800 Tahun, Dua di Antaranya Dirampok Pemburu Harta Karun
- Arkeolog Temukan Makam Kuda Zaman Kuno, Dikubur Secara Khusus oleh Peternak
Para ahli menganggap zaman peperangan sebagai masa formatif dalam sejarah China, dimana tujuh negara bagian kuno bersaing untuk mendapatkan supremasi. Periode ini termasuk periode musim semi dan musim gugur, diikuti oleh perang penaklukan Qin yang mengakhiri periode ini.
“Zaman peperangan adalah masa perubahan besar di wilayah Xiangyang," kata arkeolog dan sejarawan di Universitas Ursinus Pennsylvania, Glenda Chao, kepada Live Science.
"Pertengahan hingga akhir periode zaman peperangan menyaksikan transisi politik wilayah ini dari pemerintahan yang sebelumnya otonom dengan nama Deng menjadi wilayah taklukan di bawah pemerintahan Chu yang meluas," lanjutnya.
Chao menambahkan, temuan ini akan membantu studi masa depan tentang waktu dan tempat, juga sebagai "inventaris informasi penting tentang bagaimana orang-orang yang hidup melalui transisi ini memprosesnya secara budaya dan sosial di tingkat lokal, berbasis masyarakat."
Penemuan ini juga memberikan wawasan tentang kebiasaan pemakaman di daerah Xiangyang pada periode itu dan memberikan materi penting untuk studi budaya Chu.
Salah satu makam besar berisi sebuah kereta dan kerangka dua ekor kuda, yang diduga milik seorang bangsawan dari kelas sosial tertinggi. Ukuran, arsitektur, dan barang-barang kuburan di dalam makam menunjukkan tingkat sosial dan kekayaan yang berbeda, dan dapat membantu para peneliti mengetahui sejauh mana praktek penguburan mencerminkan organisasi sosial.
Sejarawan juga mengamati bahwa negara Chu telah mencoba mengadopsi budaya utara dengan sukses pada abad keempat dan ketiga SM, yang terlihat dari prakata yang terus bertahan. Namun, peneliti menunggu untuk melihat orientasi budaya dari situs-situs tersebut.
Penemuan ini memberikan informasi berharga tentang sejarah China pada periode tersebut dan dapat membantu peneliti memahami perubahan politik dan sosial yang terjadi selama masa itu.