Arkeolog Temukan Bangunan Militer Romawi Berusia 1.600 Tahun, Dibangun Seorang Kaisar Terkenal
Struktur militer ini dibangun dengan teknik khusus khas Romawi.
Saat menggali di kota kuno Hasankeyf, Turki, para arkeolog dari Universitas Artuklu menemukan bekas bangunan militer Romawi berusia 1.600 tahun. Bangunan ini berasal dari era Kaisar Romawi Konstantius II.
Konstantinus II, putra kaisar Kristen pertama, adalah seorang Kaisar Romawi Timur yang memerintah pada abad keempat. Dia juga yang membangun struktur militer ini.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa temuan arkeolog yang penting dalam penggalian pangkalan militer Romawi kuno ini? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Mengapa sarkofagus Romawi kuno di Iznik menarik perhatian arkeolog? Meric menambahkan, dua sarkofagus ini dibuat pada masa Kekaisaran Romawi, pada abad kedua Masehi. Keduanya diletakkan berdampingan. Sarkofagus ini dihias dengan relief Eros di ketiga sisinya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kota Romawi kuno itu? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis. Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan Perancis melaporkan penggalian di bawah rumah sakit kuno sejak abad ke-19 itu dimulai pada tahun 2022. Dua tahun setelahnya, para Arkeolog berhasil mengungkap temuan kota kuno tersebut dan sisa bukti kehidupan sehari-hari Romawi di zamannya.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
Penggalian sedang berlangsung di Kastil Hasankeyf, dipimpin Profesor Zekai Erdal dari Departemen Sejarah Seni di Universitas Mardin Artuklu (MAU).
Kastil Hasankeyf dibangun di atas batuan padat dengan ketinggian rata-rata 135 meter dari tepi Sungai Tigris. Kastil yang juga dikenal dengan nama “Hisno Koyfa” yang berarti benteng batu ini memiliki fungsi keagamaan pada masa pemerintahan Bizantium yang berlangsung sekitar 300 tahun. Kemudian ditaklukkan oleh Emevis, Abbasiyah, Hamdanis, Mervanis, Artuks, Eyyubis, dan Ottoman.
Hasankeyf adalah salah satu permukiman tertua di dunia. Penggalian di situs ini telah berlangsung sejak 1980-an.
Dikutip dari Arkeonews, Rabu (9/10), penemuan bangunan ini sangat penting karena memvalidasi catatan kuno yang menyebutkan instalasi militer Romawi di Hasankeyf yang belum teridentifikasi.
Teknik Khusus
"Faktanya, kabar baik ini dapat kami sampaikan: Sumber sejarah menyebutkan struktur militer dan kastil dari zaman Romawi Akhir di Hasankeyf. Namun, tidak ada jejak struktur Romawi Akhir yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya. Ini hanyalah informasi yang tercatat dalam catatan arsip. Hingga tahun 2024, sisa-sisa bangunan yang berasal dari abad keempat, yang konon dibangun pada masa pemerintahan Konstantius II, telah ditemukan," jelas kepala penggalian, Profesor Profesor Zekai Erdal kepada Anadolu Agency (AA).
- Arkeolog Temukan Dua Sumur Romawi, Terungkap Ada Hal Tidak Beres Saat Proses Penggalian
- Arkeolog Temukan Lantai Mosaik Berusia 2.000 Tahun Bergambar Lumba-Lumba, Dibuat Orang Kaya Romawi
- Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya
- Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya
Dia mengatakan tim mengidentifikasi struktur tersebut melalui perbandingan ukuran batu dan teknik konstruksi dengan istana dan bangunan besar lainnya dari periode yang sama, dengan berkonsultasi dengan para ahli arsitektur Romawi.
Erdal mengatakan struktur tersebut dibangun dengan menggunakan teknik dinding Isodom ciri khas zaman Romawi, dengan jarak sambungan yang sangat sempit.