Arkeolog Temukan Bangunan Yunani Kuno Berusia 2.300 Tahun, Berisi Makam dan Harta Karun Seorang Bangsawan
Bangunan ini ditemukan di kota kuno yang terbengkalai sejak tahun 30 SM.
Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah bangunan kuno dan sejumlah artefak emas di situs yang diidentifikasi sebagai kota kuno Rypes.
Rypes didirikan oleh Pelasgian, suku kuno yang disebutkan dalam sejarah dan mitologi Yunani dan dianggap sebagai nenek moyang pertama di wilayah Aegean sebelum kedatangan suku-suku Yunani. Kota ini kemudian ditinggalkan sekitar abad ke-30 SM.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Bagaimana cara para arkeolog meneliti tengkorak gadis Yunani tersebut? Berfokus pada kerangka gadis ini, yang jelas-jelas tidak hidup hingga dewasa, memungkinkan kita untuk berspekulasi tentang evolusi biologis, makna pemuda Yunani di zamannya, dan jalur yang diambil gadis-gadis dari masa kanak-kanak hingga menjadi wanita dewasa.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Bagaimana cara para arkeolog mengidentifikasi gadis Yunani kuno ini? Sebelum melakukan penggalian, para arkeolog melakukan penelitian latar belakang sejarah suatu area atau daerah. Mereka melakukan survei lapangan.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Bangunan yang dikenal sebagai "Bangunan I " (Gamma), terletak di sebelah tenggara teras kuil dan terhubung dengan aktivitas publik kota Rypes. Sebelum ditemukan, bangunan ini dulunya tersembunyi di bawah struktur batu kapur dan bangunan pemukiman yang sudah lapuk.
Di dalam struktur ini juga ditemukan crepidoma sepanjang 16,80 meter dan stylobate yang berasal dari sebelum 300 SM.
Ciri-ciri arsitektur yang ditemukan pada bangunan merujuk pada sebuah bangunan bergaya Korintus, yang dibedakan oleh pilar-pilar dengan proporsi yang tidak biasa, dasar Peloponnesia, dan kepala pilar berhias dekorasi rumit yang mengingatkan pada Kuil Apollo di Bassae.
Temuan paling menarik adalah patung singa yang terbuat dari marmer Pentelic, potongan-potongan prasasti pemakaman besar milik seorang pemuda. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Bangunan I adalah sebuah ‘heroon’, monumen pemakaman untuk menghormati tokoh-tokoh penting bangsa Ripes kuno.
Harta Karun
Saat penggalian di dalam ‘heroon’ ini ditemukan makam utuh dengan persembahan berharga seperti cincin emas, liontin Eros bersayap, kalung dengan ujung kepala singa, anting-anting emas yang dihiasi kepala singa, dan uang logam funerary, termasuk beberapa yang berbentuk sarkofagus, seperti dikutip dari laman Arkeonews, Kamis (12/12).
- Arkeolog Temukan Kota Kuno 1.000 SM yang Tak Pernah Disangka Keberadaannya
- Arkeolog Temukan Kota yang Tenggelam di Sungai Nil Berusia 2.500 Tahun, Punya Peran Penting Zaman Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Perkampungan Berusia 3.500 Tahun, Berisi Benteng Yunani Kuno
- Arkeolog Temukan Patung Dewa Terkuat Yunani Kuno dari Abad Ke-2 Masehi, Terbuat dari Marmer dan Masih Utuh Lengkap dengan Janggutnya
Banyaknya artefak emas ini membuktikan bahwa orang yang dikuburkan di area ini memiliki kedudukan sosial dan kekayaan yang tinggi.
Selama penggalian di dekat monumen, para arkeolog juga menemukan tembikar dan sisa-sisa arsitektur dari abad ke-8 SM yang mengindikasikan sejarah panjang tempat tersebut sebagai tempat tinggal.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti