Arkeolog Temukan Fosil Kucing Terkecil di Dunia, Ukurannya Hanya Sekepalan Tangan Manusia
Fosil ini merupakan spesies kucing yang telah punah.
Ilmuwan menemukan fosil kerangka spesies kucing terkecil di dunia, yang lebih kecil dari tikus rumah. Fosil ini digali dari sebuah gua purba di Provinsi Anhui, China timur.
Para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China menyampaikan, kucing Prionailurus kurteni adalah spesies kucing macan tutul yang telah punah, ukurannya sebesar kepalan tangan manusia. Spesies ini diidentifikasi dari fragmen rahang bawah yang ditemukan di gua Hualongdong.
-
Fosil apa yang ditemukan di China? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China. Fosil ini terdiri dari dua tulang lengkap.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs arkeologi Qinjiazui? Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan? Dua bangkai kapal kuno dari Dinasti Ming ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan, ungkap Badan Warisan Budaya China (NCHA), pada Kamis.
-
Fosil spons laut purba apa yang ditemukan peneliti di Cina? Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 5 Juni di jurnal Nature, ahli geobiologi dari Virginia Tech, Shuhai Xiao, dan para kolaboratornya melaporkan spons laut berusia 550 juta tahun dari "tahun-tahun yang hilang" dan mengusulkan bahwa spons laut yang paling awal belum memiliki kerangka mineral, sehingga memberikan parameter baru dalam pencarian fosil-fosil yang hilang.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
“Spesies ini mewakili fosil terkecil dari anggota keluarga Felidae yang diketahui hingga saat ini,” kata penelitian tersebut, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (10/1).
Ukurannya sebanding dengan kucing modern terkecil seperti P rubiginosus berbintik karat di Asia Selatan dan Felis nigripes berkaki hitam di Afrika, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annales Zoologici Fennici. P rubiginosus dan Felis nigripes diperkirakan memiliki panjang kepala dan badan maksimal masing-masing 48cm dan 52cm.
Penemuan ini menunjukkan keanekaragaman kucing pada akhir Pleistosen Tengah, dimulai 300.000 tahun yang lalu.
Di gua yang sama, sebelumnya ditemukan juga puluhan fosil manusia yang berasal dari 300.000 tahun lalu, menjadikannya salah satu sisa-sisa Homo sapiens paling awal di Asia Timur.
Fosil Manusia Purba
Penghuni gua tampaknya memiliki ciri-ciri manusia primitif dan modern, menunjukkan mereka adalah hominin purba yang sedang dalam proses evolusi menuju Homo sapiens.
- Arkeolog Temukan Fosil Bayi Bermata Biru Berusia 17.000 Tahun, Kulitnya Gelap Berambut Keriting
- Arkeolog Temukan Fosil Badak Berbulu Berusia 32.400 Tahun Terkubur di Lapisan Es, di Punggungnya Ada Punuk
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Tulang Rahang Spesies Mirip Kera yang Hidup Satu Masa dengan Nenek Moyang Manusia Jutaan Tahun Lalu
“Tidak jelas apakah kucing-kucing ini merupakan bagian dari makanan penghuni gua Hualongdong karena tidak adanya bekas penjagalan manusia pada tulang rahang fosil tersebut,” kata rekan penulis studi, Jiangzuo Qigao kepada kantor berita Xinhua.
Dalam penggalian terbaru di situs gua tersebut, ditemukan pula fosil sekitar 20 manusia purba dan kerangka lebih dari 80 spesies vertebrata, termasuk berbagai jenis panda yang telah punah.
Menurut para peneliti, fosil-fosil ini dapat membantu lebih memahami pola makan manusia purba ini serta potensi ancaman yang mereka hadapi.