Arkeolog Temukan Makam Vampir Bocah Berusia 800 Tahun di Taman Istana, Kerangkanya Ditindih Batu Besar
Saat menggali di taman istana, arkeolog menemukan makam dua bocah.
Baru-baru ini para arkeolog dari Konservator Monumen Provinsi Lublin menemukan sebuah pemakaman vampir saat sedang melakukan penggalian di taman istana Uskup Uniate di Gora Chelmska, Polandia.
Istana ini dibangun pada awal abad ke-18 di lokasi bekas gereja Ortodoks dan Biara Basilian.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah batu naga? Sebuah penemuan arkeologi mengungkap batu setinggi 3,5 meter yang berasal dari abad ke-16 SM, digunakan oleh masyarakat prasejarah yang disebut Armenia untuk mengubur dua bayi baru lahir dan seorang wanita dewasa di bawahnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di dasar Laut Hitam? Hasil penyelaman arkeologi pada 2020 di Laut Hitam baru-baru ini ditampilkan dalam pameran museum baru. Penyelaman itu adalah yang pertama kali dilakukan di kawasan tersebut. Dalam penyelaman itu arkeolog mengungkapkan artefak kuno dari kota pelabuhan yang sudah tenggelam. Kota itu dulunya merupakan pusat perdagangan, demikian dilaporkan Anatolian Archaeology.
-
Bagaimana cara para arkeolog menemukan jarum batu itu? Enam artefak batu aneh ditemukan oleh para arkeolog yang sedang melakukan penggalian di dekat tepi Danau Xiada Co di Dataran Tinggi Tibet Barat pada 2020 lalu.
-
Siapa yang memimpin penggalian arkeologi yang menemukan batu unik ini? Penggalian ini dilaksanakan Universitas Glasglow, dipimpin Profesor Stephen Driscoll.
-
Dimana para arkeolog menemukan artefak bela diri ini? Temuan itu berada di kompleks kuil di Kastil Ayanis, sebuah benteng dekat Danau Van di Turki timur yang termasuk wilayah Kerajaan Urartu atau dikenal saat ini dengan Kerajaan Van.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di 'Gua Orang Mati'? Para arkeolog pertama kali menemukan gua ini pada tahun 2008 yang terletak di sebuah desa di Catalonia yang berjarak sekitar 580 km ke arah timur laut dari Madrid dan dekat perbatasan dengan Andorra dan Prancis. Gua ini memiliki dua ruangan yang digunakan oleh penduduk sekitar 3.500 tahun lalu sebagai makam, demikian ungkap Autonomous University of Barcelona dalam siaran persnya pada 20 Juni, dilansir Miami Herald.
Menurut siaran pers yang dirilis Lubelski Wojewódzki Konserwator Zabytków, arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka dua anak selama penggalian di taman istana.
Arkeolog menyebut penguburan vampir pada saat itu sangat khas, seperti milik salah satu kuburan yang ditemukan. Di salah satu makam, bagian tengkorak kepala sengaja dihilangkan dan diletakkan menghadap ke bawah serta di atas tubuhnya diletakan batu-batu berat.
Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah orang yang sudah meninggal bangkit kembali. Praktik ini adalah bentuk kepercayaan dari berbagai cerita rakyat Eropa untuk menggambarkan mayat yang dihidupkan kembali.
Awal abad pertengahan
Mereka yang mengalami kondisi penguburan seperti itu umumnya adalah korban bunuh diri, penyihir, atau mayat yang dirasuki roh jahat, atau korban serangan vampir.
Dua lubang tiang pada kuburan yang ditemukan berfungsi sebagai penanda kuburan yang memungkinkan petugas gereja memantau jenazah untuk melihat tanda-tanda kehidupan kembali.
- Arkeolog Temukan Kamar Tempat Singgasana Ratu Abad ke-7 Masehi, Ada Pilar Besar dengan Lukisan Unik
- Arkeolog Temukan Makam Vampir dari Abad ke-17 di Sebuah Gereja, di Lehernya Ditaruh Sabit
- Arkeolog Temukan Makam Prajurit Zaman Besi dari Abad Ke-3 SM, Berisi Pedang dan Perisai
- Arkeolog Takjub dan Penasaran, 330 Makam Berusia 4.000 Tahun Berisi Peti Mati Berbentuk Perahu yang Dikubur Terbalik
Melansir dari Heritage Daily, arkeolog mencatat kedua makam itu kemungkinan berasal dari abad ke-13 pada Awal Abad Pertengahan.
Kedua makam anak itu tidak disertai dengan barang-barang kuburan apa pun. Namun, potongan-potongan keramik ditemukan di tempat yang digunakan untuk menentukan tanggal makam.
Arkeolog menjelaskan, pemakaman vampir serupa ditemukan di sejumlah lokasi pemakaman di Polandia termasuk pemakaman seorang wanita di Pień yang ditemukan terkubur dengan gembok di jari kakinya dan sabit yang dikalungkan di lehernya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti