Arkeolog Temukan Papan Mainan Kuno Zaman Perunggu, Cara Mainnya Mirip Permainan Modern Ini
Awalnya para arkeolog meyakini papan permainan ini berasal dari Mesir kuno, tapi ternyata dari negara Asia.
Permainan papan kuno yang dikenal dengan nama Hounds and Jackals atau di Indonesia dikenal dengan permainan Anjing Pemburu dan Serigala atau permainan 58 lubang telah lama diyakini berasal dari Mesir.
Namun, menurut jurnal yang diterbitkan dari Europeari Journal of Achaeology versi papan permainan yang ditemukan di Azerbaijan ternyata berasal dari masa yang lebih awal, yang menunjukan bahwa permainan tersebut berasal dari Asia. Papan permainan ini ditemukan di pesisir Laut Kaspia, seperti dikutip dari Ars Technica.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan artefak-artefak kuno di Turkistan? Pemimpin ekspedisi Aleksandr Podushkin, arkeolog di Universitas Ozbekali Zhanibekov, mengatakan negara bagian Kangju adalah sebuah federasi yang terdiri dari berbagai macam orang, termasuk, pada saat itu, kelompok-kelompok nomaden Sarmatian, Xiongnu, dan Saki (yang mungkin saja merupakan orang Skit).
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di makam kuno di wilayah Segzabad? Arkeolog dari Universitas Tehran menemukan sisa-sisa tengkorak bocah berasal dari 3.000 tahun lalu selama penggalian di sebuah situs pemakaman kuno di wilayah Segzabad, Provinsi Qazvin, di Iran.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kuburan di Turkistan, Kazakhstan? Para arkeolog menemukan perhiasan emas, mata panah, dan cermin perunggu besar dari kuburan berusia sekitar 2.000 tahun di wilayah Turkistan, Kazakhstan selatan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan prasasti atau lempengan batu saat melakukan penggalian di kastil Silifke yang terletak di atas bukit di Provinsi Mersin.
Arkeolog Rahman Abdullayev memperkirakan bahwa permainan ini diadopsi lebih awal oleh para penggembala ternak musiman dari Zaman Perunggu. Enam papan dengan pola khas permainan ini juga ditemukan di beberapa situs di Semenanjung Abşeron dan Cagar Alam Gobustan di Azerbaijan.
Sama seperti permainan Anjing Pemburu dan Serigala versi modern, papan permainan yang ditemukan ini memiliki dua set paralel yang masing-masing berisi 29 lubang, dan pemain menggunakan 10 tongkat kecil dengan kepala anjing atau serigala, mirip dengan papan dan pasak dari cribbage.
Permainan ini dimainkan di papan yang ruang permainannya umumnya berbentuk lubang yang dimaksudkan untuk menerima bidak berbentuk pasak.
Ini mungkin "permainan balap" dua orang yang tujuannya adalah untuk memindahkan semua pasak seseorang dari titik awal di papan ke titik akhir—lubang di bagian atas papan, yang lebih besar dari semua lubang lainnya.
Usia Papan Mainan Belum Pasti
Bentuk ukiran pada papan permainan ini sering dikutip sebagai indikator penting asal daerah atau kronologisnya, beberapa papan berbentuk bilah kapak atau perisai sebagian besar muncul di Mesir, bentuk biola paling sering muncul di Mesopotamia dan bentuk piring paling jarang ditemukan.
- Arkeolog Temukan Kota Kuno 1.000 SM yang Tak Pernah Disangka Keberadaannya
- Arkeolog Temukan Kota yang Tenggelam di Sungai Nil Berusia 2.500 Tahun, Punya Peran Penting Zaman Mesir Kuno
- Arkeolog Temukan Permainan Bangsawan Mesir Kuno di Sebuah Makam Pejabat Tinggi
- Arkeolog Temukan Sembilan Papan Permainan Kuno Berusia 1.000 Tahun, Cara Mainnya Mirip Congklak
Ukiran yang ditemukan di Azerbaijan ini berbentuk piring, Rahman Abdullayev dan rekan arkeolog lainnya menyimpulkan bahwa ukiran tersebut dikaitkan dengan lapisan Perunggu Abad Pertengahan di situs tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang memainkan permainan tersebut jauh sebelum permainan tersebut muncul di Mesir.
Selain papan permainan Anjing Pemburu dan Serigala, arkeolog juga menemukan pecahan tembikar yang diperkirakan milik para penggembala yang berlindung di daerah tersebut selama musim dingin secara teratur memainkan permainan tersebut untuk menghabiskan waktu.
Para penulis mengingatkan bahwa cukup sulit untuk menentukan tanggal pasti untuk periode ini papan permainan ini.
"Jelas, bukti awal lebih lanjut untuk permainan dari konteks yang diberi tanggal pasti diperlukan untuk menunjukkan bahwa budaya tertentu yang menciptakan permainan ini," tulis mereka.
Terlepas dari asal usul permainan ini, "permainan ini dengan cepat diadopsi oleh berbagai macam orang. Penyebaran permainan ini dengan cepat membuktikan kemampuan permainan untuk bertindak sebagai pelumas sosial, memfasilitasi interaksi lintas batas sosial," lanjutnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti